Kisah Khalifah Umar Menginterogasi Khalid bin Walid, Gara-Gara Duit 10.000 Dirham
Jum'at, 14 Juni 2024 - 16:23 WIB
Kemudian ia mengucapkan selamat tinggal, lalu kembali bersama keluarga dan barang-barangnya ke Hims. Di sini pun dalam pidatonya ia mengucapkan selamat tinggal. Sesudah itu ia berpisah dengan mereka dan pergi menuju Madinah.
Tatkala sampai di Madinah dan bertemu dengan sahabat-sahabatnya, diketahuinya bahwa perintah Umar mengenai dirinya serta penghinaan yang dialaminya saat perintah itu dilaksanakan, ternyata sudah lebih dulu sampai kepada mereka. Tampaknya mereka ada yang fanatik kepadanya dan marah kepada Umar.
Ia berbicara kepada mereka tentang segala pekerjaannya. Dikatakannya kepada mereka bahwa ia berjuang dengan ikhlas demi Allah dan demi agama yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya. Diceritakannya kepada mereka apa yang sudah diperoleh pihak Muslimin melalui tangannya, dan hanya sedikit dari rampasan perang untuk dirinya.
Ini membuat mereka bertambah simpati kepadanya dan makin marah kepada Umar. Sesudah itu, sesudah ia bertemu dengan Umar ia berkata: "Saya sudah mengadukan Anda kepada kaum Muslimin. Demi Allah, Umar, mengenai diri saya Anda tidak berterus terang!"
Bagi Khalifah tidak pada tempatnya untuk bersikap lemah yang mungkin perintahnya akan ditafsirkan tidak baik. Masih dengan sikap menuduh ia berkata kepada Khalid: "Dari mana kekayaan itu!? Dari mana kemudahan yang Anda hadiahkan sebanyak sepuluh ribu itu?"
Dan pertanyaan itu diulangnya lagi setiap dia melihatnya. Sesudah merasa kesal Khalid berkata: "Dari barang rampasan perang dan dari saham-saham. Yang selebihnya dari enam puluh ribu itu untuk Anda."
Umar menaksir barang-barang Khalid senilai delapan puluh ribu dirham, disisakan buat dia enam puluh ribu dan yang dua puluh selebihnya diambilnya dan dimasukkan ke dalam baitulmal.
Tatkala sampai di Madinah dan bertemu dengan sahabat-sahabatnya, diketahuinya bahwa perintah Umar mengenai dirinya serta penghinaan yang dialaminya saat perintah itu dilaksanakan, ternyata sudah lebih dulu sampai kepada mereka. Tampaknya mereka ada yang fanatik kepadanya dan marah kepada Umar.
Ia berbicara kepada mereka tentang segala pekerjaannya. Dikatakannya kepada mereka bahwa ia berjuang dengan ikhlas demi Allah dan demi agama yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya. Diceritakannya kepada mereka apa yang sudah diperoleh pihak Muslimin melalui tangannya, dan hanya sedikit dari rampasan perang untuk dirinya.
Ini membuat mereka bertambah simpati kepadanya dan makin marah kepada Umar. Sesudah itu, sesudah ia bertemu dengan Umar ia berkata: "Saya sudah mengadukan Anda kepada kaum Muslimin. Demi Allah, Umar, mengenai diri saya Anda tidak berterus terang!"
Bagi Khalifah tidak pada tempatnya untuk bersikap lemah yang mungkin perintahnya akan ditafsirkan tidak baik. Masih dengan sikap menuduh ia berkata kepada Khalid: "Dari mana kekayaan itu!? Dari mana kemudahan yang Anda hadiahkan sebanyak sepuluh ribu itu?"
Dan pertanyaan itu diulangnya lagi setiap dia melihatnya. Sesudah merasa kesal Khalid berkata: "Dari barang rampasan perang dan dari saham-saham. Yang selebihnya dari enam puluh ribu itu untuk Anda."
Umar menaksir barang-barang Khalid senilai delapan puluh ribu dirham, disisakan buat dia enam puluh ribu dan yang dua puluh selebihnya diambilnya dan dimasukkan ke dalam baitulmal.
(mhy)