Khotbah Jumat: Jadilah Pahlawan, Mulai dari Diri Sendiri
Jum'at, 08 November 2024 - 05:15 WIB
Wa lâ talbisul-ḫaqqa bil-bâthili wa taktumul-ḫaqqa wa antum ta'lamûn
Artinya: “Janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (jangan pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya).” (QS Al-Baqarah: 42).
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Pahlawan tidak hanya mereka yang memiliki gelar atau yang dikenal banyak orang. Setiap individu yang berusaha untuk memperbaiki diri dan memberikan manfaat kepada orang lain adalah pahlawan di matanya Allah. Misalnya, seorang guru yang dengan sabar mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, seorang ibu yang mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang dan nilai-nilai kebaikan, seorang pekerja yang berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara yang halal dan baik, semua itu adalah bentuk perjuangan yang tak kalah mulianya.
Bagi kita yang tinggal di kota besar atau lingkungan yang penuh dengan dinamika kehidupan modern, menjadi pahlawan juga bisa berarti berperan aktif dalam menjaga lingkungan, berjuang melawan ketidakadilan, atau bahkan ikut serta dalam mengatasi masalah sosial di masyarakat. Memerhatikan sesama, berbuat adil, dan menjaga keharmonisan adalah bentuk nyata dari kepahlawanan yang perlu kita kenalkan pada diri kita sendiri dan orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 15-16:
Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ laqîtumulladzîna kafarû zaḫfan fa lâ tuwallûhumul-adbâr (15)
Wa may yuwallihim yauma'idzin duburahû illâ mutaḫarrifal liqitâlin au mutaḫayyizan ilâ fi'atin fa qad bâ'a bighadlabim minallâhi wa ma'wâhu jahannam, wa bi'sal-mashîr (16)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu orang-orang kafir yang akan menyerangmu, janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur). Siapa yang mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, dia pasti akan kembali dengan membawa kemurkaan Allah. Tempatnya adalah (neraka) Jahanam dan (itulah) seburuk-buruk tempat kembali."
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Di era digital ini, menjadi pahlawan juga berarti menggunakan teknologi dengan bijak. Jangan sampai kita terjebak dalam dunia maya yang penuh dengan informasi negatif dan merugikan. Sebagai generasi yang hidup di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kita harus mampu memilih dan memilah informasi yang bermanfaat, serta menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik, seperti menyebarkan kebaikan, memperjuangkan keadilan, dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang positif.
Marilah kita jadikan Hari Pahlawan sebagai momentum untuk merenung dan meneguhkan tekad kita untuk menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Pahlawan tidak selalu harus dikenal banyak orang, tetapi setiap langkah yang kita ambil untuk berbuat baik, untuk terus berjuang mengatasi masalah dalam diri kita dan sekitar kita, adalah wujud dari semangat kepahlawanan yang sesungguhnya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk terus memperbaiki diri, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Semoga kita dapat meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara kita sendiri, dan menjadikan diri kita sebagai pahlawan bagi generasi yang akan datang.
Amin ya rabbal alamin.
Latin:
Baarakallahu li wa lakum fi al-Qur'aanil 'Aziim, wa nafa'anii wa iyyakum bimaa fiihi min al-ayyaati wal-dhikril hakiim, wa taqabbal minna wa minkum tilaawatuhu innahu huwa as-Samee'ul 'Aleem. Wa astaghfirullaha al-'Adzim li wa lakum wa lisaairil muslimiin wal-muslimaat, faya fawzal mustaghfireen wa ya najaatal ta'biin.
Demikian khotbah jumat ini, semoga bermanfaat!MG/ Luthfiyyah Rahmadiena
Artinya: “Janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (jangan pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya).” (QS Al-Baqarah: 42).
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Pahlawan tidak hanya mereka yang memiliki gelar atau yang dikenal banyak orang. Setiap individu yang berusaha untuk memperbaiki diri dan memberikan manfaat kepada orang lain adalah pahlawan di matanya Allah. Misalnya, seorang guru yang dengan sabar mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, seorang ibu yang mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang dan nilai-nilai kebaikan, seorang pekerja yang berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara yang halal dan baik, semua itu adalah bentuk perjuangan yang tak kalah mulianya.
Bagi kita yang tinggal di kota besar atau lingkungan yang penuh dengan dinamika kehidupan modern, menjadi pahlawan juga bisa berarti berperan aktif dalam menjaga lingkungan, berjuang melawan ketidakadilan, atau bahkan ikut serta dalam mengatasi masalah sosial di masyarakat. Memerhatikan sesama, berbuat adil, dan menjaga keharmonisan adalah bentuk nyata dari kepahlawanan yang perlu kita kenalkan pada diri kita sendiri dan orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 15-16:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوْهُمُ الْاَدْبَارَۚ وَمَنْ يُّوَلِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ دُبُرَهٗٓ اِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ اَوْ مُتَحَيِّزًا اِلٰى فِئَةٍ فَقَدْ بَاۤءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَمَأْوٰىهُ جَهَنَّمُ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ laqîtumulladzîna kafarû zaḫfan fa lâ tuwallûhumul-adbâr (15)
Wa may yuwallihim yauma'idzin duburahû illâ mutaḫarrifal liqitâlin au mutaḫayyizan ilâ fi'atin fa qad bâ'a bighadlabim minallâhi wa ma'wâhu jahannam, wa bi'sal-mashîr (16)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu orang-orang kafir yang akan menyerangmu, janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur). Siapa yang mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, dia pasti akan kembali dengan membawa kemurkaan Allah. Tempatnya adalah (neraka) Jahanam dan (itulah) seburuk-buruk tempat kembali."
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Di era digital ini, menjadi pahlawan juga berarti menggunakan teknologi dengan bijak. Jangan sampai kita terjebak dalam dunia maya yang penuh dengan informasi negatif dan merugikan. Sebagai generasi yang hidup di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kita harus mampu memilih dan memilah informasi yang bermanfaat, serta menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik, seperti menyebarkan kebaikan, memperjuangkan keadilan, dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang positif.
Marilah kita jadikan Hari Pahlawan sebagai momentum untuk merenung dan meneguhkan tekad kita untuk menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Pahlawan tidak selalu harus dikenal banyak orang, tetapi setiap langkah yang kita ambil untuk berbuat baik, untuk terus berjuang mengatasi masalah dalam diri kita dan sekitar kita, adalah wujud dari semangat kepahlawanan yang sesungguhnya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk terus memperbaiki diri, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Semoga kita dapat meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara kita sendiri, dan menjadikan diri kita sebagai pahlawan bagi generasi yang akan datang.
Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Latin:
Baarakallahu li wa lakum fi al-Qur'aanil 'Aziim, wa nafa'anii wa iyyakum bimaa fiihi min al-ayyaati wal-dhikril hakiim, wa taqabbal minna wa minkum tilaawatuhu innahu huwa as-Samee'ul 'Aleem. Wa astaghfirullaha al-'Adzim li wa lakum wa lisaairil muslimiin wal-muslimaat, faya fawzal mustaghfireen wa ya najaatal ta'biin.
Demikian khotbah jumat ini, semoga bermanfaat!MG/ Luthfiyyah Rahmadiena
(wid)