Arab Saudi Kutuk Provokasi Pejabat Israel yang Menyerbu Masjid Al-Aqsa
Kamis, 06 Juni 2024 - 16:17 WIB
Arab Saudi mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang dilakukan sejumlah pejabat pemerintah Israel, anggota Knesset, dan pemukim ekstremis.
Arab News melaporkan Kementerian Luar Negeri juga mengecam tindakan otoritas Israel yang mengizinkan ekstremis mengadakan aksi provokatif di kota Yerusalem dengan perlindungan pasukan pertahanan Israel.
Mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan anti-Arab, ribuan nasionalis Israel berbaris melalui Kota Tua Yerusalem timur yang dianeksasi pada hari Rabu, dengan jalan-jalan utama kosong dari warga Palestina yang takut akan serangan.
Pawai bendera yang disebut Hari Yerusalem memperingati perebutan sektor timur kota itu oleh tentara Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967, yang merupakan lokasi kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, yang oleh orang Yahudi disebut Bukit Bait Suci.
Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa pelanggaran-pelanggaran ini merupakan “provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia, terutama mengingat perang yang terus berlanjut dan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina lainnya,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. sebuah pernyataan.
“Kerajaan juga menegaskan bahwa serangan sistematis ini jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi internasional yang relevan, pelanggaran terhadap status sejarah dan hukum Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, dan melemahkan upaya perdamaian yang adil dan abadi melalui pembentukan negara Palestina. tahun 1967 berbatasan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tambah kementerian itu.
Arab News melaporkan Kementerian Luar Negeri juga mengecam tindakan otoritas Israel yang mengizinkan ekstremis mengadakan aksi provokatif di kota Yerusalem dengan perlindungan pasukan pertahanan Israel.
Mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan anti-Arab, ribuan nasionalis Israel berbaris melalui Kota Tua Yerusalem timur yang dianeksasi pada hari Rabu, dengan jalan-jalan utama kosong dari warga Palestina yang takut akan serangan.
Pawai bendera yang disebut Hari Yerusalem memperingati perebutan sektor timur kota itu oleh tentara Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967, yang merupakan lokasi kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, yang oleh orang Yahudi disebut Bukit Bait Suci.
Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa pelanggaran-pelanggaran ini merupakan “provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia, terutama mengingat perang yang terus berlanjut dan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina lainnya,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. sebuah pernyataan.
“Kerajaan juga menegaskan bahwa serangan sistematis ini jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi internasional yang relevan, pelanggaran terhadap status sejarah dan hukum Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, dan melemahkan upaya perdamaian yang adil dan abadi melalui pembentukan negara Palestina. tahun 1967 berbatasan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tambah kementerian itu.
(mhy)