Terlalu Kuantitatif Soal Rezeki?

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 06:37 WIB
Oleh karena itu, hendaknya setiap muslimah apalagi seorang istri harus bersyukur kepada-Nya dan jangan kufur. Bersyukur harus dilakukan dengan hati, lisan, dan amal perbuatan.

(Baca juga : Moeldoko: Seseorang Bisa Berbeda kalau Sudah Bicara Politik... )

Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara senantiasa menyadari, mengingat dan menghadirkan dalam hati bahwa setiap nikmat yang kita rasakan tersebut dari Allah, dan bukan dari siapa pun. Allah lah, dengan kasih sayang-Nya, keutamaan dan kebaikan-Nya yang telah memberikannya kepada kita. Ingatlah, kapan pun saat hati kita merasakan hal itu, berarti hati kita sedang bersyukur kepada Allah.

Bersyukur dengan lisan dilakukan dengan cara ber-tahadduts (menyebut-nyebut) nikmat tersebut, memuji Allah (mengucapkan Alhamdulillah), dan menisbatkan nikmat itu kepada Allah. Bukan malah merasa sombong dan berbangga diri dengan kenikmatan itu seolah semua itu hanyalah hasil jerih payah kita.

(Baca juga : Deflasi Terus-terusan Pertanda Daya Beli Masyarakat Loyo )

Sedangkan bersyukur dengan anggota badan adalah syukur yang paling penting. Ia dilakukan dengan cara menggunakan semua nikmat tersebut dalam rangka membantu kita di dalam menaatiAllah Ta'ala. Kita pakai semua nikmat itu di jalan yang diridhai oleh pemiliknya. Bukan justru sebaliknya. Kita malah menggunakan nikmat-nikmat itu untuk menentang Allah dengan bermaksiat. Dengan demikian kita termasuk orang-orang yang kufur terhadap nikmat Allah, wal’iyaadzu billah.

Jika kita bersyukur dengan nikmat-nikmat itu, Allah menjanjikan kepada kita tambahan nikmat. Akan tetapi jika kita tidak bersyukur, alias kufur nikmat, maka Allah mengancam kita dengan siksa-Nya yang sangat pedih.

Bahkan, senantiasa berterima kasih kepada orang lain dan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang menjadi perantara sampainya nikmatAllah Ta'ala kepada kita.

(Baca juga : Deretan Peristiwa yang Mewarnai Lahirnya Partai Ummat )

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

لا يشكر الله من لا يشكر الناس

“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi. Hadits ini hasan shahih)

Rasulullah juga bersabda :

*مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

“Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka do'akanlah dia hingga engkau mengira do'amu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan dia” (HR. Abu Daud dalam Shahih Abu Daud).

(Baca juga : Selamatkan 25 Juta Anak Indonesia )

Karenanya, hendaknya senantiasa merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat kita selalu bersyukur kepada Allah. Jangan terlalu 'berhitung' tentang rezeki dari satu pintu saja. Bila itu terus dilakukan, senantiasa merasa tidak puas, merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya sedikitpun.

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

كن وَرِعًا تكن أعبدَ الناسِ ، و كن قنِعًا تكن أشْكَرَ النا

“Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur.” (HR. Ibnu Majah dalam Shahih Ibnu Majah).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوۡنَ الۡقُرۡاٰنَ اَمۡ عَلٰى قُلُوۡبٍ اَ قۡفَالُهَا
Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?

(QS. Muhammad Ayat 24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More