Rayakan Milad ke-68, Attaqwa Gelar Zikir hingga Santunan kepada 1.000 Anak Yatim dan Duafa
Rabu, 07 Agustus 2024 - 15:12 WIB
JAKARTA - Perayaan Milad Attaqwa ke-68 yang digelar di Masjid Jami Attaqwa pada Selasa, 1 Shaffar 1446 H atau Rabu, 6 Agustus 2024 M berlangsung meriah dan khidmat. Perayaan tersebut diisi berbagai acara keagamaan seperti khataman Al Qur’an, zikir, dan doa khusus untuk para pendiri, perintis, pelanjut, serta guru-guru yang telah berpulang.
Perayaan ini juga dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan yayasan, pimpinan lembaga-lembaga pendidikan se-Perguruan Attaqwa, santri, alumni, ketua dan pengurus masjid atau musala se-Dewan Masjid Attaqwa (DMA). Selain itu, para pengurus Darul Aytam Attaqwa dan lembaga otonom lainnya yang memenuhi ruangan masjid termasuk Pj. Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Tidak hanya itu, momentum milad juga diisi dengan pelantikan pengurus baru Ikatan Keluarga Abiturien Attaqwa (IKAA) periode 2024-2025 yang dikomandani ketua terpilih pada Munas IKAA XIII Imam Rusydi serta soft launching Institut Attaqwa KH. Noer Alie (IAN) yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Umum Yayasan Attaqwa yang didampingi Rektor IAN Saiful Bahri.
Ketua Umum Yayasan Attaqwa Irfan Mas’ud menyampaikan rasa syukur atas karunia dan nikmat Allah SWT yang telah membawa Attaqwa berkembang pesat seperti sekarang. “Ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan sehingga Attaqwa tumbuh besar seperti sekarang,” ungkapnya.
Kiai Irfan menyebut, peran guru dan kolega KH. Noer Alie sangat besar dalam kelahiran dan perkembangan Attaqwa. “Oleh karenanya tugas kita melanjutkan perjuangan KH. Noer Alie dengan menjaga persatuan dan terus berikhtiar mengembangkan Attaqwa hingga akhir zaman,” pesan beliau.
Dalam momentum tersebut, jemaah yang hadir juga menjadi saksi kolaborasi antara LAZ Attaqwa, Laznas Mandiri Amal Insani, dan Darul Aytam Attaqwa dalam memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim dan duafa.
Direktur Laznas Mandiri Amal Insani Bank Mandiri Erwin Setiawan yang hadir dalam kegiatan itu ikut menyerahkan santunan secara langsung di lingkungan Pondok Pesantren Attaqwa. Erwin Setiawan menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam mengatasi masalah kemiskinan dan sosial.
"Mengatasi kemiskinan tidak bisa dijalankan secara parsial, dibutuhkan kolaborasi ke banyak lembaga demi mengatasi masalah kemiskinan dan masalah sosial. Apa yang dilakukan lembaga-lembaga pengelola zakat seperti LAZ Mandiri Amal Insani, LAZ Attaqwa, dan Darul Aytam Attaqwa merupakan bentuk mengatasi masalah keumatan, terutama ketertinggalan secara ekonomi dan sosial," ujarnya.
Ketua LAZ Attaqwa Ahmad Syafiudin menjelaskan, santunan yang diberikan berupa perlengkapan belajar dan ditargetkan untuk 1.000 penerima yang terdiri dari pelajar dan santri, terutama dari lembaga-lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan Attaqwa.
Salah satu pengelola LAZ Attaqwa Fahria Zulfa menyatakan, kerja sama yang dilakukan hari ini diharapkan menjadi pemicu untuk kerja sama-kerja sama berikutnya.
"Tidak tertutup kemungkinan nanti juga kita menggelar kerja sama dalam mengelola lembaga-lembaga pendidikan yang membutuhkan pendampingan dan pelatihan untuk guru-guru," katanya.
Menurut Zulfa, Apa yang dilakukan di yayasan pusat juga dilaksanakan di ratusan sekolah cabang Attaqwa yang tersebar di sekitar Bekasi. Pada hari yang sama, para guru dan siswa melaksanakan doa, zikir, dan sujud syukur sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah atas Milad Attaqwa ke-68. Mulai dari tingkat sekolah taman kanak-kanak (RA), sekolah dasar (MI/SD), tingkat menengah (MTs/SMP), dan jenjang Aliyah/SMK/MA.
SMK Attaqwa Penggarutan misalnya, seluruh siswa melaksanakan zikir dan doa di lapangan olahraga, begitu juga dengan MI Attaqwa 06 Assalam yang berdoa secara khusyuk di akhir Salat Duha yang rutin dilakukan. Sekolah dan lembaga juga memasang spanduk dan baliho ucapan milad.
Sehari sebelumnya, jagat media sosial juga diramaikan dengan pemasangan Twibbon ucapan milad dari para alumni, guru-guru, dan masyarakat yang menganggap Attaqwa sebagai rumah besarnya. “Patut disyukuri, ini sebagai berkah dari keberadaan Attaqwa yang memang bermanfaat dan dirasakan oleh umat,” ucapnya.
Penananggung jawab milad KH. Husnul Amal mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan acara milad.
“Saya mengapresiasi kepada semua elemen yang berkontribusi pada kesuksesan acara milad seperti pengurus yayasan pusat dan cabang, Perguruan Attaqwa, pimpinan Pondek Pesantren Putra dan Putri, Institut Attaqwa KH. Noer Alie, Dewan Masjid Attaqwa, LAZ Attaqwa, Darul Aytam Attaqwa, IKAA dan pihak-pihak lainnya yang sudah ikut menyukseskan acara” ungkap Husnul Amal yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra ini.
Sebagai informasi, Yayasan Attaqwa didirikan oleh seorang ulama dan Pahlawan Nasional KH. Noer Ali beserta para sahabatnya pada 6 Agustus 1956 dengan nama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan, dan Pertolongan Islam (YP3I). Seiring estafeta kepemimpinan kepada KH. Moh. Amin Noer, pada 1986 yayasan ini merubah nama menjadi Yayasan Attaqwa.
Pada perkembangannya kini, Attaqwa telah memiliki 54 cabang yayasan dengan 4 pondok pesantren, 198 TK/madrasah/sekolah dan 2 perguruan tinggi serta membina 68 masjid dan musala.
Perayaan ini juga dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan yayasan, pimpinan lembaga-lembaga pendidikan se-Perguruan Attaqwa, santri, alumni, ketua dan pengurus masjid atau musala se-Dewan Masjid Attaqwa (DMA). Selain itu, para pengurus Darul Aytam Attaqwa dan lembaga otonom lainnya yang memenuhi ruangan masjid termasuk Pj. Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Tidak hanya itu, momentum milad juga diisi dengan pelantikan pengurus baru Ikatan Keluarga Abiturien Attaqwa (IKAA) periode 2024-2025 yang dikomandani ketua terpilih pada Munas IKAA XIII Imam Rusydi serta soft launching Institut Attaqwa KH. Noer Alie (IAN) yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Umum Yayasan Attaqwa yang didampingi Rektor IAN Saiful Bahri.
Ketua Umum Yayasan Attaqwa Irfan Mas’ud menyampaikan rasa syukur atas karunia dan nikmat Allah SWT yang telah membawa Attaqwa berkembang pesat seperti sekarang. “Ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan sehingga Attaqwa tumbuh besar seperti sekarang,” ungkapnya.
Kiai Irfan menyebut, peran guru dan kolega KH. Noer Alie sangat besar dalam kelahiran dan perkembangan Attaqwa. “Oleh karenanya tugas kita melanjutkan perjuangan KH. Noer Alie dengan menjaga persatuan dan terus berikhtiar mengembangkan Attaqwa hingga akhir zaman,” pesan beliau.
Baca Juga
Dalam momentum tersebut, jemaah yang hadir juga menjadi saksi kolaborasi antara LAZ Attaqwa, Laznas Mandiri Amal Insani, dan Darul Aytam Attaqwa dalam memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim dan duafa.
Direktur Laznas Mandiri Amal Insani Bank Mandiri Erwin Setiawan yang hadir dalam kegiatan itu ikut menyerahkan santunan secara langsung di lingkungan Pondok Pesantren Attaqwa. Erwin Setiawan menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam mengatasi masalah kemiskinan dan sosial.
"Mengatasi kemiskinan tidak bisa dijalankan secara parsial, dibutuhkan kolaborasi ke banyak lembaga demi mengatasi masalah kemiskinan dan masalah sosial. Apa yang dilakukan lembaga-lembaga pengelola zakat seperti LAZ Mandiri Amal Insani, LAZ Attaqwa, dan Darul Aytam Attaqwa merupakan bentuk mengatasi masalah keumatan, terutama ketertinggalan secara ekonomi dan sosial," ujarnya.
Ketua LAZ Attaqwa Ahmad Syafiudin menjelaskan, santunan yang diberikan berupa perlengkapan belajar dan ditargetkan untuk 1.000 penerima yang terdiri dari pelajar dan santri, terutama dari lembaga-lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan Attaqwa.
Salah satu pengelola LAZ Attaqwa Fahria Zulfa menyatakan, kerja sama yang dilakukan hari ini diharapkan menjadi pemicu untuk kerja sama-kerja sama berikutnya.
"Tidak tertutup kemungkinan nanti juga kita menggelar kerja sama dalam mengelola lembaga-lembaga pendidikan yang membutuhkan pendampingan dan pelatihan untuk guru-guru," katanya.
Menurut Zulfa, Apa yang dilakukan di yayasan pusat juga dilaksanakan di ratusan sekolah cabang Attaqwa yang tersebar di sekitar Bekasi. Pada hari yang sama, para guru dan siswa melaksanakan doa, zikir, dan sujud syukur sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah atas Milad Attaqwa ke-68. Mulai dari tingkat sekolah taman kanak-kanak (RA), sekolah dasar (MI/SD), tingkat menengah (MTs/SMP), dan jenjang Aliyah/SMK/MA.
SMK Attaqwa Penggarutan misalnya, seluruh siswa melaksanakan zikir dan doa di lapangan olahraga, begitu juga dengan MI Attaqwa 06 Assalam yang berdoa secara khusyuk di akhir Salat Duha yang rutin dilakukan. Sekolah dan lembaga juga memasang spanduk dan baliho ucapan milad.
Sehari sebelumnya, jagat media sosial juga diramaikan dengan pemasangan Twibbon ucapan milad dari para alumni, guru-guru, dan masyarakat yang menganggap Attaqwa sebagai rumah besarnya. “Patut disyukuri, ini sebagai berkah dari keberadaan Attaqwa yang memang bermanfaat dan dirasakan oleh umat,” ucapnya.
Penananggung jawab milad KH. Husnul Amal mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan acara milad.
“Saya mengapresiasi kepada semua elemen yang berkontribusi pada kesuksesan acara milad seperti pengurus yayasan pusat dan cabang, Perguruan Attaqwa, pimpinan Pondek Pesantren Putra dan Putri, Institut Attaqwa KH. Noer Alie, Dewan Masjid Attaqwa, LAZ Attaqwa, Darul Aytam Attaqwa, IKAA dan pihak-pihak lainnya yang sudah ikut menyukseskan acara” ungkap Husnul Amal yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra ini.
Sebagai informasi, Yayasan Attaqwa didirikan oleh seorang ulama dan Pahlawan Nasional KH. Noer Ali beserta para sahabatnya pada 6 Agustus 1956 dengan nama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan, dan Pertolongan Islam (YP3I). Seiring estafeta kepemimpinan kepada KH. Moh. Amin Noer, pada 1986 yayasan ini merubah nama menjadi Yayasan Attaqwa.
Pada perkembangannya kini, Attaqwa telah memiliki 54 cabang yayasan dengan 4 pondok pesantren, 198 TK/madrasah/sekolah dan 2 perguruan tinggi serta membina 68 masjid dan musala.
(cip)