8 Ciri Pemimpin Zalim dalam Islam, Salah Satunya Menipu Rakyatnya
Jum'at, 26 Januari 2024 - 17:16 WIB
Dari Jabir bin Abdillah RA bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:
Artinya: “Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR Ahmad).
Dalam hadis riwayat Ahmad di atas dikatakan bahwa maksud pemimpin yang bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW. Yaitu pemimpin yang tidak menerapkan nilai-nilai syariah Islam.
3. Para pemimpin yang menolak kebenaran, dan menyeru pada kemungkaran
Dari Ubadah bin Shamit RA berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mentaatinya.” (HR Ibnu Abi Syaibah).
4. Para penguasa yang memerintah dengan mengancam dan menekan rakyatnya
Dari Abu Hisyam as-Silmi RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara (berjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak suka dengan kalian hingga kalian menilai baik (memuji mereka) dengan keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi kepada mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani).
5. Para pemimpin yang mengangkat pembantu orang-orang jahat dan selalu mengakhirkan shalat (mengabaikan syariat)
Dari Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Akan datang di akhir zaman nanti para penguasa yang memerintah dengan sewenang-wenang, para pembantunya (menteri-menterinya) fasik, para hakim nya menjadi pengkhianat hukum, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’nya) menjadi pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai (kerana khawatir akan bersubahat dengan mereka).” (HR. Thabrani).
6. Para pemimpin yang memerintah dengan diktator (kejam).
Rasulullah SAW bersabda:
أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ.
Artinya: “Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR Ahmad).
Dalam hadis riwayat Ahmad di atas dikatakan bahwa maksud pemimpin yang bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW. Yaitu pemimpin yang tidak menerapkan nilai-nilai syariah Islam.
3. Para pemimpin yang menolak kebenaran, dan menyeru pada kemungkaran
Dari Ubadah bin Shamit RA berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda:
سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ.
Artinya: “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mentaatinya.” (HR Ibnu Abi Syaibah).
4. Para penguasa yang memerintah dengan mengancam dan menekan rakyatnya
Dari Abu Hisyam as-Silmi RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدِّثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتَّى تُحَسِّنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدِّقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَقَّ مَا رَضُوا بِهِ.
Artinya: “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara (berjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak suka dengan kalian hingga kalian menilai baik (memuji mereka) dengan keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi kepada mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani).
5. Para pemimpin yang mengangkat pembantu orang-orang jahat dan selalu mengakhirkan shalat (mengabaikan syariat)
Dari Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا.
Artinya: “Akan datang di akhir zaman nanti para penguasa yang memerintah dengan sewenang-wenang, para pembantunya (menteri-menterinya) fasik, para hakim nya menjadi pengkhianat hukum, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’nya) menjadi pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai (kerana khawatir akan bersubahat dengan mereka).” (HR. Thabrani).
6. Para pemimpin yang memerintah dengan diktator (kejam).
Rasulullah SAW bersabda: