Perbuatan Sehari-hari yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadan

Jum'at, 22 Maret 2024 - 09:14 WIB
Akan tetapi, jika suatu saat dia kembali pada Islam, maka dia harus meng-qadha puasa yang ditinggalkan itu selama dia murtad. Bukan hanya puasa bahkan dia juga meng-qadla shalat yang ditinggalkan selama dalam kemurtadan jika dia kembali menjadi seorang muslim.

Perbuatan yang Menghilangkan Pahala Puasa Ramadan

Bila pembatal puasa di atas termasuk al-Mufaththirat, maka ada perbuatan yang justru bisa menghilangkan pahala puasa Ramadannya, perbuatan itu disebut al-Muhbithat. Pembatal pahala puasa ini lebih sulit untuk diidentifikasikan daripada al-Mufaththirat, dan berpotensi sering dilakukan tanpa sadar.

Sebab al-Mufaththirat perbuatannya jelas, dapat dilihat, dan biasanya cepat disadari oleh pelakunya sehingga relatif lebih mudah dihindari.

Walaupun secara hukum al-Muhbithat memiliki konsekuensi yang lebih ringan (puasanya tetap sah), tapi ia harus menjadi prioritas untuk diperhatikan. Sebab poin-poinnya sebagian besar merupakan perbuatan yang sudah menjadi realitas sosial dan membudaya di tengah masyarakat kita.

Ghibah, misalnya. Di mana ada tempat tongkrongan, di situ bisa dipastikan ada ghibahnya. Tidak afdal rasanya kalau nongkrong tanpa membicarakan si A, si B, atau si C. Karena dengan membicarakannya, biasanya pembicaraan akan lebih hidup, seru, dan mengasyikkan.

Begitu juga halnya dengan poin-poin yang masuk dalam kriteria al-Muhbithat yang lain: bohong, adu domba, mengucap kata kasar, sumpah palsu, dan melihat hal yang diharamkan. Apalagi pada era media sosial seperti hari ini, semua poin itu adalah fenomena harian yang sangat mudah untuk disaksikan oleh siapa pun.

Hal ini harus mendapat perhatian lebih bagi siapa saja yang ingin meraup kesempurnaan pahala ibadah puasa di bulan Ramadan. Walau ini dalam konteks Ramadan, bukan berarti di luar Ramadan boleh dan bebas dilakukan. Tetap saja tidak boleh dan sama-sama akan menuai dosa.



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni:  Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.  Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.  Dan dia benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka

(HR. Bukhari No. 15)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More