12 Jenis Puasa Wajib dan Sunnah dalam Islam

Jum'at, 21 Februari 2025 - 11:45 WIB
Syariat Islam membagi puasa dalam dua kategori yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Foto ilustrasi/youtube
Ada beberapa jenis puasa wajib dan sunnah dalam Islam yang penting diketahui umat Muslim. Puasa apa saja? Dalam Islam, puasa termasuk ke dalam rukun Islam , dan rukun ini adalah hal pokok yang harus dilakukan oleh umat Islam atau sebagai pondasi wajib bagi orang-orang yang beriman.

Syariat Islam membagi puasa dalam dua kategori yaitu wajib dan sunnah. Berikut penjelasannya:

Macam-macam Puasa Wajib

1. Puasa Ramadan

Hukum berpuasa di bulan Ramadan atau sebulan penuh adalah wajib bagi umat Islam. Kewajiban ini tercantum dalam Al-Quran, Hadits, dan Ijma Ulama. Adapun keistimewaannya terdapat dalam hadits riwayat Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda:

"Bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah SWT telah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kalian. Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa saja yang tidak mendapat kebaikannya, ia benar-benar tidak mendapat kebaikan." (HR Nasai, Baihaqi, dan Ahmad)

2. Puasa Kafarat

Puasa kafarat sendiri adalah puasa yang ditunaikan sebagai bagian dari penebusan dosa atau pelanggaran suatu hukum maupun kelalaian dalam melaksanakan kewajiban.

Contoh tindakan yang mengharuskan seseorang melakukan puasa kafarat adalah seperti berhubungan intim saat menunaikan puasa Ramadhan, membunuh binatang saat ihram, dan ketika suami melakukan zhihar atau menyamakan istrinya dengan perempuan yang bukan mahramnya.

3. Puasa Nazar

Puasa nazar menjadi kewajiban bagi orang-orang yang telah mengikrarkan dirinya dengan sesuatu yang telah dilakukan orang itu. Misalnya berjanji akan berpuasa apabila setelah lulus S1 langsung dapat pekerjaan yang diimpikan

4. Puasa Qadha

Puasa ini diwajibkan bagi orang yang memiliki hutang puasa selama Ramadhan, seperti wanita yang sedang haid atau nifas. Puasa yang dilakukan berdasarkan jumlah puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadan.



Macam-macam Puasa Sunnah

5. Puasa Senin Kamis

Hukum puasa Senin Kamis adalah sunnah muakkad (sunnah yang diharuskan). Adapun keutamaannya terdapat dalam sebuah hadits yang menginformasikan bahwa seluruh amalan manusia dilaporkan pada hari Senin dan Kamis.

“Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. lalu Allah SWT mengampuni setiap muslim (atau mukmin), kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah SWT berkata, "Tangguhkanlah untuk keduanya." (HR Ahmad)

6. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan selama tiga hari yaitu tanggal 13,14,15 Hijriah. Rasulullah Saw bersabda tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh dalam hadits Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban. Di mana, berpuasa pada hari-hari tersebut layaknya seperti puasa setahun.

7. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Puasa Syawal dilaksanakan setelah perayaan Idul Fitri, yaitu pada tanggal 2-7 Syawal. Puasa ini memiliki keistimewaan yang besar, yaitu terdapat dalam hadits riwayat Abu Ayyub Al-Anshari, Rasulullah Saw bersabda:

Artinya: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun."

8. Puasa Arafah

Puasa ini dikerjakan pada 9 Dzulhijjah atau bertepatan saat jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah. Adapun keutamaannya terdapat dalam hadits riwayat Abu Qatadah Ra, Rasulullah Saw bersabda:

"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu." (HR Muslim, Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)

9. Puasa Asyura

Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram, sunnahnya puasa ini terdapat dalam sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan.

"Hari ini adalah hari Asyura dan kalian tidak diwajibkan puasa pada hari ini. Sedangkan aku sekarang berpuasa pada hari ini. Siapa yang menghendaki, dia boleh berpuasa, dan siapa yang menghendaki dia boleh tidak berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim)

Sementara itu, keutamaan puasa Asyura juga disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Abu Qatadah RA: "Dan puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu." (HR Muslim, Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)

10. Puasa Tasu'a

Rasulullah Saw mensyariatkan umat Islam untuk berpuasa di hari Asyura, dan umatnya berkata, "Wahai Rasulullah, hari ini merupakan hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani." –

Kemudian Nabi Saw bersabda, "Seandainya usiaku masih sampai pada tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada hari ke sembilan (Tasu'a)." (HR Ahmad dan Muslim)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More