Khotbah Jumat: Mari Perbanyak Puasa Sunah di Bulan Sya'ban

Jum'at, 23 Februari 2024 - 09:34 WIB
Marilah kita sambut bulan Sya’ban dengan hati yang bersih, semangat yang membara, dan niat yang tulus. Ilustrasi: Ist
Berikut ini naskah khotbah Jumat tentang memperbanyak puasa sunah di Bulan Sya'ban yang dinukil dari laman Pimpinan Pusat Muhammadiyah .

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا


Segala puji hanya milik Allah, yang dengan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat ibadah ini pada hari yang penuh berkah, yakni Jumat yang mulia. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Saw keluarga, dan para sahabatnya yang setia meniti jejak kebenaran.



Marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Caranya cukup sederhana yaitu mengerjakan apa yang telah menjadi perintah, dan meninggalkan seluruh larangan-Nya. Bila konsisten seperti itu, insyaAllah kita dapat merasakan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat .

Hadirin yang dirahmati Allah,

Bulan Sya’ban telah tiba, dan dengan setiap matahari yang terbit, kita semakin mendekati bulan Ramadan yang mulia. Bagi umat Islam, Sya’ban bukanlah sekadar bulan biasa; ia adalah waktu yang diberkahi dan dianggap sebagai masa persiapan diri untuk menyambut bulan penuh berkah tersebut.

Rasulullah Saw memberikan teladan yang sangat berarti mengenai pentingnya memperbanyak puasa sunah di bulan Sya’ban. Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur ‘Aisyah memberikan gambaran nyata tentang praktek Rasulullah dalam menyambut bulan penuh keberkahan, Ramadan.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَصُومُ حتَّى نَقُولَ: لا يُفْطِرُ، ويُفْطِرُ حتَّى نَقُولَ: لا يَصُومُ، فَما رَأَيْتُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إلَّا رَمَضَانَ، وما رَأَيْتُهُ أكْثَرَ صِيَامًا منه في شَعْبَانَ


“Dari Siti ‘Aisyah ra berkata: “Rasulullah berpuasa hingga kami menyangka Ia berbuka, dan berbuka hingga kami menyangka Ia tidak berpuasa, dan aku tidak pernah melihat Rasul menyempurnakan puasanya satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat Rasul memperbanyak puasanya daripada berpuasa di bulan Sya’ban”.



Dalam petuahnya, Rasulullah mengajak umatnya untuk merenungkan betapa berharganya waktu di bulan Sya’ban. Meskipun Rasulullah menjalani puasa sunah di bulan ini, bukan berarti puasa tersebut menjadi kewajiban. Puasa Sya’ban dapat dianggap sebagai persiapan batin dan fisik, sebagai sebuah detik-detik terakhir menjelang “bulan penuh rahmat”.

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Marilah kita sambut bulan Sya’ban dengan hati yang bersih, semangat yang membara, dan niat yang tulus. Memperbanyak puasa sunah seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau bahkan puasa Daud menjadi langkah awal menuju perubahan positif dalam diri kita. Sambutlah bulan ini sebagai ladang amal yang subur, tempat kita menanam benih kebaikan yang akan kita panen di akhirat kelak.

Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menggambarkan keutamaan yang sungguh luar biasa dari melaksanakan puasa sunah. Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعْدَ اللَّهُ تَعَالَى وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيفًا
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ (١٧) حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡ‌ۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ‏ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ (١٩)
Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.

(QS. An-Naml Ayat 17-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More