Seorang Pria Non-Muslim Kanada Berharap Islam Menguasai Dunia
Jum'at, 01 Desember 2023 - 22:15 WIB
Di tengah agresi barbar militer Israel terhadap Palestina, seorang pria non-Muslim Kanada angkat bicara berharap Islam menguasai dunia demi tegaknya keadilan. Pernyataan laki-laki mengenakan topi dan jenggot panjang ini mendadak viral di platform video pendek Instagram, Youtube dan Tik Tok baru-baru ini.
Laki-laki itu menilai bahwa kepemimpinan Islam adalah sistem pemerintahan terbaik di dunia. Ini dibuktikan ketika Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) tampil sebagai kekuatan global yang dihormati dunia pada masanya. Sejarah mencatat, Kesultanan Turki Utsmani berkuasa selama enam abad dan menjadi kerajaan terbesar dan paling lama berkuasa yakni Tahun 1281-1924 M. Berikut pernyataannya:
"Saya tidak sabar menunggu umat Islam mengambil alih. Maksudku, aku bahkan sedang menumbuhkan janggut apakah itu membuat orang-orang takut. Secara pribadi saya tidak sabar. Saya yakin sistem mereka adil dan tidak banyak horor proresif yang sakit sedang terjadi."
"Adakah yang bertanya-tanya mengapa kerajaan di dunia telah bertindak sangat keras terhadap umat Islam. Apakah ada yang pernah memikirkan hal ini. Apakah itu pernah terlintas di benak siapa pun. Tidak, aku bukan seorang Muslim. Tapi saya yakin pajak Jizyah itu adil daripada pajak yang dibayar sekarang."
"Sebagai non Muslim harus membayar di negara Muslim. Anda tahu Kekaisaran Ottoman memerintah Palestina selama berabad-abad dan ada orang Yahudi. Umat Islam dan Muslim ada di sana sepanjang masa. Tidak masalah."
Video pernyataan warga non-Muslim Kanada ini menjadi viral di media sosial dan menuai banyak komentar positif. Seperti yang diposting akun IG @arifinalfatih91 enam hari lalu, sebanyak 24.723 likes memberikan tanggapannya. Arifin Al-Fatih mengatakan: "Mereka yang membaca sejarah secara objektif dan adil, pasti akan menemukan fakta, bahwa Pemerintahan Islam Khilafah adalah sistem pemerintahan terbaik di dunia. Tidak peduli apakah mereka Muslim atau non muslim. Allahu Akbar."
Salah satu netizen bernama @nurulaisyahaisyah1991 menanggapi: "Semakin kesini dan beberapa hari terakhir ini, saya yg menjadi minoritas (sangat minoritas disini) sangat saya rasakan perbedaan dg sebelum2nya. Sangat respect mereka pd kami yg mengenakan hijab. Satu tahun lalu masih dipandang sblh mata di (disini) bahkan sampai dudukpun mereka memilih tdk dekat dg kami yg berhijab, namun kini mereka respect dan mendekat padahal masih byk bangku kosong lainnya (example: saat di public area, resto, perpus dll). Perbedaan yang sangat menyentuh hati saya yg setahun ini hidup di LN."
Akun IG bernama @clarissa_marriem juga memberi komentar: "That would be khilafah Islamiyyah bro...inshaAllaahh aammiiinn."
Kemudian akun bernama @amiinya_nahla menimpali: "Mereka tidak hanya membaca, namun mereka memahami sejarah."
Untuk diketahui, Kesultanan Utsmaniyah adalah adikuasa militer yang mendunia dari abad ke-15 hingga 17. Khilafah Utsmaniyah ini memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas. Mulai dari Hungaria hingga ke bagian utara Somalia di sebelah selatan. Kemudian dari Aljazair Afrika di sebelah barat hingga Irak di sebelah timur.
Lihat Juga: Gerbang Madrasah Lama: Inilah yang Tersisa dari Sekolah Islam Peninggalan Ottoman di Yunani
Laki-laki itu menilai bahwa kepemimpinan Islam adalah sistem pemerintahan terbaik di dunia. Ini dibuktikan ketika Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) tampil sebagai kekuatan global yang dihormati dunia pada masanya. Sejarah mencatat, Kesultanan Turki Utsmani berkuasa selama enam abad dan menjadi kerajaan terbesar dan paling lama berkuasa yakni Tahun 1281-1924 M. Berikut pernyataannya:
"Saya tidak sabar menunggu umat Islam mengambil alih. Maksudku, aku bahkan sedang menumbuhkan janggut apakah itu membuat orang-orang takut. Secara pribadi saya tidak sabar. Saya yakin sistem mereka adil dan tidak banyak horor proresif yang sakit sedang terjadi."
"Adakah yang bertanya-tanya mengapa kerajaan di dunia telah bertindak sangat keras terhadap umat Islam. Apakah ada yang pernah memikirkan hal ini. Apakah itu pernah terlintas di benak siapa pun. Tidak, aku bukan seorang Muslim. Tapi saya yakin pajak Jizyah itu adil daripada pajak yang dibayar sekarang."
"Sebagai non Muslim harus membayar di negara Muslim. Anda tahu Kekaisaran Ottoman memerintah Palestina selama berabad-abad dan ada orang Yahudi. Umat Islam dan Muslim ada di sana sepanjang masa. Tidak masalah."
Video pernyataan warga non-Muslim Kanada ini menjadi viral di media sosial dan menuai banyak komentar positif. Seperti yang diposting akun IG @arifinalfatih91 enam hari lalu, sebanyak 24.723 likes memberikan tanggapannya. Arifin Al-Fatih mengatakan: "Mereka yang membaca sejarah secara objektif dan adil, pasti akan menemukan fakta, bahwa Pemerintahan Islam Khilafah adalah sistem pemerintahan terbaik di dunia. Tidak peduli apakah mereka Muslim atau non muslim. Allahu Akbar."
Salah satu netizen bernama @nurulaisyahaisyah1991 menanggapi: "Semakin kesini dan beberapa hari terakhir ini, saya yg menjadi minoritas (sangat minoritas disini) sangat saya rasakan perbedaan dg sebelum2nya. Sangat respect mereka pd kami yg mengenakan hijab. Satu tahun lalu masih dipandang sblh mata di (disini) bahkan sampai dudukpun mereka memilih tdk dekat dg kami yg berhijab, namun kini mereka respect dan mendekat padahal masih byk bangku kosong lainnya (example: saat di public area, resto, perpus dll). Perbedaan yang sangat menyentuh hati saya yg setahun ini hidup di LN."
Akun IG bernama @clarissa_marriem juga memberi komentar: "That would be khilafah Islamiyyah bro...inshaAllaahh aammiiinn."
Kemudian akun bernama @amiinya_nahla menimpali: "Mereka tidak hanya membaca, namun mereka memahami sejarah."
Untuk diketahui, Kesultanan Utsmaniyah adalah adikuasa militer yang mendunia dari abad ke-15 hingga 17. Khilafah Utsmaniyah ini memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas. Mulai dari Hungaria hingga ke bagian utara Somalia di sebelah selatan. Kemudian dari Aljazair Afrika di sebelah barat hingga Irak di sebelah timur.
Lihat Juga: Gerbang Madrasah Lama: Inilah yang Tersisa dari Sekolah Islam Peninggalan Ottoman di Yunani
(rhs)