Lirik Syair Tob Tobi Tob (Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli) Arab, Latin dan Artinya
Sabtu, 08 Maret 2025 - 09:55 WIB
Aku telah berbicara, aku telah berkata, wahai kekasihku, wahai pilihanku
Lalu aku berkata, “Jangan menangis, karena aku adalah milikmu
Dia berkata kepadanya, “Pada saat seperti ini, jiwamu ada dalam bahaya”
Dan aku minum kopi dengan aroma yang menyegarkan
Aku menciumnya dengan napasku, lebih harum daripada cengkeh
Di tengah kebun yang dipenuhi bunga dan kebahagiaan untukku
Dan nyanyian burung bulbul terdengar, “Tab tab tibi tab tab”
Bunyi siulan burung bulbul mengiringi suasana
Dan penyair berkata, “Tuangkanlah minuman untukku,” sementara tarian telah dimulai
Burung-burung berkicau di atas daun-daun segar
Bulan bersinar terang, namun tak ada yang bisa menandingi keindahannya
Dan jika engkau melihatku menunggang keledai kecil
Berjalan di atas tiga jalur dengan langkah yang anggun
Orang-orang memuji kecantikanku di pasar dengan pujian yang tinggi
Dan mereka semua berteriak, “Kaeakae,” di belakangku dan dari tempat tinggalku
Namun aku pergi dengan diam-diam karena takut pada mata-mata yang mengintai
Menuju pertemuan dengan seorang raja yang mulia dan berwibawa
Mereka memberiku gaun merah yang mirip dengan darah
Sebuah perjalanan yang sulit dilakukan di malam hari
Akulah penyair yang haus, yang datang dari tanah kaum Muslim
Lalu aku berkata, “Jangan menangis, karena aku adalah milikmu
Dia berkata kepadanya, “Pada saat seperti ini, jiwamu ada dalam bahaya”
Dan aku minum kopi dengan aroma yang menyegarkan
Aku menciumnya dengan napasku, lebih harum daripada cengkeh
Di tengah kebun yang dipenuhi bunga dan kebahagiaan untukku
Dan nyanyian burung bulbul terdengar, “Tab tab tibi tab tab”
Bunyi siulan burung bulbul mengiringi suasana
Dan penyair berkata, “Tuangkanlah minuman untukku,” sementara tarian telah dimulai
Burung-burung berkicau di atas daun-daun segar
Bulan bersinar terang, namun tak ada yang bisa menandingi keindahannya
Dan jika engkau melihatku menunggang keledai kecil
Berjalan di atas tiga jalur dengan langkah yang anggun
Orang-orang memuji kecantikanku di pasar dengan pujian yang tinggi
Dan mereka semua berteriak, “Kaeakae,” di belakangku dan dari tempat tinggalku
Namun aku pergi dengan diam-diam karena takut pada mata-mata yang mengintai
Menuju pertemuan dengan seorang raja yang mulia dan berwibawa
Mereka memberiku gaun merah yang mirip dengan darah
Sebuah perjalanan yang sulit dilakukan di malam hari
Akulah penyair yang haus, yang datang dari tanah kaum Muslim
Lihat Juga :