Gurun Hisma di Arab Saudi Mengundang Peminat Astro-Wisata
Kamis, 11 Juli 2024 - 15:50 WIB
Ketika cahaya kota-kota di dekatnya memudar di kejauhan, keagungan kosmos yang terbentang di gurun Hisma tampak cantik memesona. Gurun ini terletak 90 km sebelah barat Tabuk, Arab Saudi .
Di bawah kanopi surgawi, dihiasi bintang-bintang berkelap-kelip yang tak terhitung jumlahnya, membentang ke segala arah, gurun Hisma menawarkan formasi batuan unik yang dikenal secara lokal sebagai masabih dan gharamil.
Abdulaziz bin Laboun, profesor yang pakar geologi, mengatakan formasi batuan khas tersebut merupakan hasil proses erosi yang berlangsung selama jutaan tahun.
“Pahatan alam ini telah menciptakan keajaiban geologis yang diperkirakan berusia lebih dari 500 juta tahun, membentuk lanskap dengan keindahan estetika langka yang sulit ditemukan di tempat lain di dunia,” ujarnya dalam wawancara dengan Saudi Press Agency atau SPA.
“Saat malam tiba, jarak Hisma dari polusi cahaya buatan yang tinggi menjadikannya tempat yang ideal untuk mengamati bintang, galaksi, meteor yang lewat, dan komet yang jatuh.”
Pemandangan alam yang menawan ini merupakan magnet bagi para peminat “astro-wisata,” yang merupakan faktor yang semakin meningkatkan daya tarik wisata di kawasan ini, kata Majed Abu Zahra, presiden Jeddah Astronomical Society.
“Astro-wisata merupakan tambahan baru bagi beragam jenis pariwisata, antara lain termasuk wisata rekreasi, medis, dan budaya,” jelasnya.
Permata mahkota dari tampilan langit Hisma adalah galaksi Bima Sakti. Tata surya kita, terletak di salah satu lengan spiralnya, terletak sekitar 8.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Kota metropolis kosmik yang luas ini, rumah bagi lebih dari 100 miliar bintang, membentang di langit malam seperti pita bercahaya, menawarkan para pengamat posisi terdepan dalam melihat inti galaksi yang mempesona.
Gurun Hisma berfungsi sebagai amfiteater alami bagi keajaiban astronomi dan penemuan ilmiah. Langitnya yang masih asli memberikan latar belakang ideal untuk berbagai acara kosmik, mulai dari Pekan Luar Angkasa Sedunia hingga Hari Astronomi.
Menurut SPA, ini adalah lokasi utama untuk terlibat dalam berbagai aktivitas astronomi, termasuk pengamatan gerhana matahari dan bulan, hujan meteor, dan penyelarasan planet.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
Di bawah kanopi surgawi, dihiasi bintang-bintang berkelap-kelip yang tak terhitung jumlahnya, membentang ke segala arah, gurun Hisma menawarkan formasi batuan unik yang dikenal secara lokal sebagai masabih dan gharamil.
Abdulaziz bin Laboun, profesor yang pakar geologi, mengatakan formasi batuan khas tersebut merupakan hasil proses erosi yang berlangsung selama jutaan tahun.
“Pahatan alam ini telah menciptakan keajaiban geologis yang diperkirakan berusia lebih dari 500 juta tahun, membentuk lanskap dengan keindahan estetika langka yang sulit ditemukan di tempat lain di dunia,” ujarnya dalam wawancara dengan Saudi Press Agency atau SPA.
“Saat malam tiba, jarak Hisma dari polusi cahaya buatan yang tinggi menjadikannya tempat yang ideal untuk mengamati bintang, galaksi, meteor yang lewat, dan komet yang jatuh.”
Pemandangan alam yang menawan ini merupakan magnet bagi para peminat “astro-wisata,” yang merupakan faktor yang semakin meningkatkan daya tarik wisata di kawasan ini, kata Majed Abu Zahra, presiden Jeddah Astronomical Society.
“Astro-wisata merupakan tambahan baru bagi beragam jenis pariwisata, antara lain termasuk wisata rekreasi, medis, dan budaya,” jelasnya.
Permata mahkota dari tampilan langit Hisma adalah galaksi Bima Sakti. Tata surya kita, terletak di salah satu lengan spiralnya, terletak sekitar 8.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Kota metropolis kosmik yang luas ini, rumah bagi lebih dari 100 miliar bintang, membentang di langit malam seperti pita bercahaya, menawarkan para pengamat posisi terdepan dalam melihat inti galaksi yang mempesona.
Gurun Hisma berfungsi sebagai amfiteater alami bagi keajaiban astronomi dan penemuan ilmiah. Langitnya yang masih asli memberikan latar belakang ideal untuk berbagai acara kosmik, mulai dari Pekan Luar Angkasa Sedunia hingga Hari Astronomi.
Menurut SPA, ini adalah lokasi utama untuk terlibat dalam berbagai aktivitas astronomi, termasuk pengamatan gerhana matahari dan bulan, hujan meteor, dan penyelarasan planet.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
(mhy)