Kemuliaan dan Keutamaan Sifat Istri Saleha

Jum'at, 14 Agustus 2020 - 09:43 WIB
Dirangkum dari ceramah Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyyah, dijelaskan bahwa empat hal tersebut merupakan faktor penyebab dipersuntingnya seorang perempuan dan ini merupakan pengabaran berdasarkan kenyataan yang biasa terjadi di tengah manusia, bukan suatu perintah untuk mengumpulkan perkara-perkara tersebut.

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadis ini ada anjuran untuk berteman/bersahabat dengan orang yang memiliki agama dalam segala sesuatu karena ia akan mengambil manfaat dari akhlak mereka (teman yang baik tersebut), berkah mereka, baiknya jalan mereka, dan aman dari mendapatkan kerusakan mereka.” (Syarah Shahih Muslim) (Baca juga : Meski di Rumah, Kapan Seorang Muslimah Boleh Melepaskan Jilbabnya? )

Sifat-Sifat Istri Saleha

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٞ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُۚ

“Wanita (istri) saleha adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (QS An-Nisa: 34)

Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di antara sifat perempuan saleha adalah taat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan kepada suaminya dalam hal yang ma‘ruf lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingnya.

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‘di rahimahullah berkata, “Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah Ta’ala berfirman, ‘Wanita saleha adalah yang taat,’ yakni taat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, ‘Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.’ Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian, pen.), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya.” (Taisir al-Karimir Rahman)

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi permasalahan dengan istri-istrinya sampai beliau bersumpah tidak akan mencampuri mereka selama sebulan, Allah Ta'ala menyatakan kepada Rasul-Nya:

عَسَىٰ رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبۡدِلَهُۥٓ أَزۡوَٰجًا خَيۡرٗا مِّنكُنَّ مُسۡلِمَٰتٖ مُّؤۡمِنَٰتٖ قَٰنِتَٰتٖ تَٰٓئِبَٰتٍ عَٰبِدَٰتٖ سَٰٓئِحَٰتٖ ثَيِّبَٰتٖ وَأَبۡكَارٗا ٥

“Jika sampai Nabi menceraikan kalian , mudah-mudahan Rabbnya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, ‘abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis.” (QS at-Tahrim: 5)

Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyyah menjelaskan, dalam ayat yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang saleha yaitu:

1. Muslimat

Yaitu perempuan-perempuan yang ikhlas (kepada Allah subhanahu wa ta’ala), tunduk kepada perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan perintah Rasul-Nya.

2. Mukminat

Perempuan-perempuanyang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa ta’ala.

3. Qanitat



Perempuan-perempuan yang taat. Taibat:perempuan yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.

4. Abidat
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِنَّ الَّذِيۡنَ اَجۡرَمُوۡا كَانُوۡا مِنَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا يَضۡحَكُوۡنَ
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman.

(QS. Al-Mutaffifin Ayat 29)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More