Kisah Heraklius Menolak Pakta Perdamaian yang Diajukan Panglima Perangnya
Minggu, 07 Juli 2024 - 11:37 WIB
Dalam hal ini tentu ada suatu rahasia yang sampai menimbulkan bencana yang begitu parah menimpa jantung kerajaannya. Oleh karena itu timbul amarahnya dan menuduh Muqauqis bahwa dia telah mengkhianati kerajaan dan menyerahkan Mesir kepada Arab.
Ia telah memvonisnya sebagai penjahat dan pelaku kejahatan dan dilukiskan sebagai pengecut dan kafir. Dia diserahkan kepada penguasa kota yang kemudian dicemarkan namanya dan dihina. Setelah itu dikeluarkan dari negerinya sebagai orang buangan.
Haekal mengatakan sebenarnya Heraklius tidak berlebihan ketika timbul berbagai macam perasaan dalam hatinya dan timbul rasa curiga mengenai sebab-sebab kekalahan pasukannya.
Dengan kata-kata ini kita tidak bermaksud memvonis Muqauqis bahwa dia sengaja berkhianat kepada kerajaan, tetapi maksud kita bahwa ketika itu benteng itu mampu mengadakan perlawanan, garnisun dan pengawalnya tidak akan mengalami kekalahan jika komandannya mampu dan tidak melepaskan penghuni benteng untuk menghadapi pasukan Arab di medan terbuka, cukup dengan menghujani lawan dengan panah dan manjaniq.
Untuk itu, bukti yang paling jelas ialah peristiwa yang terjadi setelah Muqauqis diasingkan.
Heraklius menolak mengukuhkan perdamaian dengan Amr itu. Pihak Muslimin di Mesir mengetahui penolakan itu pada hari-hari terakhir bulan Desember tahun 640.
Ia telah memvonisnya sebagai penjahat dan pelaku kejahatan dan dilukiskan sebagai pengecut dan kafir. Dia diserahkan kepada penguasa kota yang kemudian dicemarkan namanya dan dihina. Setelah itu dikeluarkan dari negerinya sebagai orang buangan.
Haekal mengatakan sebenarnya Heraklius tidak berlebihan ketika timbul berbagai macam perasaan dalam hatinya dan timbul rasa curiga mengenai sebab-sebab kekalahan pasukannya.
Dengan kata-kata ini kita tidak bermaksud memvonis Muqauqis bahwa dia sengaja berkhianat kepada kerajaan, tetapi maksud kita bahwa ketika itu benteng itu mampu mengadakan perlawanan, garnisun dan pengawalnya tidak akan mengalami kekalahan jika komandannya mampu dan tidak melepaskan penghuni benteng untuk menghadapi pasukan Arab di medan terbuka, cukup dengan menghujani lawan dengan panah dan manjaniq.
Untuk itu, bukti yang paling jelas ialah peristiwa yang terjadi setelah Muqauqis diasingkan.
Heraklius menolak mengukuhkan perdamaian dengan Amr itu. Pihak Muslimin di Mesir mengetahui penolakan itu pada hari-hari terakhir bulan Desember tahun 640.
(mhy)