Kekufuran Orang Munafik Menurut Syaikh Al-Qardhawi
loading...
A
A
A
DI antara kekufuran yang termasuk dalam kategori yang berat dan sangat membahayakan kehidupan Islam dan eksistensinya ialah kekufuran orang-orang munafik . Karena orang-orang munafik hidup dengan dua wajah di tengah tengah kaum Muslimin.
Mereka ikut serta mengerjakan salat, membayar zakat , mendirikan syiar-syiar Islam, padahal di dalam batin mereka, mereka hendak menipu orang-orang Islam, membuat makar terhadap mereka, dan menyokong musuh-musuh mereka.
Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fiqh Prioritas, Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah" (Robbani Press, 1996) menjelaskan al-Qur'an menganggap penting untuk memberikan penjelasan mengenai ciri-ciri, dan mengungkapkan tabir kehidupan mereka, serta menjelaskan sifat-sifat dan perilaku mereka.
"Sehingga surat al-Taubah dinamakan dengan al-Fadhihah (sebuah skandal), karena mengikuti pelbagai golongan mereka dan menguraikan tentang sifat-sifat mereka; sebagai satu surat khusus yang diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafiq. Di samping itu banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kehidupan mereka," ujar AL-Qardhawi.
Awal surat al-Baqarah berbicara tentang orang-orang yang bertakwa sebanyak tiga ayat, tentang orang-orang kafir sebanyak empat ayat, sedangkan tentang orang-orang munafik sebanyak tiga belas ayat.
Oleh karena itu, Allah SWT akan membenamkan orang-orang munafiq di lapisan neraka paling bawah; sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar." ( QS an-Nisa' : 145-146)
Pada zaman kita sekarang ini banyak sekali orang-orang murtad yang tidak mengindahkan wahyu Ilahi, dan tidak menganggap syariah ini sebagai rujukan yang paling tinggi dalam mengendalikan pemikiran, perilaku dan berbagai hubungan yang dijalin antar manusia.
Mereka menghina agama Islam, para dainya, dan penganut agama yang mulia ini. Mereka adalah orang-orang munafiq, yang hendak membawa nama Islam, ingin tetap berada di tengah-tengah orang Islam, padahal mereka lebih jahat daripada orang-orang munafik pada zaman Nabi SAW.
Dahulu, orang-orang munafik di zaman Rasulullah saw berangkat pergi shalat dengan malas, dan kini orang-orang munafik tidak mau melaksanakannya. Tidak malas dan juga tidak bersemangat. Dahulu mereka tidak ingat kepada Allah SWT kecuali sangat sedikit sekali, dan kini mereka tidak ingat kepada Allah SWT sedikit atau banyak. Dahulu mereka ikut serta dalam barisan kaum Muslimin memerangi musuh-musuh mereka, dan kini mereka bersama-sama musuh Islam memerangi kaum Muslimin. Dahulu mereka tampak bersama-sama kaum Muslimin di masjid-masjid mereka, dan kini mereka bersama-sama orang kafir dalam permainan dan kekejian mereka.
Kalau saja mereka menyatakan kekufuran mereka, maka akan jelas sikap yang dapat kita ambil, dan kita dapat istirahat, akan tetapi mereka adalah seperti yang disebutkan Allah SWT:
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak menyadarinya." (QS al-Baqarah: 9)
Mereka ikut serta mengerjakan salat, membayar zakat , mendirikan syiar-syiar Islam, padahal di dalam batin mereka, mereka hendak menipu orang-orang Islam, membuat makar terhadap mereka, dan menyokong musuh-musuh mereka.
Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fiqh Prioritas, Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah" (Robbani Press, 1996) menjelaskan al-Qur'an menganggap penting untuk memberikan penjelasan mengenai ciri-ciri, dan mengungkapkan tabir kehidupan mereka, serta menjelaskan sifat-sifat dan perilaku mereka.
"Sehingga surat al-Taubah dinamakan dengan al-Fadhihah (sebuah skandal), karena mengikuti pelbagai golongan mereka dan menguraikan tentang sifat-sifat mereka; sebagai satu surat khusus yang diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafiq. Di samping itu banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kehidupan mereka," ujar AL-Qardhawi.
Awal surat al-Baqarah berbicara tentang orang-orang yang bertakwa sebanyak tiga ayat, tentang orang-orang kafir sebanyak empat ayat, sedangkan tentang orang-orang munafik sebanyak tiga belas ayat.
Oleh karena itu, Allah SWT akan membenamkan orang-orang munafiq di lapisan neraka paling bawah; sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar." ( QS an-Nisa' : 145-146)
Pada zaman kita sekarang ini banyak sekali orang-orang murtad yang tidak mengindahkan wahyu Ilahi, dan tidak menganggap syariah ini sebagai rujukan yang paling tinggi dalam mengendalikan pemikiran, perilaku dan berbagai hubungan yang dijalin antar manusia.
Mereka menghina agama Islam, para dainya, dan penganut agama yang mulia ini. Mereka adalah orang-orang munafiq, yang hendak membawa nama Islam, ingin tetap berada di tengah-tengah orang Islam, padahal mereka lebih jahat daripada orang-orang munafik pada zaman Nabi SAW.
Dahulu, orang-orang munafik di zaman Rasulullah saw berangkat pergi shalat dengan malas, dan kini orang-orang munafik tidak mau melaksanakannya. Tidak malas dan juga tidak bersemangat. Dahulu mereka tidak ingat kepada Allah SWT kecuali sangat sedikit sekali, dan kini mereka tidak ingat kepada Allah SWT sedikit atau banyak. Dahulu mereka ikut serta dalam barisan kaum Muslimin memerangi musuh-musuh mereka, dan kini mereka bersama-sama musuh Islam memerangi kaum Muslimin. Dahulu mereka tampak bersama-sama kaum Muslimin di masjid-masjid mereka, dan kini mereka bersama-sama orang kafir dalam permainan dan kekejian mereka.
Kalau saja mereka menyatakan kekufuran mereka, maka akan jelas sikap yang dapat kita ambil, dan kita dapat istirahat, akan tetapi mereka adalah seperti yang disebutkan Allah SWT:
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak menyadarinya." (QS al-Baqarah: 9)
(mhy)