7 Jalan Masuk Kota Makkah: Nabi Ibrahim Orang Pertama yang Menandai Batas Kawasan Suci

Rabu, 08 Mei 2024 - 14:38 WIB
Benarkah ada 7 jalan masuk Kota Makkah? Ada tiga pintu masuk utama ke Kota Makkah, yakni Ma’la, Misfalah, dan Syubaikah. Ilustrasi: Ist
Benarkah ada 7 jalan masuk Kota Makkah ? Ahli sejarah Makkah , Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani pernah menuliskan bahwa ada tiga pintu masuk utama ke Kota Makkah, yakni Ma’la, Misfalah, dan Syubaikah.

Sebagai kota yang terletak di ketinggian 300 meter dari permukaan air laut, Makkah dikelilingi gunung-gunung, terutama di sekitar Kakbah . Dataran rendahnya berada di sekitar Batha’, sebelah timur Masjidilharam disebut perkampungan Ma’la, sedangkan di barat daya masjid adalah Misfalah.

Rasulullah SAW pada zamannya merupakan warga Ma’la karena lahir dan menetap di kampung itu hingga tiba saatnya hijrah ke Madinah . Bahkan, hingga saat pembebasan Kota Mekkah, Nabi dan pasukannya masuk Makkah dari arah Ma’la.



Beberapa rujukan yang menegaskan betapa utamanya Kota Makkah karena memiliki banyak tempat mustajab untuk berdoa , di samping itu menjadi kota yang dijaga oleh malaikat sehingga dajal pun dipercaya tak dapat masuk ke dalamnya.

Rasulullah pun dalam sejumlah hadis menyebutkan tentang betapa cintanya ia terhadap Kota Makkah dan menyebut tak ada Bumi yang lebih baik dan lebih ia sukai selain Makkah. Ia tak pernah ingin meninggalkan kota itu jika seandainya kaumnya sendiri tak mengusirnya.

Di dalam Al Quran, Makkah disebutkan dalam berbagai surat sebagaimana Makkah dalam Surat Al-Fath juga disebut dalam ayat lain sebagai Baklah, Ummul Qura (perkampungan tua), Al Balad, Al Baldah, Haram Amin (tanah suci yang aman), lembah yang gersang, tempat kembali, Qaryah, dan Al Masjid Al Haram.

Menandai

Nabi Ibrahim tercatat menjadi orang pertama yang menandai dan menancapkan batas-batas kawasan suci Makkah, yakni batas yang memisahkan antara daerah yang suci (Tanah Haram) dengan daerah lainnya.



Setelah pembebasan Makkah, Rasulullah mengutus Tamim ibn Asad Al-Khaza’i untuk memperbaiki dan memperbarui batas-batas itu yang kemudian dilanjutkan oleh para khalifah seterusnya sehingga tercatat batas tanah suci jumlahnya mencapai 943 buah yang ditancapkan di puncak gunung, bukit, lembah, dan tanah-tanah tinggi yang lain.

Sayangnya, seiring waktu, sebagian tanda tapal batas itu telah terpendam sehingga sulit melihat aslinya kecuali tanda yang sempat diperbaiki oleh penerus sesudahnya.

Namun, secara geografis, panjang kawasan tanah suci Makkah, yakni 127 km dengan luas 550 km. Adapun batas-batasnya, meliputi Tan’im sejauh 7,5 km dari Haram, Nakhlah 13 km, Adlat Laban 16 km, Ji Ranah 22 km, Hudaibiyah 22 km, dan Bukit Arafah 22 km.

Konsultan Ibadah Daerah Kerja Makkah PPIH 2019 KH Ahmad Kartono mengutip Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa Tanah Haram Makkah seluruh hukumnya adalah seperti Masjidilharam.

Keutamaan Kota Makkah juga disebutkan dalam kitab Al Asybah wan Nadhoir karangan Imam As Suyuti, bahwa sekali salat di Masjidilharam yang dilipatgandakan maksudnya adalah bukan dikhususkan di Masjidilharam saja, tetapi berlaku untuk seluruh Tanah Haram.



Keseluruhan Tanah Haram itu, kini di tapal batasnya dibuat masjid-masjid yang menjadi penunjuk sekaligus menjadi tempat miqat atau tempat seseorang mulai berniat umrah.

Misalnya di Tan’im yang terletak di utara Masjidilharam kini berdiri megah Masjid Aisha. Masjid ini disebut sebagaimana istri Rasulullah, Aisyah, karena saat haji wada', tahun 9 Hijriaah, Aisyah binti Abu Bakar ra, tidak bisa melaksanakan umrah bersama-sama karena sedang uzur haid.

Lalu, Rasulullah memerintahkan Abdurrahman bin Abu Bakar, saudara laki-laki Aisyah, untuk mengantarkan ke Tan’im guna melaksanakan umrah, yakni setelah mengerjakan haji pada Zulhijah. Jadi, di tempat inilah Aisyah binti Abu Bakar ra melaksanakan miqat untuk umrahnya.

Tan’im hingga kini menjadi salah satu tempat miqat umrah bagi penduduk Makkah dan orang-orang yang bermukim di Makkah. Masjid ini terletak di pinggir jalan raya menuju Kota Suci, Madinah, sekaligus menjadi pembatas utara Tanah Haram.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوۡا مَا بَقِىَ مِنَ الرِّبٰٓوا اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ (٢٧٨) فَاِنۡ لَّمۡ تَفۡعَلُوۡا فَاۡذَنُوۡا بِحَرۡبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ‌ۚ وَاِنۡ تُبۡتُمۡ فَلَـكُمۡ رُءُوۡسُ اَمۡوَالِكُمۡ‌ۚ لَا تَظۡلِمُوۡنَ وَلَا تُظۡلَمُوۡنَ (٢٧٩)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan).

(QS. Al-Baqarah Ayat 278-279)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More