Siapa Nama Asli Habib Kuncung ? Simak Penjelasan Lengkap dengan Latar Belakangnya

Kamis, 11 Januari 2024 - 10:10 WIB
Area makam Habib Kuncung di Kalibata Jakarta Selatan, sering diziarahi orang-orang. Foto istimewa
Habib Kuncung merupakan salah satu ulama besar yang berdakwah di zaman Belanda. Makamnya sendiri terletak di Jalan Rawajati Timur II, Pancoran, Jakarta Selatan

Biasanya makam Habib Kuncung ini ramai dikunjungi oleh para peziarah. Terlebih makam tersebut bersebelahan dengan Masjid Jami At-Taubah yang merupakan masjid tertua di Kalibata. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa ulama besar tersebut bernama Habib Kuncung tanpa tahu nama aslinya.

Nama asli dari Habib Kuncung sendiri adalah Habib Ahmad bin Alwi Al-Haddad . Dirinya memiliki julukan khoriqul a'dah atau yang disebut dalam bahasa kewalian Majdub atau disebut dengan ahli Darkah.

Habib Kuncung lahir di Gurfha, Hadhramaut, Yaman pada 26 Syaban 1254 H. Beliau belajar ilmu kepada ayahanda beliau Habib Alwi Al-Haddad dan belajar kepada Habib Ali bin Husein Al-Haddad.

Ulama asal Yaman ini juga berguru kepada Habib Keramat Empang Bogor, Habib Abdullah bin Mukhsin Al-Attas.

Nama Habib Kuncung sendiri diberikan karena kopiah yang dikenakannya memiliki kuncung. Dilansir dari Pustaka Pejaten, tidak diketahui tanggal yang pasti kedatangannya di Indonesia. Beliau mula-mula tiba di Timor, Kupang.

Ketika berada di Timor Timur, Habib Kuncung menikah dengan wanita di kota tempat tinggalnya. Dari pernikahan tersebut ia memperoleh anak yang bernama Muhammad.

Itulah jawaban untuk pertanyaan siapa nama asli Habib Kuncung bersama dengan penjelasan kenapa beliau diberi julukan tersebut.

(wid)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More