Cek Khodam: Sihir Murid Setan Bernama Harut dan Marut?
Kamis, 04 Juli 2024 - 11:14 WIB
Sihir jelas berbeda dengan mukjizat . Sihir diajarkan setan kepada Harut dan Marut yang kemudian bisa dipelajari oleh orang biasa. Sedangkan mukjizat hanya dimiliki oleh para nabi dan rasul.
Adanya mukjizat salah satunya adalah untuk menunjukkan bahwa semua kekuatan itu adalah milik Allah yang diberikan kepada hamba pilihannya yaitu nabi dan rasul yang berada dalam jalan kebenaran.
Ilmu sihir adalah perkara ajaib yang dihasilkan dari ajaran-ajaran setan atau hasil amalan bertaqarrub kepada jin . Taqarrub ini terhasil melalui tiga cara:
Pertama, perkataan seperti jampi yang mengandung unsur-unsur syirik serta memuji-muji setan karena pertolongannya.
Kedua, perbuatan seperti menyembah cakrawala, senantiasa melakukan dosa dan kefasikan.
Ketiga, I’tikad seperti menganggap baik amalan yang dilakukan untuk mendekati setan dan mengasihinya.
Adanya ilmu sihir menjadikan munculnya mukjizat yang diberikan kepada para nabi untuk melawan ilmu sihir yang dibawa oleh orang musyrik.
Harut dan Marut
Sihir tersebar dari zaman dahulu yang diajarkan oleh setan kepada Harut dan Marut yakni malaikat yang diturunkan di negeri Babilonia. Hal ini dikisahkan dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 102, sebagaimana firman Allah SWT:
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir." Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu. ( QS Al-Baqarah : 102)
Dalam tafsir Ibnu Katsir , ayat tersebut menceritakan tentang cobaan Nabi Sulaiman yang hendak memasuki kamar mandi, terlebih dahulu ia menyerahkan cincinnya kepada pembantu pribadinya.
Lalu datanglah setan dengan wujud Nabi Sulaiman yang keluar dari kamar mandi dan meminta cincin Nabi Sulaiman yang dibawa oleh pembantunya. Maka seketika itu setan, jin, dan manusia tunduk kepadanya karena setan berhasil mengambil alih kekuasaan kerajaan dari Nabi Sulaiman.
Dalam kekuasaannya, setan-setan menulis berbagai buku yang berisi sihir dan kekufuran. Lalu mereka menguburnya di bawah singgasana Raja Sulaiman.
Setelah Nabi Sulaiman wafat, setan-setan tersebut mengeluarkan kitab itu dan menuduh bahwa Nabi Sulaiman yang menulis serta mengajarkan sihir. Setelah itu, semua orang terlepas dari apa yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman dan mengkafirkannya.
Allah SWT tidak menurunkan sihir kepada kedua malaikat tersebut. Melainkan sihir diajarkan oleh setan kepada kedua malaikat yang bernama Harut dan Marut yang telah diturunkan ke bumi dan dijadikan manusia oleh Allah SWT di Babilonia.
Harut dan Marut hanyalah cobaan bagi manusia, yang kemudian para manusia mempelajari sihir dari keduanya.
Mukjizat
Berbeda sedikit dengan mukjizat, kejadian luar biasa pada zaman dahulu juga ada (irhash) atau kejadian luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT kepada seorang calon nabi.
Irhash terjadi pada zaman dahulu karena irhash hanya dimiliki oleh seorang calon nabi yang setelah menjadi nabi kejadian luar biasa tersebut bisa dikatakan mukjizat.
Dari situlah terlihat bahwa begitu mulianya diri seorang manusia pilihan Allah SWT yang sebelum diangkat menjadi nabi, diberikan sebuah keistimewaan terlebih dahulu.
Muchamad Fauzan dalam artikelnya berjudul “Selubung Historiografi Syekh Maulana Maghribi Wonobodro” (Jurnal Penelitian 12, no. 2 (2015) mengatakan setelah zaman kenabian telah punah, maka Allah tidak hanya berhenti memberikan sesuatu yang luar biasa kepada hamba-Nya yang menjadi pilihan-Nya yang disebut dengan wali.
Para wali juga memiliki sesuatu yang luar biasa yang digunakan untuk menyebarkan agama Allah SWT dan melindungi diri dari orang yang menentang ajarannya.
Kejadian luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada para wali (kekasih Allah) yang terjadinya peristiwa itu biasanya tanpa disangka-sangka ataupun secara kebetulan yang disebut karamah yaitu sebuah keluhuran manusia yang dikehendaki Allah SWT.
Selain itu, ada juga maunah atau kejadian luar biasa yang dimiliki oleh manusia biasa yang terjadi tanpa sengaja dan hanya terjadi bila terdesak berkat pertolongan Allah SWT.
Pertolongan yang Allah berikan kepada orang mukmin yang merupakan peristiwa luar biasa untuk mengatasi kesulitan yang menurut akal sehat melebihi dari kemampuannya.
Maunah biasanya dihasilkan dari mujahadah atau insan yang sudah terlalu dekat dengan Allah SWT sehingga Allah selalu melindungi dan memberikan pertolongan. Kejadian luar biasa tersebut yang dimiliki oleh para nabi, wali ataupun manusia lainnya yang menjadi pilihan Allah SWT juga bisa dimiliki oleh manusia biasa.
Adanya mukjizat salah satunya adalah untuk menunjukkan bahwa semua kekuatan itu adalah milik Allah yang diberikan kepada hamba pilihannya yaitu nabi dan rasul yang berada dalam jalan kebenaran.
Ilmu sihir adalah perkara ajaib yang dihasilkan dari ajaran-ajaran setan atau hasil amalan bertaqarrub kepada jin . Taqarrub ini terhasil melalui tiga cara:
Pertama, perkataan seperti jampi yang mengandung unsur-unsur syirik serta memuji-muji setan karena pertolongannya.
Kedua, perbuatan seperti menyembah cakrawala, senantiasa melakukan dosa dan kefasikan.
Ketiga, I’tikad seperti menganggap baik amalan yang dilakukan untuk mendekati setan dan mengasihinya.
Adanya ilmu sihir menjadikan munculnya mukjizat yang diberikan kepada para nabi untuk melawan ilmu sihir yang dibawa oleh orang musyrik.
Harut dan Marut
Sihir tersebar dari zaman dahulu yang diajarkan oleh setan kepada Harut dan Marut yakni malaikat yang diturunkan di negeri Babilonia. Hal ini dikisahkan dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 102, sebagaimana firman Allah SWT:
وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلِّمُوۡنَ النَّاسَ السِّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَـکَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَؕ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡؕ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَ زَوۡجِهٖؕ وَمَا هُمۡ بِضَآرِّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡؕ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍؕ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡؕ لَوۡ کَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir." Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu. ( QS Al-Baqarah : 102)
Dalam tafsir Ibnu Katsir , ayat tersebut menceritakan tentang cobaan Nabi Sulaiman yang hendak memasuki kamar mandi, terlebih dahulu ia menyerahkan cincinnya kepada pembantu pribadinya.
Lalu datanglah setan dengan wujud Nabi Sulaiman yang keluar dari kamar mandi dan meminta cincin Nabi Sulaiman yang dibawa oleh pembantunya. Maka seketika itu setan, jin, dan manusia tunduk kepadanya karena setan berhasil mengambil alih kekuasaan kerajaan dari Nabi Sulaiman.
Dalam kekuasaannya, setan-setan menulis berbagai buku yang berisi sihir dan kekufuran. Lalu mereka menguburnya di bawah singgasana Raja Sulaiman.
Setelah Nabi Sulaiman wafat, setan-setan tersebut mengeluarkan kitab itu dan menuduh bahwa Nabi Sulaiman yang menulis serta mengajarkan sihir. Setelah itu, semua orang terlepas dari apa yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman dan mengkafirkannya.
Allah SWT tidak menurunkan sihir kepada kedua malaikat tersebut. Melainkan sihir diajarkan oleh setan kepada kedua malaikat yang bernama Harut dan Marut yang telah diturunkan ke bumi dan dijadikan manusia oleh Allah SWT di Babilonia.
Harut dan Marut hanyalah cobaan bagi manusia, yang kemudian para manusia mempelajari sihir dari keduanya.
Baca Juga
Mukjizat
Berbeda sedikit dengan mukjizat, kejadian luar biasa pada zaman dahulu juga ada (irhash) atau kejadian luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT kepada seorang calon nabi.
Irhash terjadi pada zaman dahulu karena irhash hanya dimiliki oleh seorang calon nabi yang setelah menjadi nabi kejadian luar biasa tersebut bisa dikatakan mukjizat.
Dari situlah terlihat bahwa begitu mulianya diri seorang manusia pilihan Allah SWT yang sebelum diangkat menjadi nabi, diberikan sebuah keistimewaan terlebih dahulu.
Muchamad Fauzan dalam artikelnya berjudul “Selubung Historiografi Syekh Maulana Maghribi Wonobodro” (Jurnal Penelitian 12, no. 2 (2015) mengatakan setelah zaman kenabian telah punah, maka Allah tidak hanya berhenti memberikan sesuatu yang luar biasa kepada hamba-Nya yang menjadi pilihan-Nya yang disebut dengan wali.
Para wali juga memiliki sesuatu yang luar biasa yang digunakan untuk menyebarkan agama Allah SWT dan melindungi diri dari orang yang menentang ajarannya.
Kejadian luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada para wali (kekasih Allah) yang terjadinya peristiwa itu biasanya tanpa disangka-sangka ataupun secara kebetulan yang disebut karamah yaitu sebuah keluhuran manusia yang dikehendaki Allah SWT.
Selain itu, ada juga maunah atau kejadian luar biasa yang dimiliki oleh manusia biasa yang terjadi tanpa sengaja dan hanya terjadi bila terdesak berkat pertolongan Allah SWT.
Pertolongan yang Allah berikan kepada orang mukmin yang merupakan peristiwa luar biasa untuk mengatasi kesulitan yang menurut akal sehat melebihi dari kemampuannya.
Maunah biasanya dihasilkan dari mujahadah atau insan yang sudah terlalu dekat dengan Allah SWT sehingga Allah selalu melindungi dan memberikan pertolongan. Kejadian luar biasa tersebut yang dimiliki oleh para nabi, wali ataupun manusia lainnya yang menjadi pilihan Allah SWT juga bisa dimiliki oleh manusia biasa.
(mhy)