Adakah Pengaruh Makanan Terhadap Jiwa? Rasulullah Mengaitkan Terkabulnya Doa

Selasa, 25 Juni 2024 - 17:22 WIB
loading...
Adakah Pengaruh Makanan...
Rasulullah SAW mengaitkan antara terkabulnya doa dengan makanan halal. Ilustrasi: SINDOnews
A A A
Makanan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan kesehatan jasmani manusia. Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap jiwa manusia?

Al-Harali seorang ulama besar (w. 1232 M), sebagaimana dikutip Quraish Shihab dalam bukunya berjudul "Wawasan al-Quran, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat" (Penerbit Mizan, 1996), berpendapat bahwa jenis makanan dan minuman dapat mempengaruhi jiwa dan sifat-sifat mental pemakannya.

Ulama ini menyimpulkan pendapatnya tersebut dengan menganalisis kata rijs yang disebutkan Al-Quran sebagai alasan untuk mengharamkan makanan tertentu, seperti keharaman minuman keras ( QS Al-Maidah [5] : 90) bangkai, darah, dan daging babi ( QS Al-An'am [6] : 145).

Kata rijs, menurutnya, mengandung arti "keburukan budi pekerti serta kebobrokan moral". Sehingga, apabila Allah menyebut jenis makanan tertentu dan menilainya sebagai rijs, maka ini berarti bahwa makanan tersebut dapat menimbulkan keburukan budi pekerti.



Kata ini juga digunakan Al-Quran untuk perbuatan-perbuatan buruk yang menggambarkan kebejatan mental, seperti judi dan penyembahan berhala (QS Al-Maidah [5]: 90). "Dengan demikian, pendapat Al-Harali tersebut, cukup beralasan ditinjau dari segi bahasa dan penggunaan Al-Quran," ujar Quraish Shihab.

Sejalan dengan pendapat Al-Harali adalah pendapat yang dikemukakan oleh seorang ulama kontemporer, Syaikh Taqi Falsafi, dalam bukunya Child between Heredity and Education. Dalam buku ini, dia menguatkan pendapatnya dengan mengutip Alexis Carrel, pemenang hadiah Nobel Kedokteran. Carrel menulis dalam bukunya Man the Unknown lebih kurang sebagai berikut:

"Pengaruh dari campuran (senyawa) kimiawi yang dikandung oleh makanan terhadap aktivitas jiwa dan pikiran manusia belum diketahui secara sempurna, karena belum lagi diadakan eksperimen secara memadai. Namun tidak dapat diragukan bahwa perasaan manusia dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan."

Nah jika demikian, kata Quraish, terlihat bahwa makanan memiliki pengaruh yang besar bukan saja terhadap jasmani manusia tetapi juga jiwa dan perasaannya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman keras merupakan langkah awal yang mengakibatkan langkah-langkah berikut dari para penjahat. Hal ini, disebabkan antara lain oleh pengaruh minuman tersebut dalam jiwa dan pikirannya.



Dalam konteks agama, tidak dapat diragukan adanya pengaruh makanan terhadap selain jasmani. Rasulullah SAW mengaitkan antara terkabulnya doa dengan makanan halal. Beliau bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim:

Wahai seluruh manusia. Sesungguhnya Allah Mahabaik. Dia tidak menerima (sesuatu) kecuali yang baik. Dia memerintahkan kaum mukmin sebagaimana memerintahkan para Rasul dengan firman-Nya, "Wahai Rasul, makanlah rezeki yang baik yang telah Kami anugerahkan kepadamu".

(Kata perawi) Rasul kemudian menjelaskan seorang pejalan kaki, kumal, dan kotor, menengadahkan kedua tangannya ke langit berdoa, "Wahai Tuhan, Wahai Tuhan ... (tetapi) makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, makan dari barang haram, maka bagaimana mungkin ia dikabulkan?"
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1736 seconds (0.1#10.140)