10 Contoh Kultum Ramadan 7 Menit, Referensi Ceramah Singkat Pengisi Waktu sebelum Berbuka Puasa
Rabu, 05 Maret 2025 - 17:00 WIB
Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah. Memasuki era digital ini, kita menghadapi tantangan baru dalam menjaga kualitas puasa, termasuk soal pengaruh media sosial dan internet.
Pada perkembangannya, media sosial sering menjadi tempat tersebarnya fitnah, ujaran kebencian, serta konten negatif. Hal-hal demikian perlu kita hindari karena berpotensi mengurangi pahala puasa.
Tanpa disadari, banyak dari kita terjebak dalam kebiasaan buruk seperti menggosip, menyebarkan berita bohong, atau berdebat tanpa manfaat.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Imam Malik:
Artinya: "Puasa itu adalah perisai. Jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan berkata kotor dan jangan pula bertingkah laku jahil (sombong, mengejek, atau bertengkar). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya, maka hendaklah dia mengatakan: Aku sedang puasa, aku sedang puasa." (HR. Imam Malik).
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menghindari hilangnya pahala puasa kita karena pengaruh internet. Pertama, kita perlu meningkatkan kesadaran diri.
Maksudnya, sadarilah bahwa bulan Ramadhan sangat berharga. Jangan sampai media sosial mengurangi kesempatan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih banyak pahala.
Jika tidak bisa lepas sepenuhnya, usahakan memilih konten yang bermutu. Bijaklah memakai media sosial untuk hal-hal positif, seperti mendengarkan ceramah, membaca kajian Islam, atau menyebarkan kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
Artinya: "Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (QS. Al-An'am: 160).
Sebagai penutup, marilah kita menjadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, termasuk dalam penggunaan media sosial yang bermanfaat. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjauhi keburukan dan memanfaatkan bulan suci ini sebaik-baiknya.
Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Wassalamualaikum wr wb.
Jamaah sekalian yang saya hormati,
Puasa Ramadhan merupakan salah satu perintah yang ditujukan untuk membentuk manusia bertakwa. Dalilnya ada di Surat Al Baqarah ayat 183.
Pada perkembangannya, media sosial sering menjadi tempat tersebarnya fitnah, ujaran kebencian, serta konten negatif. Hal-hal demikian perlu kita hindari karena berpotensi mengurangi pahala puasa.
Tanpa disadari, banyak dari kita terjebak dalam kebiasaan buruk seperti menggosip, menyebarkan berita bohong, atau berdebat tanpa manfaat.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Imam Malik:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا: فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
Artinya: "Puasa itu adalah perisai. Jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan berkata kotor dan jangan pula bertingkah laku jahil (sombong, mengejek, atau bertengkar). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya, maka hendaklah dia mengatakan: Aku sedang puasa, aku sedang puasa." (HR. Imam Malik).
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menghindari hilangnya pahala puasa kita karena pengaruh internet. Pertama, kita perlu meningkatkan kesadaran diri.
Maksudnya, sadarilah bahwa bulan Ramadhan sangat berharga. Jangan sampai media sosial mengurangi kesempatan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih banyak pahala.
Jika tidak bisa lepas sepenuhnya, usahakan memilih konten yang bermutu. Bijaklah memakai media sosial untuk hal-hal positif, seperti mendengarkan ceramah, membaca kajian Islam, atau menyebarkan kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
Artinya: "Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (QS. Al-An'am: 160).
Sebagai penutup, marilah kita menjadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, termasuk dalam penggunaan media sosial yang bermanfaat. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjauhi keburukan dan memanfaatkan bulan suci ini sebaik-baiknya.
Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Wassalamualaikum wr wb.
3. Contoh Kultum Ketiga
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam yang telah memberi kita nikmat yang berlimpah hingga detik ini, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan dengan sehat.Jamaah sekalian yang saya hormati,
Puasa Ramadhan merupakan salah satu perintah yang ditujukan untuk membentuk manusia bertakwa. Dalilnya ada di Surat Al Baqarah ayat 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Lihat Juga :