Hukum Tajwid Surat Al Waqiah Ayat 1-5, Lengkap dengan Penjelasan

Jum'at, 14 Juni 2024 - 07:35 WIB
Hukum tajwid Surat Al Waqiah ayat 1-5 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru ketika membacanya. Foto ilustrasi/ist
Hukum tajwid Surat Al Waqiah ayat 1-5 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru ketika membacanya.

Surat Al Waqiah merupakan surat ke-56 dalam kitab suci Al-Qur'an. Terdiri atas 96 ayat, surat ini termasuk golongan surat Makkiyah. Dinamai Al Waqiah (Hari Kiamat) diambil dari kalimat “waaqi'ah” di awal surat ini.

Pada ulasan ini, kita akan membahas hukum tajwid Surat Al Waqiah ayat 1-5 beserta penjelasannya. Simak ya!

Surat Al Waqiah Ayat 1-5

اِذَا وَقَعَتِ الۡوَاقِعَةُ


Latin: Izaa waqa'atil waaqi'ah

Terjemahan: Apabila terjadi hari Kiamat,

لَيۡسَ لِـوَقۡعَتِهَا كَاذِبَةٌ‌


Latin: Laisa liwaq'atihaa kaazibah

Terjemahan: terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ


Latin: Khafidatur raafi'ah

Terjemahan: (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

اِذَا رُجَّتِ الۡاَرۡضُ رَجًّا


Latin: Izaa rujjatil ardu rajjaa

Terjemahan: Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

وَّبُسَّتِ الۡجِبَالُ بَسًّا


Latin: Wa bussatil jibaalu bassaa

Terjemahan: dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,

Hukum Tajwid Surat Al Waqiah Ayat 1

اِذَا
(izaa)

Ada hukum tajwid mad thobi'i. Alasannya karena ada harakat fathah berhadapan dengan alif. Dibacanya panjang 2 harakat.

وَقَعَتِ الۡوَاقِعَةُ
(waqa'atil waaqi'ah)

Pertama, terdapat alif lam qomariyah, karena ada alif lam berhadapan dengan salah satu huruf qomariyah.

Kemudian, di akhir kalimat ada ta marbutah. Jika diwaqafkan, suaranya menjadi ha disukun. Namun, apabila diwasalkan menuju ayat berikutnya, suara huruf 'ta' dibaca seperti biasa.

Hukum Tajwid Al Waqiah Ayat 2

لَيۡسَ
(laisa)

Ada mad lin, karena terdapat harakat fathah berhadapan dengan ya sukun. Dibaca 2 harakat.

لِـوَقۡعَتِهَا
(liwaq'atihaa)

Terdapat qolqolah sughra, karena ada huruf qolqolah 'qaf'. Dibaca memantul.

Lalu, ada juga mad thobi'i di akhir kalimat. Dibacanya panjang 2 harakat.

كَاذِبَةٌ‌
(kaazibah)

Pertama, ada mad thobi'i karena terdapat harakat fathah berhadapan dengan alif. Dibaca panjang 2 harakat.

Kemudian, di akhir kalimat terdapat ta marbutah. Jika diwaqah, maka huruf terakhirnya menjadi disukun.

Hukum Tajwid Al Waqiah Ayat 3

خَا
(khoo)

Ada mad thobi'i karena harakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat.

فِضَةٌ رَّافِعَةٌ
(fidatur raafi'ah)

Terdapat idgham bilaghunnah. Alasannya ada dhomah tanwin bertemu huruf ro. Bacaan tanwin di atas masuk ke huruf ro.

Kemudian, ada mad thobi'i karena terdapat harakat fathah bertemu alif. Dibacanya panjang 2 harakat.

Di akhir kalimat, ada ta marbutah. Jika diwaqah, huruf terakhir menjadi disukunkan.

Hukum Tajwid Al Waqiah Ayat 4

اِذَا
(izaa)

Ada mad thobi'i, karena terdapat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat.

رُجَّتِ الۡاَرۡضُ
(rujjatil ardu)

Terdapat alif lam qomariyah karena ada alif lam bertemu huruf qomariyah. Huruf lam dibaca sukun.

رَجًّا
(rajja)

Ada mad iwadh. Cara bacanya dihilangkan suara tanwin dan diganti bacaan panjang 2 harakat.

Hukum Tajwid Al Waqiah Ayat 5

وَّبُسَّتِ الۡجِبَالُ بَسًّا
(Wa bussatil jibaalu bassaa)

Pertama, ada alif lam qomariyah. Alasannya karena terdapat alif lam bertemu huruf qomariyah.

Kemudian, terdapat juga mad thobi'i karena ada harakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat.

Pada akhir kalimat, ada mad iwadh apabila bacaan diwaqafkan. Cara bacanya dengan menghilangkan suara tanwin dan diganti bacaan panjang 2 harakat.

Demikian ulasan mengenai hukum tajwid Surat Al Waqiah ayat 1-5. Semoga bermanfaat.



Wallahu a’lam.
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More