Hukum Tajwid Surat Luqman Ayat 6-10, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Membacanya

Selasa, 05 November 2024 - 08:55 WIB
1. Mad thabi’i, ada alif mati setelah fathah dan ya mati setelah harakat kasrah. Mad thabi’i ini dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.

2. Ikhfa, terjadi pada kata "أَنْ" karena Nun mati bertemu dengan huruf ta. Dalam ikhfa, huruf nun-nya dibaca seperti huruf NG serta ditahan 2 harakat.

بِكُمۡ وَبَثَّ فِيۡهَا


1. Idzhar syafawi, terdapat pada kata "بِكُمْ" karena Mim mati bertemu dengan huruf Wawu pada kata "وَبَثَّ". Dalam idzhar syafawi, huruf Mim dibaca jelas tanpa dengung.

2. Mad thabi’i, terdapat pada kata "بَثَّ" dan "فِيْهَا"

Pada "بَثَّ", ada ya yang mati setelah harakat kasrah.

Pada "فِيْهَا", terdapat alif yang mati setelah harakat fathah. Mad thabi’i ini dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.

مِنۡ كُلِّ دَآ بَّةٍ ؕ


1. Ikhfa, pada kata "مِنْ" karena nun mati bertemu dengan huruf kaf pada kata. Dalam ikhfa, huruf nun-nya dibaca seperti huruf NG serta ditahan 2 harakat.

2. Mad lazim mutsaqqal kilmi, terjadi pada kata "دَآبَّةٍ" karena mad thabi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid. Panjang Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini adalah 6 harakat. Cara membaca Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini adalah dengan memanjangkan huruf Dal selama 6 harakat, kemudian melanjutkan dengan menggabungkannya ke huruf Ba yang bertasydid.

وَاَنۡزَلۡنَا


1. Ikhfa, terdapat nun mati bertemu dengan huruf za dalam kata. Dalam ikhfa, huruf nun-nya dibaca seperti huruf NG serta ditahan 2 harakat.

2. Mad thabi’i, terjadi karena ada alif mati setelah harakat fathah pada kata. Mad thabi’i ini dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat.

مِنَ السَّمَآءِ


1. Alif lam syamsiyah, terdapat alif lam bertemu dengan huruf sin. Dalam alif lam syamsiyah, huruf lam tidak dibaca, sehingga suara sin dibaca jelas.

2. Mad wajib muttashil, terjadi pada kata "السَّمَاءِ" karena ada mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Dalam mad wajib muttashil, bacaan ini harus dipanjangkan menjadi 4-5 harakat.

مَآءً فَاَنۡۢبَتۡنَا فِيۡهَا


1. Mad wajib muttashil, terjadi pada kata "مَآءً" karena mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Dalam mad wajib muttashil, bacaan ini harus dipanjangkan menjadi 4-5 harakat.

2. Ikhfa, terjadi pada kata "فَأَنْبَتْنَا" karena tanwin fathah pada "مَآءً" bertemu dengan huruf fa. Dalam ikhfa, suara tanwin-nya dibaca seperti huruf NG serta ditahan 2 harakat.

3. Iqlab (Mengganti), karena Nun mati bertemu dengan huruf Ba. Dalam iqlab, bunyi Nun atau tanwin diganti menjadi bunyi Mim dalam pengucapan.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
قُلۡ اِنَّ صَلَاتِىۡ وَنُسُكِىۡ وَ مَحۡيَاىَ وَمَمَاتِىۡ لِلّٰهِ رَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَۙ (١٦٢) لَا شَرِيۡكَ لَهٗ‌ۚ وَبِذٰلِكَ اُمِرۡتُ وَاَنَا اَوَّلُ الۡمُسۡلِمِيۡنَ (١٦٣)
Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).

(QS. Al-An'am Ayat 162-163)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More