7 Isi Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 11-20 yang Bermanfaat untuk Dipahami
Minggu, 24 November 2024 - 15:10 WIB
Artinya :
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya,1 dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Dalam tafsiran Ibnu Katsir, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi janji yang telah diambil melalui Nabi Muhammad ﷺ, menegakkan kebenaran, dan berlaku adil sebagai saksi.
Setelah mengingatkan nikmat lahir dan batin berupa petunjuk serta hidayah, Allah juga menjelaskan tentang pengambilan janji serupa kepada Ahli Kitab sebelumnya, yaitu kaum Yahudi dan Nasrani.
Dalam firman Allah SWT, "Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas pemimpin di antara mereka," merujuk pada naqib pemimpin setiap kabilah. Tugas mereka adalah mengajak kaumnya untuk berbaiat, yakni berjanji setia untuk tunduk dan patuh kepada Allah, rasul-Nya, dan kitab-Nya.
Allah SWT saat itu akan memberikan perlindungan dan pertolongan untuk mereka jika melaksanakan sholat, zakat, dan percaya (beriman) kepada rasul-rasul Allah SWT.
Akan tetapi mereka merusak janji yang diberikan dari Allah SWT kepada mereka yang mengakibatkan Allah memberitahukan siksa yang akan menimpa mereka alhasil melanggar perjanjian dan merusak janji tersebut. Hal ini dijelaskan pada firman Allah SWT, “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.”
Hati keras membatu dalam hal ini yaitu mereka dilaknat oleh Allah SWT, dijauhkan dari rahmat-Nya, dan hati mereka tertutup rapat sehingga tidak mampu menerima hidayah atau agama yang benar, yang hanya dapat dicapai melalui ilmu yang bermanfaat dan perbuatan yang saleh.
Maka dari itu, orang beriman harus bisa menjaga setiap perjanjian yang mereka harus tepati, baik sesama umat hingga terutama kepada Allah SWT sehingga terhindar dari laknat yang diberikan Allah SWT kepada kaum yang mengingkari janjinya.
Al-Ma'idah (5:14)
Artinya :
“Dan di antara orang-orang yang mengatakan, "Kami ini orang Nasrani," Kami telah mengambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka, maka Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari Kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.”
Penjelasan tafsiran Ibnu Katsir terhadap kandungan surah Al-Maidah ayat 14, pada firman Allah, “Dan di antara orang-orang yang mengatakan, "Kami ini orang Nasrani," Kami telah mengambil perjanjian mereka” adalah orang yang mengakui Nasrani mengikuti Isa ibnu Maryam a.s. walaupun pada kenyataanya tidak secara demikian.
“Telah mengambil perjanjian mereka” merujuk kepada perjanjian mereka untuk mengikuti Rasulullah dan menolongnya, mendukungnya, dan mengikuti jejaknya dimana mereka beriman kepada semua nabi Allah SWT. Tetapi mereka melakukan apa yang kaum yahudi lakukan dengan kata lain, mereka melanggar dan mengingkari perjanjian tersebut.
Firman Allah, “Tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya, maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat.” menjelaskan bagaimana Allah SWT jadikan di antara mereka muncul kebencian dan permusuhan satu sama lain, yang terus berlangsung hingga hari kiamat.
Terakhir pada firman Allah, “...Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.” adalah sebuah ancaman kepada orang-orang nasrani yang mengingkari perjanjian dan membohongi Allah SWT beserta rasulnya.
Al-Ma'idah (5:15)
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya,1 dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Dalam tafsiran Ibnu Katsir, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi janji yang telah diambil melalui Nabi Muhammad ﷺ, menegakkan kebenaran, dan berlaku adil sebagai saksi.
Setelah mengingatkan nikmat lahir dan batin berupa petunjuk serta hidayah, Allah juga menjelaskan tentang pengambilan janji serupa kepada Ahli Kitab sebelumnya, yaitu kaum Yahudi dan Nasrani.
Dalam firman Allah SWT, "Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas pemimpin di antara mereka," merujuk pada naqib pemimpin setiap kabilah. Tugas mereka adalah mengajak kaumnya untuk berbaiat, yakni berjanji setia untuk tunduk dan patuh kepada Allah, rasul-Nya, dan kitab-Nya.
Allah SWT saat itu akan memberikan perlindungan dan pertolongan untuk mereka jika melaksanakan sholat, zakat, dan percaya (beriman) kepada rasul-rasul Allah SWT.
Akan tetapi mereka merusak janji yang diberikan dari Allah SWT kepada mereka yang mengakibatkan Allah memberitahukan siksa yang akan menimpa mereka alhasil melanggar perjanjian dan merusak janji tersebut. Hal ini dijelaskan pada firman Allah SWT, “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.”
Hati keras membatu dalam hal ini yaitu mereka dilaknat oleh Allah SWT, dijauhkan dari rahmat-Nya, dan hati mereka tertutup rapat sehingga tidak mampu menerima hidayah atau agama yang benar, yang hanya dapat dicapai melalui ilmu yang bermanfaat dan perbuatan yang saleh.
Maka dari itu, orang beriman harus bisa menjaga setiap perjanjian yang mereka harus tepati, baik sesama umat hingga terutama kepada Allah SWT sehingga terhindar dari laknat yang diberikan Allah SWT kepada kaum yang mengingkari janjinya.
3. Perpecahan Ahli Kitab dan Sosial akibat Melupakan Ajaran Allah
Melanjutkan ke ayat 14, kandungan surat Al-Maidah juga berisi bagaimana kesengajaan “orang nasrani” melupakan ajaran Allah SWT menghasilkan kebencian dan permusuhan diantara mereka.Al-Ma'idah (5:14)
وَمِنَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّا نَصَـٰرَىٰٓ أَخَذْنَا مِيثَـٰقَهُمْ فَنَسُوا۟ حَظًّۭا مِّمَّا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ ٱلْعَدَاوَةَ وَٱلْبَغْضَآءَ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ ۚ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ ٱللَّهُ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ
Artinya :
“Dan di antara orang-orang yang mengatakan, "Kami ini orang Nasrani," Kami telah mengambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka, maka Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari Kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.”
Penjelasan tafsiran Ibnu Katsir terhadap kandungan surah Al-Maidah ayat 14, pada firman Allah, “Dan di antara orang-orang yang mengatakan, "Kami ini orang Nasrani," Kami telah mengambil perjanjian mereka” adalah orang yang mengakui Nasrani mengikuti Isa ibnu Maryam a.s. walaupun pada kenyataanya tidak secara demikian.
“Telah mengambil perjanjian mereka” merujuk kepada perjanjian mereka untuk mengikuti Rasulullah dan menolongnya, mendukungnya, dan mengikuti jejaknya dimana mereka beriman kepada semua nabi Allah SWT. Tetapi mereka melakukan apa yang kaum yahudi lakukan dengan kata lain, mereka melanggar dan mengingkari perjanjian tersebut.
Firman Allah, “Tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya, maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat.” menjelaskan bagaimana Allah SWT jadikan di antara mereka muncul kebencian dan permusuhan satu sama lain, yang terus berlangsung hingga hari kiamat.
Terakhir pada firman Allah, “...Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.” adalah sebuah ancaman kepada orang-orang nasrani yang mengingkari perjanjian dan membohongi Allah SWT beserta rasulnya.
4. Nabi Muhammad sebagai Rahmat bagi Ahli Kitab
Pada ayat ke 15 dan 16 menjelaskan bahwa Allah SWT telah memutuskan Nabi Muhammad sebagai pembawa hidayah dan agama yang benar kepada seluruh penduduk bumi, baik yang Arab maupun non Arab.Al-Ma'idah (5:15)