7 Bukti Kekejaman Israel di Gaza: Refleksi Setahun Penderitaan Warga Palestina

Selasa, 08 Oktober 2024 - 10:51 WIB
Potret kekejaman Israel pada warga Gaza, sekolah dan bangunan rumah warga dihancurkan yang membuat penderitaan anak anak dan penduduk Gaza makin memprihatinkan. Foto istimewa
Kekejaman Israel di Gaza telah berlangsung selama setahun penuh semenjak peperangan Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023. Peperangan ini tidak hanya merupakan tindakan militer biasa, melainkan sebuah agresi yang telah membawa dampak serius dan penderitaan bagi kehidupan sehari-hari warga Palestina .

Peperangan dan serangan militer yang intens menyasar ke berbagai area, termasuk permukiman padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit. Blokade militer Israel yang juga semakin memperparah situasi, menghalangi akses ke barang-barang kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Hal ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang akut, di mana sebagian besar penduduk Gaza hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Peperangan Israel di Gaza selama setahun ini telah meninggalkan jejak kemanusiaan yang sangat mengerikan, dengan laporan mengenai korban jiwa yang meningkat, termasuk anak-anak dan wanita, serta meningkatnya angka pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, Senin (7/10/2024).

Bukti kekejaman Israel atas warga Palestina di Gaza Selama Setahun Perang:

1. Lebih dari 41,000 Korban Jiwa, Termasuk Ribuan Wanita dan Anak-Anak

Semenjak Oktober 2023, peperangan Israel di Gaza telah merenggut lebih dari 41,870 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, di mana 16,756 di antaranya adalah anak-anak dan 11,346 wanita. Serangan udara yang mengincar wilayah padat penduduk menyebabkan korban jiwa yang sangat besar, banyak dari mereka adalah anak-anak yang seharusnya terlindungi dari kekerasan.

2. Krisis Manusia yang Mengerikan, 96% Penduduk Gaza Kekurangan Pangan

Blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel telah memperparah penderitaan warga Gaza. Lebih dari 96% penduduk Gaza, atau sekitar 2,1 juta orang, kini mengalami tingkat insekuritas pangan yang parah. Hampir 495,000 di antaranya berada di ambang kelaparan, sementara kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin memperburuk kondisi mereka.

3. Kehancuran Secara Massal, Sebanyak 10.000 Orang Telah Hilang

Serangan udara Israel secara brutal yang hampir terjadi setiap hari, l tidak hanya menewaskan ribuan warga, tetapi juga menyebabkan lebih dari 10,000 orang hilang atau tidak teridentifikasi. Banyak keluarga kehilangan jejak orang-orang tercinta mereka, baik karena tewas dalam reruntuhan atau karena hilang tanpa jejak.

4. Perampasan Properti, Rumah, serta Hak Asasi Manusia

Investigasi independen juga menemukan bahwa pasukan Israel menggunakan warga Palestina sebagai tembok berlindung dan tameng selama operasi militer. Terdapat juga bukti pembantaian sipil tak bersenjata, penghancuran rumah dengan bahan peledak, dan penjarahan properti pribadi, yang semuanya dianggap sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional dan bisa digolongkan sebagai kejahatan perang.

5. Banyak Serangan Tak Terukur, Israel Justru Menargetkan Warga Sipil

Semenjak peperangan Israel di Gaza dimulai, banyak dari serangan udara Israel antara yang menargetkan area perumahan, menghancurkan seluruh keluarga dalam satu malam. Amnesty International menemukan bahwa serangan yang terjadi hampir setiap hari ini, dilakukan tanpa target yang terukur dengan pasti serta mengabaikan nyawa warga sipil. Bukti telah menunjukkan bahwa Israel sering kali menyerang wilayah yang padat dengan penduduk sipil melainkan infrastruktur musuh mereka.

6. Ribuan Warga Palestina Banyak yang Dipenjara Tanpa Proses Hukum

Pada tahun 2024, lebih dari 10,000 warga Palestina telah ditahan di penjara-penjara Israel, dengan banyak dari mereka dalam kondisi yang buruk dan tidak manusiawi. Dari jumlah tersebut, 3,300 orang ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan, melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia dan hukum internasional. Tahanan politik, termasuk anak-anak, sering kali mengalami kekerasan fisik dan psikologis selama penahanan.

7. Infrastruktur Warga Sipil Diserang, Gaza kehabisan Air, Obat, dan Listrik

Blokade militer dan serangan udara Israel tidak hanya membunuh dan melukai warga sipil, namun juga menghancurkan infrastruktur penting seperti fasilitas kesehatan, jaringan listrik, dan penyediaan air bersih bagi keluarga di Gaza. Gaza kini hampir kehabisan pasokan air, obat-obatan, dan listrik, yang semakin memperburuk kondisi hidup bagi 2 juta penduduk di wilayah tersebut.

Penderitaan saudara-saudara Palestina di Gaza selama setahun ini telah mencerminkan Israel sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia yang sistematis. Bukti-bukti kekejaman yang dihadapi warga sipil, mulai dari serangan udara yang mengincar kawasan padat penduduk hingga penghancuran infrastruktur vital, menunjukkan bahwa tindakan Israel tidak hanya melanggar hukum internasional tetapi juga prinsip-prinsip kemanusiaan. Keberanian rakyat Palestina dalam menghadapi penindasan seharusnya menjadi sebuah panggilan bagi kita semua untuk memperjuangkan keadilan dan mempromosikan perdamaian yang sebenarnya. (MG/Patrick Daniel H.W.)

Baca juga: Dalam 1 Tahun, Israel Hancurkan 611 Masjid di Gaza
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Manusia yang paling dibenci Allah adalah yang keras kepala dan suka membantah.

(HR. Bukhari No. 6651)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More