Perkembangan Ilmu Geografi dan Filsafat di Era Daulah Abbasiyah

Minggu, 27 Oktober 2024 - 10:14 WIB
Dalam sejarah filsafat dia dikenal sebagai orang yang pada mulanya syak terhadap segala-galanya. Dia mencari kebenaran yang sebenarnya.

Pada mulanya dia dapat melalui panca indra, tetapi baginya kemudian ternyata bahwa panca indra itu juga dusta. Karena tidak percaya pada panca indra, dia kemudian meletakkan kepercayaannya pada akal.

Akan tetapi akal juga tidak dapat dipercayai. Dia mempelajari filsafat. Ternyata baginya argumen-argumen yang dikemukakan para filosof tidak kuat. Kemudian dia mengkritik para filosof.

Akhirnya tasawuflah yang dapat menghilangkan rasa syak yang lama mengganggu pikirannya. Dalam tasawuf, dia memperoleh keyakinan yang dicarinya.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اصۡبِرُوۡا وَصَابِرُوۡا وَرَابِطُوۡا وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

(QS. Ali 'Imran Ayat 200)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More