Sejarah Isra Mikraj Beserta Makna dan Hikmah yang Dapat Diambil Umat Islam
Sabtu, 25 Januari 2025 - 05:15 WIB
7. Langit Ketujuh: Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim AS, yang berada di Sidratul Muntaha.
Setelah bertemu para nabi, Nabi Muhammad SAW dibawa ke Sidratul Muntaha, tempat tertinggi dalam perjalanan ini. Di sana, beliau menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat 50 waktu sehari. Namun, setelah mendapatkan saran dari Nabi Musa AS, Nabi Muhammad SAW kembali meminta keringanan kepada Allah hingga jumlah salat dikurangi menjadi lima waktu sehari semalam.
Ketika Nabi Muhammad SAW merasa malu untuk meminta pengurangan lebih lanjut, Allah berfirman bahwa lima waktu salat ini setara dengan lima puluh waktu dalam hal pahala.
Perjalanan Isra Mikraj juga memberikan pelajaran penting bagi umat Islam, terutama dalam konteks spiritual. Seyyed Hossein Nasr dalam bukunya Muhammad Kekasih Allah (1993) menjelaskan bahwa pengalaman Mikraj Rasulullah mencerminkan hakikat spiritual dari salat. Salat adalah mi’raj bagi orang-orang beriman, di mana setiap muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah ini.
Peristiwa Isra Mikraj tidak hanya memberikan pelajaran spiritual, tetapi juga nilai-nilai penting dalam kepemimpinan. Beberapa hikmah dari Isra Mikraj:
Isra Mikraj adalah peristiwa yang sarat akan makna dan pelajaran bagi umat Islam. Selain mengingatkan akan kewajiban salat, peristiwa ini juga mengajarkan tentang pentingnya keimanan, kesabaran, dan penghormatan terhadap tempat-tempat suci. Kisah ini, meskipun memiliki berbagai pendapat mengenai waktunya, tetap menjadi salah satu peristiwa yang paling dihormati dalam sejarah Islam.
Sebagaimana disebutkan dalam Encyclopedia of Islam and the Muslim World dan berbagai karya ulama lainnya, Isra Mikraj merupakan salah satu bukti kebesaran Allah SWT dan keutamaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini dan meningkatkan kualitas keimanan kita. Wallahu A'lam
Setelah bertemu para nabi, Nabi Muhammad SAW dibawa ke Sidratul Muntaha, tempat tertinggi dalam perjalanan ini. Di sana, beliau menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat 50 waktu sehari. Namun, setelah mendapatkan saran dari Nabi Musa AS, Nabi Muhammad SAW kembali meminta keringanan kepada Allah hingga jumlah salat dikurangi menjadi lima waktu sehari semalam.
Ketika Nabi Muhammad SAW merasa malu untuk meminta pengurangan lebih lanjut, Allah berfirman bahwa lima waktu salat ini setara dengan lima puluh waktu dalam hal pahala.
Makna Isra Mikraj
Isra Mikraj memiliki makna spiritual yang mendalam dan menjadi simbol kekuatan iman, ketekunan, dan kesabaran. Berikut adalah beberapa makna yang dapat dipetik dari peristiwa ini:1. Perintah Salat Lima Waktu
Salat merupakan kewajiban utama umat Islam yang diwahyukan langsung kepada Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa ini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya salat dalam kehidupan seorang Muslim.2. Pengakuan Kenabian Nabi Muhammad SAW
Pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan para nabi sebelumnya memperkuat posisinya sebagai Rasul terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia.3. Keimanan kepada Hal Ghaib
Peristiwa Isra Mikraj menguji keimanan para sahabat Nabi, terutama Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang langsung mempercayai kisah ini tanpa ragu.4. Pentingnya Masjidil Aqsa
Isra Mikraj menegaskan posisi Masjidil Aqsa sebagai tempat suci bagi umat Islam. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan menghormati tempat-tempat suci.5. Kesabaran dalam Dakwah
Isra Mikraj terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai tantangan dan penindasan di Makkah. Peristiwa ini memberikan motivasi dan semangat baru bagi beliau untuk melanjutkan dakwahnya.Hikmah Isra Mikraj
Perjalanan Isra Mikraj juga memberikan pelajaran penting bagi umat Islam, terutama dalam konteks spiritual. Seyyed Hossein Nasr dalam bukunya Muhammad Kekasih Allah (1993) menjelaskan bahwa pengalaman Mikraj Rasulullah mencerminkan hakikat spiritual dari salat. Salat adalah mi’raj bagi orang-orang beriman, di mana setiap muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah ini.
Peristiwa Isra Mikraj tidak hanya memberikan pelajaran spiritual, tetapi juga nilai-nilai penting dalam kepemimpinan. Beberapa hikmah dari Isra Mikraj:
1. Integritas Moral
Perjalanan Rasulullah SAW dimulai dengan pembersihan dada menggunakan air zamzam. Hal ini mencerminkan pentingnya menjaga integritas moral sebagai fondasi dalam kepemimpinan. Dalam konteks modern, hal ini relevan dengan upaya reformasi moral atau revolusi mental yang dimulai dari para pemimpin.2. Belajar dari Sejarah
Kepemimpinan yang baik harus didasarkan pada pemahaman terhadap sejarah dan pengalaman masa lalu. Dalam kaidah fikih disebutkan, “Memelihara nilai lama yang baik dan mengambil nilai baru yang lebih baik.”3. Keadilan dan Konsistensi
Kepemimpinan yang ideal ditunjukkan dengan sikap adil, konsisten, dan disiplin. Rasulullah SAW menjadi teladan dalam hal ini, di mana beliau senantiasa menjunjung tinggi prinsip keadilan dan persamaan di hadapan hukum.4. Kebijakan yang Membumi
Perjalanan Rasulullah SAW yang kembali ke bumi setelah bertemu dengan Allah SWT menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memahami kebutuhan rakyatnya. Dalam fikih disebutkan, “Kebijakan pemimpin harus berlandaskan pada kemaslahatan umat.”5. Hubungan Vertikal dan Horizontal
Salat sebagai ibadah yang diwajibkan dalam Isra Mikraj mengajarkan hubungan yang seimbang antara manusia dengan Allah dan sesama manusia. Dimulai dengan takbir yang mengagungkan nama Allah, salat diakhiri dengan salam yang mendoakan keselamatan bagi seluruh umat manusia.Isra Mikraj adalah peristiwa yang sarat akan makna dan pelajaran bagi umat Islam. Selain mengingatkan akan kewajiban salat, peristiwa ini juga mengajarkan tentang pentingnya keimanan, kesabaran, dan penghormatan terhadap tempat-tempat suci. Kisah ini, meskipun memiliki berbagai pendapat mengenai waktunya, tetap menjadi salah satu peristiwa yang paling dihormati dalam sejarah Islam.
Sebagaimana disebutkan dalam Encyclopedia of Islam and the Muslim World dan berbagai karya ulama lainnya, Isra Mikraj merupakan salah satu bukti kebesaran Allah SWT dan keutamaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini dan meningkatkan kualitas keimanan kita. Wallahu A'lam
Lihat Juga :