Tips Meningatkan Ketakwaan Setelah Ramadan
Selasa, 23 April 2024 - 11:25 WIB
“Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)
Untuk mencapai tujuan tersebut, tidak cukup hanya sekeadar mencari keutamaan membaca surat atau ayat tertentu saja yang memiliki keutamaan tertentu.
Tujuan diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk hanya dapat dicapai dengan memelajari isinya. Memahami makna yang terkandung pada setiap ayatnya.
Caranya bagaimana? Tentu saja diawali dengan rajin membacanya. Lalu rajin menghadiri majelis ilmu yang membahas kajian makna dan tafsir Al-Qur'an. Ngaji kepada kyai dan alim ulama.
Mari kita hadiri majelis-majelis ilmu yang ada di sekitar kita. Mari kita belajar bersama, ngaji syariat, di taman-taman surga itu.
Kalaulah sampai akhir hayat nanti kita belum selesai mengkaji isi Al-Qur'an secara keseluruhan, semoga kehadiran kita di majelis-majelis ilmu ini menjadi bukti di hadapan Allah subhanahu wata’ala bahwa kita telah berusaha dengan niat yang ikhlas dan sungguh-sungguh dalam mempelajari isi Al-Qur'an.
Sejatinya, muslim satu dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh. Bagian satu dengan bagian lainnya saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Muslim)
Di tengah beratnya ujian berupa wabah covid-19 seperti sekarang ini, menjaga ukhuwah Islamiyah sangatlah penting. Banyak saudara kita, tetangga atau mungkin kerabat dekat yang saat ini terkena dampak dari ujian wabah covid-19 ini.
Sebagai seorang muslim, kita harus peka, apakah saudara kita, tetangga kita, kerabat kita ada yang sedang butuh uluran tangan kita. Barang kali ada tetangga kita yang kehilangan pekerjaannya, maka mari segera kita bantu. Barang kali ada saudara atau tetangga kita yang kehabisan pangan karena harus isolasi mandiri, maka mari kita bantu.
Kehidupan yang saling membantu dan tolong menolong seperti ini mari kita bangun dengan landasan iman kepada Allah subhanahu wata’ala; bahwa syariat Islam memerintahkan kepada kita untuk saling membantu dan menolong, memupuk ukhuwah Islamiyah sesama muslim.
Bentuk lain dari menjaga ukhuwah Islamiyah adalah dengan saling menasihati. Barang kali ada saudara kita yang lalai terhadap ibadah wajib, mari kita ingatkan supaya segera melaksanakan ibadah wajib tersebut. Barang kali ada saudara kita yang lain sehingga melakukan perbuatan yang berbuah dosa, mari kita ingatkan supaya ia sadar bahwa perbuatan yang sedang ia lakukan adalah perbuatan dosa.
Ukhuwah Islamiyah yang terbangun dengan baik, akan melahirkan umat yang satu, kokoh, dan tidak terpecah belah. Semoga Allah subhanahu wata’ala meridhai kita semua sebagai hamba yang terus berusaha meningkatkan takwa kepada-Nya.
Wallahu A'lam
Untuk mencapai tujuan tersebut, tidak cukup hanya sekeadar mencari keutamaan membaca surat atau ayat tertentu saja yang memiliki keutamaan tertentu.
Tujuan diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk hanya dapat dicapai dengan memelajari isinya. Memahami makna yang terkandung pada setiap ayatnya.
Caranya bagaimana? Tentu saja diawali dengan rajin membacanya. Lalu rajin menghadiri majelis ilmu yang membahas kajian makna dan tafsir Al-Qur'an. Ngaji kepada kyai dan alim ulama.
Mari kita hadiri majelis-majelis ilmu yang ada di sekitar kita. Mari kita belajar bersama, ngaji syariat, di taman-taman surga itu.
Kalaulah sampai akhir hayat nanti kita belum selesai mengkaji isi Al-Qur'an secara keseluruhan, semoga kehadiran kita di majelis-majelis ilmu ini menjadi bukti di hadapan Allah subhanahu wata’ala bahwa kita telah berusaha dengan niat yang ikhlas dan sungguh-sungguh dalam mempelajari isi Al-Qur'an.
3. Peduli kepada sesama muslim, menjaga ukhuwah Islamiyah
Cara meningkatkan takwa yang ketiga adalah dengan menjaga ukhuwah Islamiyah dan memupuk rasa peduli kepada sesama muslim.Sejatinya, muslim satu dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh. Bagian satu dengan bagian lainnya saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Muslim)
Di tengah beratnya ujian berupa wabah covid-19 seperti sekarang ini, menjaga ukhuwah Islamiyah sangatlah penting. Banyak saudara kita, tetangga atau mungkin kerabat dekat yang saat ini terkena dampak dari ujian wabah covid-19 ini.
Sebagai seorang muslim, kita harus peka, apakah saudara kita, tetangga kita, kerabat kita ada yang sedang butuh uluran tangan kita. Barang kali ada tetangga kita yang kehilangan pekerjaannya, maka mari segera kita bantu. Barang kali ada saudara atau tetangga kita yang kehabisan pangan karena harus isolasi mandiri, maka mari kita bantu.
Kehidupan yang saling membantu dan tolong menolong seperti ini mari kita bangun dengan landasan iman kepada Allah subhanahu wata’ala; bahwa syariat Islam memerintahkan kepada kita untuk saling membantu dan menolong, memupuk ukhuwah Islamiyah sesama muslim.
Bentuk lain dari menjaga ukhuwah Islamiyah adalah dengan saling menasihati. Barang kali ada saudara kita yang lalai terhadap ibadah wajib, mari kita ingatkan supaya segera melaksanakan ibadah wajib tersebut. Barang kali ada saudara kita yang lain sehingga melakukan perbuatan yang berbuah dosa, mari kita ingatkan supaya ia sadar bahwa perbuatan yang sedang ia lakukan adalah perbuatan dosa.
Ukhuwah Islamiyah yang terbangun dengan baik, akan melahirkan umat yang satu, kokoh, dan tidak terpecah belah. Semoga Allah subhanahu wata’ala meridhai kita semua sebagai hamba yang terus berusaha meningkatkan takwa kepada-Nya.
Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :