Hukum Tajwid Surat An Najm Ayat 1-5, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Membaca

Selasa, 08 Oktober 2024 - 17:52 WIB
Surat An Najm Ayat 1-5 berisikan tentang informasi wahyu berupa Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Foto ilustrasi/ist
Hukum tajwid surat An Najm ayat 1-5 ini perlu dipahami oleh setiap muslim agar mengetahui kapan waktu harus membaca dengan jelas, panjang, atau dengung. Ini juga untuk mencegah salah baca ketika membaca Al Qur'an.

Surat An Najm Ayat 1-5 berisikan tentang informasi wahyu berupa Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Wahyu tersebut disampaikan secara langsung oleh Malaikat Jibril.

Surat An Najm Ayat 1-5

وَالنَّجۡمِ اِذَا هَوٰىۙ


"Demi bintang ketika terbenam,"

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوٰى‌ۚ


"kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru,"

وَمَا يَنۡطِقُ عَنِ الۡهَوٰىؕ


"dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya."

اِنۡ هُوَ اِلَّا وَحۡىٌ يُّوۡحٰىۙ‏


"Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),"

عَلَّمَهٗ شَدِيۡدُ الۡقُوٰىۙ


"yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,"

Hukum Tajwid Surat An Najm Ayat 1-5

1. Hukum Tajwid Surat An Najm ayat 1

وَالنَّجۡمِ


Alif lam syamsiyah, sebab ada alif lam bertemu dengan huruf nun. Dibaca dengung.

Gunnah, sebab terdapat nun bertasydid. Dibaca dengung.

Qalqalah sugra, sebab terdapat huruf qalqalah jim di tengah kalimat. Dibaca memantul dengan tipis.

اِذَا هَوٰى


Mad Thabi'i, sebab terdapat harakat kasrah bertemu dengan alif mati. Dibaca panjang 2 harakat.

2. Hukum Tajwid Surat An Najm ayat 2

مَا ضَلَّ صَا


Mad thabi'i, sebab terdapat harakat kasrah bertemu dengan alif mati. Dibaca panjang 2 harakat.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More