Mengenal Akidah dan Konsep Gerakan Dakwah Hasan Al-Banna, Pendiri Ikhwanul Muslimin

Selasa, 21 November 2023 - 18:46 WIB
4. Pemerintahan Islami

Kedua, dakwah pada masa-masa selanjutnya, sebagai follow-up dari realisasi dakwah pada tahun-tahun pertama, yang menekankan dakwahnya ialah:

1. Islamisasi alam Islami (dunia)

2. Justifikasi eksistensi akal

3. Revitalisasi agama.



Sebagai hasil dari program dakwahnya ini, pada tahun 1928 terbentuk organisasi Ikhwan al-Muslimin yang selanjutnya menjadi wadah bagi misi pembaruan Hasan al-Banna.

Muktafi Sahal dalam buku berjudul "Teologi Islam Modern" (Gitamedia Press, 1991) menjelaskan jika sebelumnya dakwah al-Banna terbatas pada lisan, setelah terbentuknya organisasi ini kemudian dakwahnya dikembangkan lewat berbagai media seperti, koran, tabloid, majalah di samping bentuk-bentuk aktivitas sosial.

"Ciri dakwah al-Banna adalah profesionalisme terencana, terprogram dengan materi-materi dan tahapan-tahapan tertentu (clasifikation)," tuturnya.

Dalam rangka menuju ke arah tercapainya tujuan, yaitu dijalankannya Islam secara kaffah oleh pemeluknya, maka dakwah yang digelarnya dilaksanakan seefektif dan seefisien mungkin.

Dakwah sebagai sarana, menurut al-Banna perlu dilakukan secara bertahap, yaitu dengan tiga tahapan sebagai berikut:

Pertama, tahap propaganda, pengenalan dan penyebaran ide. Kedua, tahap pembentukan, seleksi, dan pendukung.Ketiga, pelaksanaan dan kerja nyata. Tahapan-tahapan ini mengindikasikan profesionalisme dakwah yang dijalankan oleh Hasan al-Banna.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Al Aghar Al Muzanni, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala, sesungguhnya aku beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari.

(HR. Muslim No. 4870)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More