Khotbah Jum'at Tema Hikmah Isra Mikraj, Nabi Muhammad Imam Seluruh Nabi
Jum'at, 24 Januari 2025 - 05:15 WIB
Hadis ini menunjukkan keutamaan dan kekhususan Nabi Muhammad saw. atas semua manusia. Tentang hal ini Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahulLah berkata: “Muhammad saw. adalah imam para nabi dan juru bicara mereka serta pemberi syafaat mereka. Umatnya adalah umat terbaik dan para sahabatnya adalah para sahabat terbaik para nabi.” (Ibnu Qudamah, Lum’ah al-I’tiqad, 1/28).
Dengan demikian setelah Nabi Muhammad saw. diutus membawa Islam, semua agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul sebelumnya telah gugur masa berlakunya, terhapus ajarannya, dan semua umat manusia wajib memeluk Islam dan menjalankan syariah beliau.
Sejumlah kemuliaan yang dilimpahkan kepada Rasulullah saw. membawa konsekuensi, yakni Islam dan umatnya wajib memimpin dunia. Pasalnya, semua nabi dan rasul telah menyerahkan umat mereka kepada Nabi Muhammad SAW.
Sayang, realita hari ini menunjukkan bahwa umat Muslim justru dipimpin oleh sistem selain Islam. Bahkan tak sedikit umat yang membelakangi dan menyelisihi ajaran nabi mereka sendiri. Padahal Allah SWT telah menetapkan bahwa Islam akan terus memimpin umat manusia dan mengalahkan semua agama dan sistem lain yang batil (QS ash-Shaff : 9).
Oleh karena itu ada beberapa hal yang wajib dilakukan: Pertama, kaum Muslim wajib meneguhkan keimanan mereka bahwa hanya Islam sebagai sebagai satu-satu agama yang agung dan mengalahkan semua agama serta ajaran yang lain. Tak ada yang lebih tinggi dibandingkan Islam.
Kedua, kaum Muslim wajib mengikatkan diri dengan syariah Islam dan tidak melepaskan ketaatan sejengkal pun dari agama Allah ini. Sungguh kemunduran umat hari ini diakibatkan mereka melepaskan diri dari simpul Islam.
Kemunduran umat hari ini di segala bidang yang berdampak pada munculnya berbagai kerusakan bukanlah karena ajaran Islam, tetapi justru karena umat telah melepaskan diri dari ajaran Islam.
Ketiga, umat Islam wajib berjuang menegakkan kembali kepemimpinan Islam atas dunia ini sebagaimana dulu Rasulullah saw. telah memimpin dunia. Kepemimpinan Rasulullah saw. ini dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka.
Umat Muslim memimpin dunia dan mengayomi mereka karena kepemimpinan Islam atas dunia bukanlah kepemimpinan berdarah-darah, melainkan kepemimpinan di atas landasan tauhid dan keagungan syariah Allah SWT yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia.
Banyak catatan sejarah yang menunjukkan dunia menaruh harapan dan bantuan pada kepemimpinan Islam (Khilafah Islam). Bangsa Irlandia Utara, misalnya, pernah mendapatkan bantuan saat tertimpa Great Hunger pada tahun 1845-1852 M yang menewaskan lebih dari sejuta warga Irlandia. Kala itu Sultan Ottoman Turki Abdul Majid I mengirimkan bantuan sebesar 10.000 sterling dan tiga kapal penuh bahan makanan demi membantu para petani Irlandia. Padahal Ratu Victoria hanya meminta Sultan untuk mengirimkan 1.000 sterling saja.
Khilafah Utsmaniyah juga pernah menyelamatkan 1500 bangsa Yahudi dari pembantaian umat Kristiani Spanyol dalam peristiwa Inkuisisi pada Juli 1492. Saat itu Sultan Bayezid II mengirimkan Angkatan Laut dari negeri Ottoman di bawah komando Laksamana Kemal Reis ke Spanyol untuk mengevakuasi mereka dengan selamat ke Tanah Ottoman (sekarang Turki).
Itu hanya secuil kisah kepemimpinan Khilafah Islam yang mengayomi dunia, Muslim maupun non-Muslim. Bandingkan dengan saat ini, umat Muslim dibantai di berbagai belahan dunia tanpa ada satu pun yang membela.
Karena itu renungkanlah peristiwa Isra’ dan Mi’raj kala semua nabi dan rasul menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Rasulullah saw. Semua bermakmum kepada beliau. Lalu mengapa hari ini kaum Muslim justru bermakmum kepada umat lain? Apa pertanggungjawaban kita kelak di hadapan Baginda Nabi saw?
Rasulullah saw. bersabda:
"Ikatan Islam akan terlepas satu demi satu. Setiap kali satu ikatan terlepas, manusia akan bergantung pada ikatan berikutnya. Yang pertama kali akan terlepas adalah pemerintahan dan yang terakhir adalah salat" (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).
Itulah khutbah Jumat bertema hikmah isra miraj. Semoga saja setiap muslim dapat memetik pembelajaran untuk meningkatkan keimanan dalam khotbah ini.
Dengan demikian setelah Nabi Muhammad saw. diutus membawa Islam, semua agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul sebelumnya telah gugur masa berlakunya, terhapus ajarannya, dan semua umat manusia wajib memeluk Islam dan menjalankan syariah beliau.
Sejumlah kemuliaan yang dilimpahkan kepada Rasulullah saw. membawa konsekuensi, yakni Islam dan umatnya wajib memimpin dunia. Pasalnya, semua nabi dan rasul telah menyerahkan umat mereka kepada Nabi Muhammad SAW.
Sayang, realita hari ini menunjukkan bahwa umat Muslim justru dipimpin oleh sistem selain Islam. Bahkan tak sedikit umat yang membelakangi dan menyelisihi ajaran nabi mereka sendiri. Padahal Allah SWT telah menetapkan bahwa Islam akan terus memimpin umat manusia dan mengalahkan semua agama dan sistem lain yang batil (QS ash-Shaff : 9).
Oleh karena itu ada beberapa hal yang wajib dilakukan: Pertama, kaum Muslim wajib meneguhkan keimanan mereka bahwa hanya Islam sebagai sebagai satu-satu agama yang agung dan mengalahkan semua agama serta ajaran yang lain. Tak ada yang lebih tinggi dibandingkan Islam.
Kedua, kaum Muslim wajib mengikatkan diri dengan syariah Islam dan tidak melepaskan ketaatan sejengkal pun dari agama Allah ini. Sungguh kemunduran umat hari ini diakibatkan mereka melepaskan diri dari simpul Islam.
Kemunduran umat hari ini di segala bidang yang berdampak pada munculnya berbagai kerusakan bukanlah karena ajaran Islam, tetapi justru karena umat telah melepaskan diri dari ajaran Islam.
Ketiga, umat Islam wajib berjuang menegakkan kembali kepemimpinan Islam atas dunia ini sebagaimana dulu Rasulullah saw. telah memimpin dunia. Kepemimpinan Rasulullah saw. ini dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka.
Umat Muslim memimpin dunia dan mengayomi mereka karena kepemimpinan Islam atas dunia bukanlah kepemimpinan berdarah-darah, melainkan kepemimpinan di atas landasan tauhid dan keagungan syariah Allah SWT yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia.
Banyak catatan sejarah yang menunjukkan dunia menaruh harapan dan bantuan pada kepemimpinan Islam (Khilafah Islam). Bangsa Irlandia Utara, misalnya, pernah mendapatkan bantuan saat tertimpa Great Hunger pada tahun 1845-1852 M yang menewaskan lebih dari sejuta warga Irlandia. Kala itu Sultan Ottoman Turki Abdul Majid I mengirimkan bantuan sebesar 10.000 sterling dan tiga kapal penuh bahan makanan demi membantu para petani Irlandia. Padahal Ratu Victoria hanya meminta Sultan untuk mengirimkan 1.000 sterling saja.
Khilafah Utsmaniyah juga pernah menyelamatkan 1500 bangsa Yahudi dari pembantaian umat Kristiani Spanyol dalam peristiwa Inkuisisi pada Juli 1492. Saat itu Sultan Bayezid II mengirimkan Angkatan Laut dari negeri Ottoman di bawah komando Laksamana Kemal Reis ke Spanyol untuk mengevakuasi mereka dengan selamat ke Tanah Ottoman (sekarang Turki).
Itu hanya secuil kisah kepemimpinan Khilafah Islam yang mengayomi dunia, Muslim maupun non-Muslim. Bandingkan dengan saat ini, umat Muslim dibantai di berbagai belahan dunia tanpa ada satu pun yang membela.
Karena itu renungkanlah peristiwa Isra’ dan Mi’raj kala semua nabi dan rasul menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Rasulullah saw. Semua bermakmum kepada beliau. Lalu mengapa hari ini kaum Muslim justru bermakmum kepada umat lain? Apa pertanggungjawaban kita kelak di hadapan Baginda Nabi saw?
Rasulullah saw. bersabda:
لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ
"Ikatan Islam akan terlepas satu demi satu. Setiap kali satu ikatan terlepas, manusia akan bergantung pada ikatan berikutnya. Yang pertama kali akan terlepas adalah pemerintahan dan yang terakhir adalah salat" (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).
Itulah khutbah Jumat bertema hikmah isra miraj. Semoga saja setiap muslim dapat memetik pembelajaran untuk meningkatkan keimanan dalam khotbah ini.
(wid)
Lihat Juga :