Sejarah Isra Mikraj Beserta Makna dan Hikmah yang Dapat Diambil Umat Islam

Sabtu, 25 Januari 2025 - 05:15 WIB
Isra Mikraj adalah peristiwa yang sarat akan makna bagi umat Islam, selain mengingatkan akan kewajiban salat, peristiwa ini juga mengajarkan tentang pentingnya keimanan, kesabaran, dan penghormatan terhadap tempat-tempat suci. Foto ilustrasi/SINDOnews
Isra Mikraj (bahasa Arab: الإسراء والمعراج) adalah dua bagian perjalanan luar biasa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam. Peristiwa ini memiliki makna mendalam bagi umat Islam, karena pada saat inilah Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk melaksanakan salat lima waktu. Menurut Encyclopedia of Islam and the Muslim World (halaman 482), peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an, khususnya pada Surah Al-Isra (Surah ke-17).

Isra Mikraj dianggap sebagai salah satu momen paling penting dalam sejarah Islam dan sering kali diperingati pada malam 27 Rajab. Perjalanan ini terdiri dari dua tahap, yaitu Isra, perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan Mikraj, perjalanan spiritual dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha di langit tertinggi.

Kapan Peristiwa Isra Mikraj Terjadi?

Para ulama memiliki berbagai pendapat tentang kapan tepatnya peristiwa Isra Miraj terjadi. Berdasarkan karya Abu Majdi Haraki, Misteri Isra Mikraj, mayoritas ulama, termasuk Al-Maududi, berpendapat bahwa Isra Miraj berlangsung satu tahun sebelum hijrah Nabi ke Madinah, yaitu antara tahun 620-621 M. Namun, pendapat populer menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Pendapat ini didukung oleh Al-Allamah Al-Manshurfuri.

Sebaliknya, Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri dalam Ar-Raheeq Al-Makhtum menyatakan bahwa waktu kejadian Isra Miraj tidak dapat dipastikan. Ia menolak pendapat yang menghubungkan Isra Miraj dengan malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, karena Khadijah, istri Nabi, wafat pada bulan Ramadan tahun yang sama, dua bulan setelah Rajab. Saat itu, salat lima waktu belum diwajibkan.

Al-Mubarakfuri mencatat enam pendapat tentang waktu kejadian Isra Miraj:

1.Isra Miraj terjadi pada tahun pertama kenabian (pendapat Ath-Thabari).

2.Terjadi lima tahun setelah Nabi Muhammad diutus (pendapat An-Nawawi dan Al-Qurthubi).

3.Terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian (pendapat Al-Allamah Al-Manshurfuri).

4.Terjadi 16 bulan sebelum hijrah, tepatnya bulan Ramadan tahun ke-12 kenabian.

5.Terjadi 1 tahun 2 bulan sebelum hijrah, yaitu bulan Muharram tahun ke-13 kenabian.

6.Terjadi 1 tahun sebelum hijrah, pada bulan Rabiul Awwal tahun ke-13 kenabian.

Dari berbagai pendapat ini, tidak ada yang dapat dipastikan secara mutlak. Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa salat lima waktu diwajibkan pada malam Isra Mikraj.

Perjalanan Isra Miraj

Menurut riwayat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Miraj dengan jasadnya. Perjalanan ini dimulai dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dengan menggunakan Buraq, seekor makhluk langit yang sangat cepat. Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Malaikat Jibril sepanjang perjalanan ini.

Sesampainya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW menjadi imam salat bagi para nabi yang telah wafat. Setelah itu, beliau memulai perjalanan Miraj, yaitu naik ke langit dunia.

Nabi Terdahulu yang ditemui Rasulullah Muhammad:

1. Langit Pertama: Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Adam AS, bapak seluruh manusia. Nabi Adam menyambut Nabi Muhammad SAW dengan salam dan mengakui kenabiannya.

2. Langit Kedua: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya bin Zakaria AS dan Nabi Isa AS. Keduanya juga menyambut beliau dengan salam.

3. Langit Ketiga: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS, yang dikenal dengan ketampanannya.

4. Langit Keempat: Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Idris AS.

5. Langit Kelima: Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Harun AS.

6. Langit Keenam: Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Musa AS. Nabi Musa menangis ketika Nabi Muhammad SAW melewatinya karena mengetahui bahwa umat Nabi Muhammad SAW akan lebih banyak yang masuk surga dibandingkan umatnya.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Al Aghar Al Muzanni, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala, sesungguhnya aku beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari.

(HR. Muslim No. 4870)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More