Kontroversi Khalid bin Walid dan Betis Indah Si Cantik Laila

Minggu, 16 Agustus 2020 - 08:43 WIB
Dengan mengacu kepada Abu Qatadah al-Ansari yang menjadi salah seorang pimpinan pasukan itu at-Tabari menyebutkan bahwa setelah mendatangi mereka malam hari mereka terkejut dan senjata pun mereka ambil. Kami berkata: “Kami Muslimin.” Mereka menjawab: “Kami juga Muslimin.” Lalu kami berkata: “Mengapa kamu bersenjata?” Mereka berkata: “Mengapa kamu juga bersenjata? Kami berkata: “Kalau begitu letakkanlah senjata.” Mereka pun meletakkan senjata. Lalu kami salat, dan mereka pun salat.

Sampai di sini sumber-sumber itu masih senada. Dan dari sini pula mulai timbul perbedaan.

Abu Qatadah berkata: mereka menyetujui zakat dan segala ketentuannya. Yang lain berkata: Mereka tidak mengakui dan berkeras menolaknya.

Salah Paham

Ada sumber yang menyebutkan bahwa Khalid memerintahkan supaya Malik dan kawan-kawannya itu dipenjarakan sementara perkara mereka akan diperiksa. Mereka dipenjarakan waktu udara malam dingin sekali, makin larut malam udara makin dingin. Merasa kasihan melihat mereka, Khalid memerintahkan seraya berseru: "Berikanlah pendiangan kepada tawanan-tawanan itu!"

Dalam bahasa suku Kinanah kata-kata itu berarti pembunuhan, sementara pengawal-pengawal itu dari suku Kinanah tersebut. Mendengar perintah itu mereka mengira bahwa yang dimaksudkan Khalid supaya mereka dibunuh, lalu mereka dibunuh.

Mendengar Khalid memerintahkan dengan kata dafi'u: 'biarlah para tawanan itu berdiang.' Dalam bahasa Arab Kinanah kata dafi'u itu berarti 'bunuhlah'. Ada ribut-ribut Khalid keluar. Tetapi mereka sudah dihabisi. Maka ia berkata: "Jika Allah menghendaki sesuatu maka akan terjadi juga."

Sumber kedua menyebutkan bahwa Khalid mengundang Malik berdiskusi untuk mengetahui kedua kesaksian itu, mana yang benar: kesaksian tentang keislamannya, atau tentang kegigihannya mau jadi murtad atau menolak membayar zakat.

Sementara mereka berdiskusi itu Malik mengoreksi Khalid dengan berkata: "Harapan yang diberikan teman kamu itu karena ia berkata begini dan begini."

Khalid menjawab: "Bukankah dia termasuk temanmu?"

Kemudian diperintahkan supaya dia dan teman-temannya dibunuh. Mengomentari percakapan antara Khalid dengan Malik itu Abul Faraj dalam al-Agani mengatakan sebagai berikut: "Ibn Sallam berkata: Orang yang tidak menerima alasan Khalid mengatakan bahwa Malik berkata kepada Khalid: "Atau dengan itu engkau diperintah oleh temanmu itu — yakni Rasulullah Sallalldhu 'alaihi wasallam — ia menginginkan kepahlawanan."

Dan orang yang menerima alasan Khalid mengatakan bahwa ia ingin menghilangkan soal kenabian dengan alasan kata-kata dalam puisi Malik sendiri:

Aku berkata ambillah harta kamu tanpa merasa takut

Tanpa melihat apa yang akan terjadi besok

Jika ada orang yang menakut-nakuti

Kita tolak dan kita katakan: agama adalah agama Muhammad.

Yakni bahwa dia menolak membayar zakat dan berkata kepada kaumnya, ambil sajalah harta kamu; agama itu agama Muhammad, bukan agama Abu Bakar. ( )

Tetapi Ibn Khaliikan menyebutkan tentang percakapan kedua orang itu sebagai berikut: "Maka Malik berkata, 'Aku dapat menerima salat, tapi zakat tidak,' yang dijawab oleh Khalid, 'Engkau tidak tahu bahwa salat dan zakat satu sama lain tak dapat dipisahkan?!'

'Sahabatmu itu memang mengatakan begitu,' jawab Malik.

'Jadi engkau tidak melihatnya sebagai sahabatmu juga!'
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menegakkan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

(HR. Bukhari No. 36)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More