Seberapa Signifikan Serangan Drone Houthi ke Tel Aviv?

Minggu, 21 Juli 2024 - 11:58 WIB
Kelompok Houthi diketahui bersekutu dengan Iran. Namun, ini tidak berarti Iran memerintahkan serangan ke Tel Aviv tersebut. Ilustrasi: Ist
Kelompok militan Yaman , Ansarullah, yang dipimpin Sayyed Abdulmalik al-Houthi untuk pertama kalinya menyerang Tel Aviv. Para analis menyebut ini menandakan kekuatan dan jangkauan Houthi kian perkasa.

Serangan ini menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya. Media Israel mengidentifikasi pria yang tewas itu sebagai Yevgeny Ferder, 50 tahun, yang pindah ke Israel dari Belarus pada awal perang Rusia-Ukraina.

Pesawat tak berawak itu menyerang di pusat kota Tel Aviv pada Jumat dini hari. Lokasi tersebut diperkirakan dekat dengan sejumlah hotel, banyak di antaranya menampung pengungsi dari perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Kantor kedutaan AS juga dekat dengan lokasi serangan.

“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan di Tel Aviv disebabkan oleh jatuhnya sasaran udara, dan tidak ada sirene yang diaktifkan. Insiden ini sedang ditinjau secara menyeluruh,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, menghubungkan ketidakmampuannya mendeteksi drone karena kesalahan manusia dan bukan karena kegagalan sistem.



Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa pesawat tersebut menabrak sebuah gedung apartemen.

Ia mengindentifikasikan drone itu adalah Samad-3, pesawat buatan Iran yang telah dimodifikasi untuk memperluas jangkauannya.

Sementara juru bicara Houthi Yahya Saree, sebagaimana dikutip AL Jaazera, pesawat tersebut adalah jenis drone baru, bernama “Jaffa” yang mampu terbang tanpa terdeteksi melalui sistem pertahanan udara Israel yang ekstensif.

Tidak Lazim

Meskipun hanya berjarak 80 km (50 mil) dari Gaza, Tel Aviv hampir tidak tersentuh lawan-lawan Israel sejak Oktober 2023. Hampir 39.000 warga Palestina telah tewas dalam perang Israel yang tiada henti di Gaza.

Serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv, pusat sebagian besar fungsi diplomatik Israel, menunjukkan semakin luasnya jangkauan persenjataan Houthi.

Kelompok Houthi telah banyak menggunakan drone selama kampanye terbarunya. Namun, hampir semua rudal dan drone yang diluncurkan terhadap Israel telah dicegat. Tidak ada satupun yang diketahui telah mencapai Tel Aviv.

“Houthi telah mengklaim banyak serangan terhadap Israel sebelumnya, namun hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar serangan tersebut tidak membunuh atau melukai seperti yang terjadi saat ini,” analis independen Yaman Nick Brumfield mengatakan kepada Al Jazeera.



“Yang perlu diperhatikan, ini adalah serangan Houthi pertama yang dikonfirmasi secara publik di Mediterania, bukan di Laut Merah atau Teluk Aden,” lanjutnya.

Di sepanjang rute maritim penting ini, Houthi telah menargetkan banyak kapal yang menurut mereka memiliki hubungan dengan Israel.

Selain itu, “mereka telah mengklaim serangan di Haifa bekerja sama dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak, namun hingga saat ini sebagian besar serangan tersebut tampak seperti hal yang berlebihan,” kata Brumfield.

Apakah ini hal baru?

Tidak terlalu. Kelompok Houthi telah banyak menggunakan peperangan drone, termasuk pesawat udara, selama beberapa waktu.

Drone Houthi juga sering menjadi sasaran serangan negara-negara Barat, dengan militer Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat melaporkan bahwa mereka menghancurkan sasaran tak berawak sebelum kemungkinan digunakan untuk tujuan musuh.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Aisyah radliallahu 'anha berkata, Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail), karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1112)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More