Perisai Fitnah Dajjal: Matahari Kamis Tenggelam, Waktunya Surah Al-Kahfi

Kamis, 01 Oktober 2020 - 14:18 WIB
Ilustrasi/SINDOnews
SURAH Al-Kahfi disebut juga Ashabul Kahfi adalah surah ke-18 dalam Al-Qur'an . Surah ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah .

Dinamai Al-Kahfi dan Ashabul Kahfi bermakna Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surah ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. ( )


Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung pelajaran-pelajaran yang berguna untuk kehidupan manusia. Terdapat beberapa hadis Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam yang mengatakan keutamaan membaca surah Al Kahfi.

Dr. Muhammad Bakar Isma’il dalam kitab Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menjelaskan bahwa salah satu amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat Al Kahfi. ( )


Anjurannya, sebaiknya surat Al Kahfi dibaca saat terbenamnya matahari di hari Kamis hingga terbenamnya matahari di hari selanjutnya yakni hari Jumat.

Pilih yang Longgar

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan, orang yang membaca Al Kahfi akan mendapatkan cahaya.

Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah.” (HR. ad-Darimi 3470 dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, 6471)

Dalam riwayat lain, beliau bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Hakim 6169, Baihaqi 635, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6470)

Bahkan, karena kuatnya pengaruh cahaya yang Allah berikan, orang yang memperhatikan surat al-Kahfi, akan dilindungi dari fitnah Dajjal. ( )


Dalam dua hadis di atas, pada hadis pertama, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, ‘membaca surat al-Kahfi di malam Jumat’. Sementara di hadis kedua, beliau menyatakan, ‘membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat.’ Ini mengisyaratkan bahwa surat al-Kahfi bisa dibaca selama 24 jam di hari Jumat. Dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Kamis, hingga maghrib hari Jumat.

Al-Munawi menukil keterangan al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya al-Amali, “Anjuran membaca al-Kahfi ada di beberapa riwayat, ada yang menyatakan ‘Hari Jum’at’ dalam riwayat lain ‘Malam jumat’. Bisa kita kompromikan bahwa waktu yang dimaksud adalah siang dan malam Jumat.”



Al-Munawi dalam kitabnya Faidhul Qadir juga mengatakan, dianjurkan untuk membaca surat al-Kahfi di hari Jumat atau malam harinya, sebagaimana ditegaskan as-Syafii.

Berdasarkan keterangan di atas, tidak ada waktu khusus untuk membaca surat al-Kahfi. Bisa selama hari Jumat. Bisa dipilih waktu yang paling longgar, paling nyaman, sehingga bisa membaca dengan penuh perenungan. Dengan demikian, kita bisa berharap, janji yang Allah berikan bagi orang yang membaca al-Kahfi, yaitu diberi cahaya, berpeluang untuk kita dapatkan.



Menghapal

Dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Siapa yang menghafal 10 ayat pertama surat al-Kahfi maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal. (HR. Muslim 1919, Abu Daud 4325, dan yang lainnya)

Bukan hanya fitnah Dajjal, bagi mereka yang membaca dan memahami isi surah Al-Kahfi berpeluang besar dari fitnah (ujian) lainnya.

Dalam surat al-Kahfi, terdapat 4 kisah, yang semuanya memberikan pelajaran kita sikap yang tepat dalam menghadapi berbagai macam fitnah (ujian).



Pertama, ujian karena agama, kisah ashabul kahfi yang lari meninggalkan kampung halamannya dalam rangka menjaga imannya.

Kedua, fitnah harta, kisah shohibul jannatain (pemilik dua kebun), yang kufur kepada Tuhannya karena silau dengan dunianya.



Ketiga, ujian karena ilmu, kisah Musa dengan Khidr. Musa diperintahkan untuk belajar kepada Khidr, sekalipun beliau seorang nabi yang memiliki Taurat. Karena di atas orang yang berilmu, ada yang lebih berilmu.

Keempat, fitnah kekuatan dan kekuasaan, kisah Dzulqarnain. Seorang raja penguasa hampir semua permukaan dunia. Kekuasaannya membentang dari ujung timur hingga ujung barat. Namun beliau jadikan kekuasaannya untuk menegakkan keadilan dan syariat bagi seluruh manusia.
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Busr, seorang badui bertanya: Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu? Rasulullah shallallahu 'alahi wa salam menjawab: Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.

(HR. Tirmidzi No. 2251)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More