Khotbah Jum'at Tema Hikmah Isra Mikraj, Nabi Muhammad Imam Seluruh Nabi

Jum'at, 24 Januari 2025 - 05:15 WIB
Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Foto ilustrasi/SINDOnews
Khotbah Jumat bertemakan hikmah Isra Mikraj ini dapat dijadikan referensi, menjelang Isra Mikraj yang semakin dekat. Isra Mikraj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Khotbah Jum'at Tema Hikmah Isra Mikraj

Momen yang paling sering diingat kaum Muslim pada bulan Rajab adalah perjalanan Isra’ dan Mikraj Rasulullah saw. Dalam kitab-kitab Sirah para ulama selalu mencantumkan peristiwa penting tersebut karena di dalamnya banyak hikmah dan pelajaran.

Isra’ dan Mikraj mengajarkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Betapa dengan mudahnya Allah SWT memperjalankan hamba-Nya pada jarak yang begitu jauh, tetapi ditempuh dalam waktu amat singkat. Kemudian Allah SWT menunjukkan berbagai tanda-tanda kebesaran lainnya selama perjalanan Baginda Nabi saw. hingga pulang kembali ke Makkah.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


Artinya : "Mahasuci Allah Yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al- Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepada dia sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (TQS Al-Isra:1)

Nabi Muhammad SAW Imam Para Nabi

Salah satu momen monumental bagi Rasulullah saw. dan kaum Muslim adalah ketika beliau diizinkan Allah SWT mengimami para nabi dan rasul dalam satu shalat berjamaah.

Mengenai peristiwa ini Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh telah diperlihatkan kepadaku jemaah para nabi. Ada Musa sedang berdiri salat. Dia lelaki tinggi kekar seakan-akan ia termasuk suku Sanu’ah. Ada Isa bin Maryam as. sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengan dia adalah "Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Adapula Ibrahim as. sedang berdiri shalat. Lantas aku mengimami mereka…” (HR Muslim).

Inilah salah satu kemukjizatan yang Allah SWT berikan kepada beliau. Allahlah satu-satunya yang mewafatkan seluruh manusia. Dia pula yang sanggup membangkitkan mereka. Karena itu semestinya tak ada keraguan sedikit pun dalam benak seorang Muslim melainkan meyakini peristiwa agung ini.

Keunggulan yang Allah SWT limpahkan kepada Rasulullah saw. dengan mengimami para nabi dan rasul adalah ketetapan yang agung. Demikianlah, Allah SWT telah mengutamakan sebagian nabi atas sebagian nabi yang lain (QS al-Baqarah [2]: 253).

Kepemimpinan Rasulullah saw. sebagai imam para nabi bukan sekadar dalam shalat pada saat Isra’ dan Mi’raj, tetapi berlangsung hingga Hari Akhir. Ketetapan ini disampaikan dalam firman Allah SWT:

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ


Artinya : "(Ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepada kalian berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepada kalian seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian akan sungguh-sungguh mengimani dan menolong dia." Allah berfirman, "Apakah kalian mengakui dan menerima perjanjian-Ku atas yang demikian?" Mereka menjawab, "Kami mengakui." Allah berfirman, "Kalau begitu, saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kalian." (TQS Ali Imran: 81)

Imam as-Sa’di menjelaskan ayat di atas: “Dengan demikian setiap nabi, andai bertemu dengan Nabi Muhammad saw., niscaya diwajibkan mengimani, mengikuti sekaligus menolong beliau. Beliau adalah imam mereka, yang membimbing mereka dan panutan mereka.

Dengan demikian ayat yang mulia ini bagian dari keagungan petunjuk atas keluhuran martabat beliau, dan menunjukkan bahwa Rasulullah saw. adalah nabi yang paling utama serta pemimpin bagi mereka.” (As-Sa’di, Taysir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Manan, 1/136).

Kabar ini pula yang disampaikan Rasulullah saw. kepada Umar bin al-Khaththab ra. pada saat beliau menegur Umar yang membawa lembaran-lembaran Taurat:

لَقَدْ جِئْتُكُمْ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةً، و َلَوْ كَانَ مُوسَى حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلا اتِّبَاعِي


"Sungguh aku datang kepada kalian membawa (wahyu) yang putih bersih. Andai Musa masih hidup, tidaklah ia melakukan apa-apa selain mengikutiku" (HR Ahmad).

Karena itulah kelak pada Hari Akhir semua manusia akan berkumpul di bawah kepemimpinan Rasulullah saw., di bawah naungan Liwa al-Hamd. Rasulullah saw. bersabda:

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آَدَمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ، وَبِيَدِيْ لِوَاءُ اْلحَمْدِ وَلاَ فَخْرَ، وَ مَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آَدَمُ فَمَنْ سِوَاهُ إِلاَّ تَحْتَ لِوَاءِيْ


"Akulah pemimpin anak Adam pada Hari Kiamat dan bukannya sombong. Di tanganku Bendera al-Hamd dan bukannya sombong. Tidak ada seorang nabi pun, tidak pula Adam, juga yang lainnya ketika itu, kecuali semua di bawah benderaku" (HR at-Tirmidzi).
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More