Pentingnya Muslimah Terus Meng-Upgrade Ilmu
Selasa, 15 September 2020 - 09:48 WIB
(Baca juga : AHY: Ancaman Resesi di depan Mata, Kasus Positif Covid Terus Naik )
4.Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’ wad Dawaa´ bahwa seseorang tidak mendapat ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Dosa yang paling besar adalah syirik dan durhaka kepada orangtua. Serta dosa-dosa besar lainnya, seperti makan harta orang lain, utang tidak dibayar, muamalah riba, minum khamr, makan dan minum dari usaha yang haram, membuka aurat di depan yang bukan mahramnya, dusta, ghibah, dan memfitnah seorang muslim. Termasuk sulit untuk menahan gerak lisannya.
5.Mendengarkan dengan baik ilmu yang disampaikan
Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
“(Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Az Zumar : 18).
(Baca juga : Jakarta PSBB Lagi, Taman dan Hutan Kota Tutup Sementara )
6.Berusaha memahami ilmu yang disampaikan.
7.Mengikat ilmu dengan tulisan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam bersabda;
“Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abdil Barr dari Anas bin Malik)
8.Mengamalkan ilmunya
Rasulullah telah mengingatkan agar kita mengamalkan ilmu yang dipelajari, sebagaimana sabdanya;
“Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hinggat ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, tentang tubuhnya –capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (HR. Ar Tirmidzi).
Wallahu A'lam
4.Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’ wad Dawaa´ bahwa seseorang tidak mendapat ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Dosa yang paling besar adalah syirik dan durhaka kepada orangtua. Serta dosa-dosa besar lainnya, seperti makan harta orang lain, utang tidak dibayar, muamalah riba, minum khamr, makan dan minum dari usaha yang haram, membuka aurat di depan yang bukan mahramnya, dusta, ghibah, dan memfitnah seorang muslim. Termasuk sulit untuk menahan gerak lisannya.
5.Mendengarkan dengan baik ilmu yang disampaikan
Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
“(Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Az Zumar : 18).
(Baca juga : Jakarta PSBB Lagi, Taman dan Hutan Kota Tutup Sementara )
6.Berusaha memahami ilmu yang disampaikan.
7.Mengikat ilmu dengan tulisan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam bersabda;
“Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abdil Barr dari Anas bin Malik)
8.Mengamalkan ilmunya
Rasulullah telah mengingatkan agar kita mengamalkan ilmu yang dipelajari, sebagaimana sabdanya;
“Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hinggat ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, tentang tubuhnya –capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (HR. Ar Tirmidzi).
Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :