Mantiqu't-Thair: Bulbul

Minggu, 09 Agustus 2020 - 06:23 WIB
Burung Bulbul.Foto/Ilustrasi/eBird
Musyawarah Burung (1184-1187) karya Faridu'd-Din Abu Hamid Muhammad bin Ibrahim atau Attar dalam gaya sajak alegoris ini, melambangkan kehidupan dan ajaran kaum sufi . Judul asli: Mantiqu't-Thair dan diterjemahan Hartojo Andangdjaja dari The Conference of the Birds (C. S. Nott). ( )

==

Bulbul yang penuh cinta lebih dulu tampil ke muka, hampir gila karena gairah nafsu nya. Dituangkannya perasaannya dalam masing-masing dari seribu nada nyanyiannya. Dan dalam setiap nada itu dapat ditemukan sebuah dunia penuh rahasia.



Ketika ia menyanyikan rahasia-rahasia ini, sekalian burung itu pun terdiam. "Rahasia-rahasia cinta tak asing bagiku," katanya. "Sepanjang malam berulang-ulang kunyanyikan nyanyian-nyanyian cinta. Tak adakah Daud yang malang tempat aku dapat menyanyikan mazmur cinta penuh kerinduan?"

"Tangis seruling yang manis itu ialah lantaran aku, begitu pula ratap kecap; itu. Kutimbulkan kacau di antara bunga-bunga mawar dan juga di hati para kekasih."



"Selalu kuajarkan rahasia-rahasia baru, dan setiap kali kuulang nyanyian-nyanyian duka yang baru. Bila cinta menguasai jiwaku, suara nyanyianku pun bagai laut yang mengeluh sayu. Siapa mendengar aku, akan meninggalkan akal budinya, meskipun ia ada di antara para cendekia."

"Bila aku berpisah dari Mawarku tercinta, aku pun merasa sunyi, aku tak lagi menyanyi, dan tak kututurkan pada siapa pun rahasiaku."



"Tak ada yang mengetahui rahasiaku; hanya Mawar mengetahuinya dengan pasti. Begitu dalam aku terlibat dalam cinta dengan Mawar hingga aku pun tak memikirkan hidupku sendiri; dan hanya memikirkan Mawar dengan kelopaknya yang bagai karang bercabang-cabang itu."

"Perjalanan mendapatkan Simurgh ada di luar kekuatanku; cinta dari Mawar itu cukuplah bagi Bulbul ini. Untuk akulah dia berbunga dengan seratus kelopaknya itu; apa lagi yang mungkin kuharapkan."

"Mawar yang berbunga hari ini penuh kerinduan, dan ia tersenyum ria untukku. Bila ia memperlihatkan wajahnya di balik cadar, aku tahu bahwa itu untukku. Maka bagaimana dapat Bulbul ini tinggal semalam saja tanpa cinta dari jelita pemesona itu?" (Baca juga: Imam Al-Ghazali dari Persia, Sang Pembela Islam )

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More