Ada 70 Orang Veteran Badar yang Dipersiapkan Menaklukkan Persia

Senin, 12 Oktober 2020 - 06:25 WIB
Ilustrasi/Ist
PANGLIMA perang Muslim untuk menaklukkan Persia , Sa'ad bin Abi Waqqash , mengangkat beberapa pimpinan pasukan, mengatur pimpinan regu, setiap sepuluh regu dipimpin seorang arif. ( )


Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul " Umar bin Khattab " menceritakan untuk beberapa angkatan Sa'ad mengangkat tokoh-tokoh yang mula-mula dalam Islam . Untuk garis depan dan sayap kanan dan kiri ia menempatkan pahlawan-pahlawan yang dulu ikut berperang bersama-sama Rasulullah Sallallahu'alaihi wa sallam .

Dalam angkatan itu terdapat 1.400 orang yang berperang bersama Rasulullah SAW, di antaranya sekitar 70 orang veteran Badar , sekitar 310 orang mereka yang pernah ikut berperan dalam Bai'atur-Ridwan dan yang sesudahnya, 300 orang pernah dalam pasukan pembebasan, 700 dari anak-anak para sahabat Nabi dari seluruh penjuru kawasan Arab. ( )


Sa’ad berangkat perlahan-lahan memimpin mereka hingga mencapai Uzaib. Mereka berhenti di sini dan tinggal cukup lama sebelum meneruskan perjalanan ke Kadisiah.

Uzaib adalah sebuah gudang senjata Persia yang dijaga ketat dalam sebuah benteng yang kukuh. Pasukan perintis Muslimin waktu subuh sudah sampai ke tempat itu. Mereka berhenti di depannya sambil melihat-lihat benteng itu. Ternyata di setiap benteng mereka melihat ada orang yang mengawasi. Oleh karena itu mereka menahan diri, tidak segera maju, sampai kemudian ada sekelompok pasukan datang menyusul mereka hendak menyerang benteng itu. ( )

Setelah berada di dekat benteng mereka melihat seseorang memacu kudanya ke arah Kadisiah, dan benteng-benteng tampaknya sudah kosong, tak tampak ada orang. Saat itu mereka yakin bahwa kemunculan orang itu di benteng suatu muslihat untuk melihat dan mengetahui kekuatan mereka, setelah itu ia akan cepat-cepat ke Persia memberitahukan keadaan mereka.

Di benteng itu pasukan Muslimin menemukan ada beberapa tombak, panah dan keranjang yang mereka pergunakan. Zuhrah bin al-Hawiah segera pula memacu kudanya mengejar dan akan menawan orang itu. Tetapi tidak tersusul. Ia kembali ikut melibatkan diri dengan pasukan Muslimin yang lain membicarakan ketabahan dan keberaniannya. ( )

Sa’ad bin Abi Waqqas masih di Uzaib tatkala sudah tak ada lagi pasukan Persia. Setelah itu ia mengirim pasukannya dalam upaya mengadakan serangkaian serangan ke sekitarnya untuk menanamkan rasa gentar di kalangan penduduk sambil membawa rampasan dan tawanan perang.

Iring-Iringan Pengantin

Salah satu pasukan berkuda cepat ini berangkat malam hari menuju Hirah. Sesudah melewati Sailahin dan sudah menyeberangi jembatannya dalam perjalanan ke ibu kota Banu Lakhm mereka mendengar ada suara-suara ribut. Mereka segera berkumpul dan membuat tempat persembunyian sambil mencari kejelasan. ( )

Sementara mereka dalam keadaan serupa itu tiba-tiba lalu pasukan berkuda didahului oleh putri seorang marzahdn (pembesar Persia) Hirah dalam iring-iringan membawa pengantin ke tempat penguasa daerah Sinnain, salah seorang bangsawan Persia.

Setelah pasukan berkuda itu melalui tempat persembunyian tersebut pasukan Muslimin segera menyergap mereka yang mengelilingi pengantin perempuan itu. Mereka kucar-kacir berlarian. Barang-barang bawaan mereka rampas, putri marzaban dan tiga puluh perempuan keluarga para pembesar serta seratus orang lagi pengikutnya berikut rampasan perang dalam jumlah besar dan berharga itu mereka bawa pulang dan diserahkan kepada Sa’ad di Uzaib, yang kemudian dibagi-bagikannya kepada pasukan Muslimin. ( )

Penduduk Irak dicekam rasa ketakutan. Mereka mati kutu dan pembangkangan mereka terhadap pasukan Muslimin mulai reda. Sa’ad merasa tenang dengan keadaannya di Uzaib itu dan ia terus memperkuat diri. Banyak keluarga Arab yang dilepaskan, dan perempuan-perempuan itu dijaga oleh satu pasukan berkuda. Untuk itu ia menugaskan Galib bin Abdullah al-Laisi.

Sebulan di Kadisiah

Sesudah itu ia pergi ke Kadisiah dan berpangkal di benteng Qudais, sedang Zuhrah bin Hawiah di balik jembatan Atiq. Ia membagi-bagi pasukan, tiap kelompok di satu tempat tertentu. Ia tinggal di sana mengirimkan pasukan berkuda cepat untuk membawa bekal bahan makanan berupa kambing, sapi, gandum, tepung dan segala macam keperluan. ( )

Sa’ad tinggal di Kadisiah selama sebulan. Kehidupan pasukan cukup makmur dengan makanan yang dibawa oleh pasukan berkuda cepat yang sudah menyebar sampai ke Hirah, Kaskar dan Anbar.

Sa’ad menulis kepada Khalifah Umar bin Khattab melaporkan keadaan mereka. Barangkali dalam laporan ini ia melukiskan keadaan Kadisiah lebih terinci lagi. Ia menyebutkan bahwa Persia tidak mengutus orang kepada mereka dan tidak menyerahkan pimpinan tentaranya untuk memerangi mereka kepada siapa pun yang mereka ketahui. ( )

Hanya saja tak lama sesudah itu diketahuinya dari penduduk Hirah, bahwa Yazdigird telah menyerahkan pimpinan perang ke tangan Rustum bin Farrukhzad , dengan perintah untuk berangkat menghadapi pasukan Muslimin.

Sekali lagi ia kemudian menulis surat menyampaikan berita ini. Dalam balasannya Khalifah Umar mengatakan: "Janganlah Anda berkecil hati karena berita yang Anda terima tentang mereka atau apa pun yang mereka bawa. Mintalah pertolongan kepada Allah dan bertawakallah kepada-Nya. Ajaklah orang-orang yang arif dan tabah berdoa kepada-Nya. Dengan doa itu Allah akan membuat mereka lemah dan lumpuh. Buatlah laporan kepada saya setiap hari."

Mungkin kita heran bahwa pihak Persia begitu lamban tidak segera menghadapi Sa’ad dan pasukannya, setelah mereka mengadakan pertemuan dengan Kaisar Persia, Yazdigird dan siap membantunya untuk mengadakan pembalasan atas kekalahan pasukan mereka di Buwaib.

Sa’ad meninggalkan Madinah pada permulaan musim semi tahun itu. Kemudian ia tinggal selama beberapa bulan di Syaraf dan di Uzaib, dan lebih sebulan tinggal di Kadisiah sebelum ia mengetahui tentang perjalanan pasukan Persia untuk memeranginya. Jadi selama itu di mana pasukan Persia? Dan apa yang dilakukan Yazdigird selama bulan-bulan itu? (Bersambung)
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dunia ibarat penjara orang-orang mukmin dan surganya orang-orang kafir.

(HR. Ibnu Majah No. 4103)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More