Peranan Orang Persia dalam Daulah Abbasiyah: Dihabisi di Era Khalifah Al-Muktasim

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 13:00 WIB
Sehingga secara politis, populernya nama mereka mengakibatkan wibawa pemerintahan beralih kepada mereka sehingga wajah dihadapkan kepada mereka dan orang pun tunduk kepada mereka, dan juga orang menggantungkan harapan hanya kepada mereka, bukan kepada Khalifah.

Akan tetapi karena khalifah Harun al-Rasyid dan AlMakmun masih kuat, maka mereka berdua dapat mengendalikan peranan orang-orang Persia tersebut sehingga wibawa mereka sebagai khalifah tetap dihormati orang.

Sikap Harun al-Rasyid dan al-Makmun yang mengistimewakan orang-orang Persia mungkin karena pengaruh ibunya yang bernama Khaisran istri Khalifa al-Mahdi atau karena pengaruh istri al-Makmun yang berasal dari Persia.

Yoesoef So’yb dalam bukunya berjudul "Sejarah Daulah Abbasiyah" (Jakarta; Bukan Bintang, 1977) menyebut dengan demikian orang-orang Persia bagi Harun dan alMakmun bukan orang luar melainkan adalah keluarga sendiri baik dari pertalian ibu maupun dari pertalian istri.

Syamruddin Nasution dalam bukunya berjudul "Sejarah Peradaban Islam" mengatakan dari gambaran yang telah di bentangkan di atas dapat disimpulkan bahwa betapa tingginya peranan orang-orang Persia dalam memajukan pemerintahan Daulah Abbasiyah yang mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid dan al-Makmun.



Peran yang dimainkan orang-orang Persia ini mengalami penurunan dan bahkan kehancurannya pada masa pemerintahan Khalifah al-Muktasim (saudara al-Makmun, ibunya berasal dari Turki), yang memerintah sesudah alMakmun. Ini karena mereka tidak menyetujui alMuktasim diangkat menjadi Khalifah, sesudah al-Makmun malahan mereka mengusulkan anak al-Makmun bernama Abbas diangkat menjadi Khalifah.
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَ ذَا النُّوۡنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنۡ لَّنۡ نَّـقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنۡ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ‌ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ‌
Dan ingatlah kisah Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.

(QS. Al-Anbiya Ayat 87)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More