Prof Quraish Shihab: Tak Ada Ayat yang Secara Eksplisit Melarang Makanan Nabati
Kamis, 20 Juni 2024 - 10:09 WIB
Wa zaituunaw wanakh la'
29. dan zaitun dan pohon kurma,
Wa hadaa-iqa ghulba
30. dan kebun-kebun (yang) rindang,
Wa faki hataw-wa abba.
31. dan buah-buahan serta rerumputan.
Mata'al-lakum wa li-an'amikum.
32. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
Quraish menjelaskan, kalaupun ada tumbuh-tumbuhan tertentu, yang kemudian terlarang, maka hal tersebut termasuk dalam larangan umum memakan sesuatu yang buruk, atau merusak kesehatan.
Lihat Juga: Raja Charles III Larang Buang Makanan Sisa, Didaur Ulang dan Disantap Lagi di Lain Waktu
29. dan zaitun dan pohon kurma,
وَحَدَآٮِٕقَ غُلۡبًا
Wa hadaa-iqa ghulba
30. dan kebun-kebun (yang) rindang,
وَّفَاكِهَةً وَّاَبًّا
Wa faki hataw-wa abba.
31. dan buah-buahan serta rerumputan.
مَّتَاعًا لَّـكُمۡ وَلِاَنۡعَامِكُمۡؕ
Mata'al-lakum wa li-an'amikum.
32. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
Quraish menjelaskan, kalaupun ada tumbuh-tumbuhan tertentu, yang kemudian terlarang, maka hal tersebut termasuk dalam larangan umum memakan sesuatu yang buruk, atau merusak kesehatan.
Lihat Juga: Raja Charles III Larang Buang Makanan Sisa, Didaur Ulang dan Disantap Lagi di Lain Waktu
(mhy)