Mengapa Jodoh Tak Kunjung Datang?

Selasa, 08 September 2020 - 17:08 WIB
Belum datangnya jodoh untuk menikah bukanlah satu-satunya jenis ibadah yang Allah syariatkan untuk kita sehingga kita terhalang dari kebaikan ketika pernikahan itu belum menyapa. Foto ilustrasi/ist
Jodoh, rejeki dan kematian adalah rahasia Ilahi . Khusus soal jodoh banyak persepsi yang muncul tentangnya. Banyak orang menganggap bahwa jodoh adalah takdir, sedangkan yang lainnya beranggapan, jodoh adalah pilihan, dimana manusia mampu menentukan pilihan jodohnya sendiri.

Lantas kenapa masih banyak perempuan atau lelaki yang belum menemukan jodohnya juga? Terlepas dari itu semua, Allah sudah membocorkan rahasia tentang pasangan hidup kita dalam Al-Qur'an, sebagaimana firmannya:

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ ٱللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”(QS.An-Nahl:72)

(Baca juga : Kondisi Ini yang Membuat Perempuan Menjadi Sumber Fitnah )

Ayat di atas menunjukkan bahwa jodoh adalah salah satu rezeki atau nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Kemudian, Allah juga menegaskannya dalam firmanNya :

اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (QS. An Nur:26)

Dari ayat ini dapat kita pahami bahwa sesungguhnya kita dapat memilih jodoh kita sendiri dengan mengubah diri kita sendiri. Allah Subhanahu wa ta'ala telah menetapkan jodoh, rezeki, dan kematian kita dalam kitab Lauh Mahfudz. Namun, cepat atau lambat waktu datangnya jodoh itu, hanya Allah-lah yang tahu.

(Baca juga : Bagaimana Meraih Keberkahan dalam Makanan? )

Sebuah hadis dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, dia berkata, aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berkata:

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah menuliskan seluruh takdir makhluk 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi” (HR. Muslim)

Karena itu, berprasangka baiklah pada-Nya bahwa semuanya berjalan sesuai ilmu-Nya, belum tentu yang kita anggap baik, baik pula menurut-Nya, dan belum tentu yang kita anggap buruk, buruk pula menurut-Nya.

(Baca juga : Istri Tak Taat, Suami Berhak Tidak Menafkahi? )

Belum datangnya jodoh untuk menikah bukanlah satu-satunya jenis ibadah yang Allah syariatkan untuk kita sehingga kita terhalang dari kebaikan ketika pernikahan itu belum menyapa. Masih banyak pintu-pintu kebaikan lainnya yang terbuka lebar. Ketika kita belum bisa memasuki satu kebaikan, kebaikan yang lain masih ada sangat banyak, kita bisa mengambil pintu-pintu yang lain.

Menikah juga bukanlah hak prerogatif kita sehingga kita bisa canangkan waktunya. Lakukan ibadah-ibadah lainnya dalam menanti datangnya waktu di saat akhirnya bertemu dengan jodoh kita. Lalu apa yang harus dilakukan selama masa penantian datangnya jodoh itu? Disarikan dari berbagai sumber, inilah antara lain upaya yang harus dilakukan:

1. Perbanyak istighfar dan taubat

Dosa adalah salah satu sebab penghalang pintu rezeki. Bukankah jodoh itu adalah rezeki? Bisa jadi kita terhalang dari jodoh karena dosa kita tersebut. Perhatikan firman Allah Ta'ala :

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا .يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا .وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا .

“Maka katakan kepada mereka, mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun. Niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakan harta dan anak-anakmu. Dan menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikannya untukmu sungai-sungai. (Qs. Nuh: 10-12)

(Baca juga : Menag Sebut Dai Bisa Ceramah Tanpa Sertifikat tapi Tak Jamin Tindakan Aparat )

2. Perbanyak doa dan yakin akan dikabulkan

Allah Ta'ala berfirman :

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ..

“Berdoalah kepadaku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu…” (Qs. Al Mu’min: 60)

3. Ikhtiar mencari calon yang saleh dengan cara yang syar’i

Misalnya, mengisi waktu dan hari-harimu dengan amal saleh, menuntut ilmu, berbakti kepada orangtua, puasa sunnah, mengahafal Al Qur'an dan an masih banyak amal saleh lainnya yang bisa kita kerjakan

(Baca juga : Berat! Apindo Sebut Skema Keringanan BP Jamsostek Tak Membantu )

4. Bersabar

Allah memerintahkan kita untuk bersabar, seperti dalam firman_nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu…” (Qs. Ali Imran: 200)

Bersabar itu ada dalam 3 hal, yaitu, bersabar dalam menaati Allah, bersabar dari bermaksiat kepada-Nya, serta bersabar dalam menerima takdir-Nya. (Baca juga : Pendaftar Seleksi Masuk UIN Jakarta Capai 174.445 Orang )

Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلَيۡكَ الۡكِتٰبَ مِنۡهُ اٰيٰتٌ مُّحۡكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الۡكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ‌ؕ فَاَمَّا الَّذِيۡنَ فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ زَيۡغٌ فَيَتَّبِعُوۡنَ مَا تَشَابَهَ مِنۡهُ ابۡتِغَآءَ الۡفِتۡنَةِ وَابۡتِغَآءَ تَاۡوِيۡلِهٖۚ وَمَا يَعۡلَمُ تَاۡوِيۡلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ؔ‌ۘ وَ الرّٰسِخُوۡنَ فِى الۡعِلۡمِ يَقُوۡلُوۡنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنۡ عِنۡدِ رَبِّنَا ‌ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.

(QS. Ali 'Imran Ayat 7)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More