7 Isi Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 11-20 yang Bermanfaat untuk Dipahami
Minggu, 24 November 2024 - 15:10 WIB
Ayat selanjutnya Allah SWT membantah kebohongan dan kedustaan yang dibuat oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam pengakuan mereka.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan, ‘Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya’." pernyataan orang yahudi dan nasrani tersebut mengatakan bahwa mereka adalah keturunan para nabi-Nya, sedangkan mereka adalah anak-anak-Nya. Dia memperhatikan mereka, karena itu Dia mencintai kami.
Allah membantah dengan firmannya yang berbunyi, “Katakanlah, ‘Maka mengapa Allah menyiksa kalian karena dosa-dosa kalian’?" memiliki pengertian seandainya kalian benar-benar seperti yang kalian buktikan, yaitu anak-anak dan kekasih-kekasih Allah, mengapa Allah menyiapkan neraka Jahannam bagi kalian akibat kekufuran dan kebohongan kalian?
"Kalian bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, melainkan kalian adalah manusia biasa di antara makhluk ciptaan-Nya." (Al-Maidah: 18)
Dengan kata lain, mereka kaum yahudi dan nasrani sama seperti anak-anak Adam lainnya, dan hanya Allah yang memiliki hak untuk memutuskan segala urusan hamba-hamba-Nya.
Al-Maidah (5:19)
Artinya :
“Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) Rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan, "Tidak ada yang datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan." Sungguh, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Tafsiran Ibnu Katsir menjelaskan pada bagian “terputus (pengiriman) Rasul-rasul” Artinya, setelah berlalu periode yang cukup lama antara diangkatnya Nabi Muhammad sebagai rasul dan masa kehidupan Nabi Isa ibnu Maryam.
Selanjutnya “agar kamu tidak mengatakan, "Tidak ada yang datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan."” menjelaskan mereka tidak bisa mengklaim bahwa tidak ada utusan yang membawa berita gembira dengan kebaikan dan memperingatkan kita dari perbuatan jahat, karena ada sosok nabi yang telah datang yaitu Nabi Muhammad SAW.
Terakhir pada bagian “Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Menurut Ibnu Jarir, makna ayat ini adalah "sesungguhnya Aku berkuasa untuk menghukum orang-orang yang durhaka terhadap-Ku dan berkuasa untuk memberi pahala orang orang yang taat kepadaKu."
Al-Maidah (5:21)
Artinya :
“Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu,1 dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.”
Al-Maidah (5:22)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan, ‘Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya’." pernyataan orang yahudi dan nasrani tersebut mengatakan bahwa mereka adalah keturunan para nabi-Nya, sedangkan mereka adalah anak-anak-Nya. Dia memperhatikan mereka, karena itu Dia mencintai kami.
Allah membantah dengan firmannya yang berbunyi, “Katakanlah, ‘Maka mengapa Allah menyiksa kalian karena dosa-dosa kalian’?" memiliki pengertian seandainya kalian benar-benar seperti yang kalian buktikan, yaitu anak-anak dan kekasih-kekasih Allah, mengapa Allah menyiapkan neraka Jahannam bagi kalian akibat kekufuran dan kebohongan kalian?
"Kalian bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, melainkan kalian adalah manusia biasa di antara makhluk ciptaan-Nya." (Al-Maidah: 18)
Dengan kata lain, mereka kaum yahudi dan nasrani sama seperti anak-anak Adam lainnya, dan hanya Allah yang memiliki hak untuk memutuskan segala urusan hamba-hamba-Nya.
6. Utusan Nabi Kepada Nasrani dan Yahudi
Pada ayat ke 19-20, kandungan surat Al-Maidah ayat tersebut berisi tentang Nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT kepada kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) setelah terputusnya pengiriman rasul-rasul.Al-Maidah (5:19)
يَـٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَـٰبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَىٰ فَتْرَةٍۢ مِّنَ ٱلرُّسُلِ أَن تَقُولُوا۟ مَا جَآءَنَا مِنۢ بَشِيرٍۢ وَلَا نَذِيرٍۢ ۖ فَقَدْ جَآءَكُم بَشِيرٌۭ وَنَذِيرٌۭ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ
Artinya :
“Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) Rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan, "Tidak ada yang datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan." Sungguh, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Tafsiran Ibnu Katsir menjelaskan pada bagian “terputus (pengiriman) Rasul-rasul” Artinya, setelah berlalu periode yang cukup lama antara diangkatnya Nabi Muhammad sebagai rasul dan masa kehidupan Nabi Isa ibnu Maryam.
Selanjutnya “agar kamu tidak mengatakan, "Tidak ada yang datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan."” menjelaskan mereka tidak bisa mengklaim bahwa tidak ada utusan yang membawa berita gembira dengan kebaikan dan memperingatkan kita dari perbuatan jahat, karena ada sosok nabi yang telah datang yaitu Nabi Muhammad SAW.
Terakhir pada bagian “Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Menurut Ibnu Jarir, makna ayat ini adalah "sesungguhnya Aku berkuasa untuk menghukum orang-orang yang durhaka terhadap-Ku dan berkuasa untuk memberi pahala orang orang yang taat kepadaKu."
7. Kisah Bani Israil Menolak Perintah Memasuki Tanah Suci
Terakhir, kandungan surat Al-Maidah memiliki kisah bani israil yang menolak perintah memasuki tanah suci. Hal ini dapat dilihat pada ayat ke 21-25.Al-Maidah (5:21)
يَـٰقَوْمِ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْأَرْضَ ٱلْمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِى كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا۟ خَـٰسِرِينَ
Artinya :
“Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu,1 dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.”
Al-Maidah (5:22)
قَالُوا۟ يَـٰمُوسَىٰٓ إِنَّ فِيهَا قَوْمًۭا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَن نَّدْخُلَهَا حَتَّىٰ يَخْرُجُوا۟ مِنْهَا فَإِن يَخْرُجُوا۟ مِنْهَا فَإِنَّا دَٰخِلُونَ