Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban Bersamaan 2025 Beserta Keutamaan, Jadwal dan Dalilnya
Kamis, 13 Februari 2025 - 11:00 WIB
Bulan Syaban menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah puasa sunnah, termasuk Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Syaban, Puasa Nisfu Syaban, Puasa Senin-Kamis, dan Puasa Daud. Foto ilustrasi/ist
Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam karena memiliki banyak keutamaan. Bulan Syaban menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah puasa sunnah, termasuk Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Syaban, Puasa Nisfu Syaban, Puasa Senin-Kamis, dan Puasa Daud.
Menariknya, puasa sunnah ini dapat digabung jika waktunya bertepatan. Artinya, umat Islam dapat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh sekaligus Puasa Syaban dengan satu niat. Berikut ulasan lengkap mengenai niat, jadwal, dan keutamaan puasa ini.
Menurut kalender Hijriah , Puasa Ayyamul Bidh pada bulan Syaban 2025 akan jatuh pada tanggal berikut:
Hari pertama: Rabu, 12 Februari 2025
Hari kedua: Kamis, 13 Februari 2025
Hari ketiga: Jumat, 14 Februari 2025
Hari-hari ini bertepatan dengan tanggal 13, 14, dan 15 Syaban, yang dikenal sebagai hari-hari putih atau Ayyamul Bidh.
Latin: Nawaitu shauma ghadin min ayyaamil bidh wa ‘an shaumi syahri Sya’ban sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari pada hari-hari putih (Ayyamul Bidh) dan Puasa Syaban sunnah karena Allah Ta’ala.”
Latin: Nawaitu shauma ghadin min ayyaamil bidh sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta’ala.”
Artinya: “Hai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (bulan Hijriyah).” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai).
Artinya: “Puasa tiga hari setiap bulan seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
Artinya: “Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang bernama Ar-Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nama Ayyamul Bidh (hari-hari putih) dikaitkan dengan kisah Nabi Adam AS. Diriwayatkan bahwa saat Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, tubuhnya menghitam karena terbakar sinar matahari. Allah SWT lalu memerintahkannya berpuasa selama tiga hari pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Setiap harinya, tubuhnya kembali putih sedikit demi sedikit hingga kembali seperti semula.
Melakukan Sahur → Sahur sebelum fajar sangat dianjurkan.
Menghindari Perbuatan yang Dapat Membatalkan Pahala → Jaga lisan dan perbuatan.
Menyegerakan Berbuka Puasa → Segera berbuka saat waktu Maghrib tiba.
Menggabungkan Niat → Jika bertepatan dengan Puasa Syaban, cukup satu niat untuk kedua puasa.
Puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan Bulan Syaban 2025 menjadi kesempatan emas untuk memperoleh pahala berlipat ganda. Dengan niat yang benar dan dilakukan dengan penuh keikhlasan, puasa ini mendatangkan berbagai keutamaan, termasuk pahala setara puasa sepanjang tahun dan kesempatan masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan.
Bagi umat Islam yang ingin menambah amalan sunnah, menjalankan Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban secara bersamaan adalah langkah yang sangat dianjurkan. Wallahu A'lam.
Menariknya, puasa sunnah ini dapat digabung jika waktunya bertepatan. Artinya, umat Islam dapat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh sekaligus Puasa Syaban dengan satu niat. Berikut ulasan lengkap mengenai niat, jadwal, dan keutamaan puasa ini.
Menurut kalender Hijriah , Puasa Ayyamul Bidh pada bulan Syaban 2025 akan jatuh pada tanggal berikut:
Hari pertama: Rabu, 12 Februari 2025
Hari kedua: Kamis, 13 Februari 2025
Hari ketiga: Jumat, 14 Februari 2025
Hari-hari ini bertepatan dengan tanggal 13, 14, dan 15 Syaban, yang dikenal sebagai hari-hari putih atau Ayyamul Bidh.
Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban
Jika berpuasa pada hari-hari tersebut, umat Islam dapat membaca niat berikut:Niat Puasa Ayyamul Bidh sekaligus Puasa Syaban
Arab:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ أَيَّامِ الْبِيْضِ وَعَنْ صَوْمِ شَهْرِ شَعْبَانَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin min ayyaamil bidh wa ‘an shaumi syahri Sya’ban sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari pada hari-hari putih (Ayyamul Bidh) dan Puasa Syaban sunnah karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Ayyamul Bidh Saja
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin min ayyaamil bidh sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta’ala.”
Dalil dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
1. Anjuran Rasulullah untuk Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh disunnahkan berdasarkan hadits dari HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: “Hai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (bulan Hijriyah).” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai).
2. Pahala Seperti Puasa Setahun
Keutamaan puasa ini luar biasa, sebagaimana dalam hadits berikut:صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: “Puasa tiga hari setiap bulan seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
3. Masuk Surga Melalui Pintu Ar-Rayyan
Puasa termasuk ibadah yang dapat mengantarkan seseorang ke surga melalui pintu Ar-Rayyan, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:إن في الجنة بابًا يقال له: الريان، يدخل منه الصائمون يوم القيامة لا يدخل منه أحد غيرهم
Artinya: “Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang bernama Ar-Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nama Ayyamul Bidh (hari-hari putih) dikaitkan dengan kisah Nabi Adam AS. Diriwayatkan bahwa saat Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, tubuhnya menghitam karena terbakar sinar matahari. Allah SWT lalu memerintahkannya berpuasa selama tiga hari pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Setiap harinya, tubuhnya kembali putih sedikit demi sedikit hingga kembali seperti semula.
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban
Untuk melaksanakan puasa sunnah ini, perhatikan beberapa adab berikut:Melakukan Sahur → Sahur sebelum fajar sangat dianjurkan.
Menghindari Perbuatan yang Dapat Membatalkan Pahala → Jaga lisan dan perbuatan.
Menyegerakan Berbuka Puasa → Segera berbuka saat waktu Maghrib tiba.
Menggabungkan Niat → Jika bertepatan dengan Puasa Syaban, cukup satu niat untuk kedua puasa.
Puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan Bulan Syaban 2025 menjadi kesempatan emas untuk memperoleh pahala berlipat ganda. Dengan niat yang benar dan dilakukan dengan penuh keikhlasan, puasa ini mendatangkan berbagai keutamaan, termasuk pahala setara puasa sepanjang tahun dan kesempatan masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan.
Bagi umat Islam yang ingin menambah amalan sunnah, menjalankan Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban secara bersamaan adalah langkah yang sangat dianjurkan. Wallahu A'lam.
(wid)
Lihat Juga :