Kesalahan Fatal Kaisar Persia Memberi Hadiah Tanah Kepada Delegasi Muslim
Kamis, 15 Oktober 2020 - 06:22 WIB
Sampai di situ mereka yang mengejarnya kembali. Dengan membawa tawanannya itu ia masuk menemui Sa’ad. Ketika oleh Sa’ad ditanya mengenai perbuatan
Tulaihah berkata: "Saya sudah terjun ke dalam peperangan sejak saya masih anak-anak. Saya sudah mendengar cerita tentang para pahlawan, tetapi saya belum mendengar yang seperti ini: orang ini menempuh perjalanan sejauh dua farsakh ke sebuah markas yang dihuni oleh 70.000 anggota pasukan. Dia tidak mau keluar sebelum merampas beberapa kuda tentara dan memorakporandakan tenda-tenda besar. Setelah kami berhasil menyusulnya, orang pertama yang sama dengan seribu kesatria, dibunuhnya; kemudian orang yang kedua, sama dengan yang pertama. Setelah itu saya menyusulnya dan saya menunjuk pengganti saya untuk mengimbangi saya. Saya yang akan menuntut balas atas kematian dua orang itu. Saya sudah melihat maut tetapi sekarang saya menjadi tawanan." ( )
Ramalan Rustum
Rustum meneruskan perjalanannya hingga sampai ke Kadisiah sesudah menghabiskan waktu empat bulan sejak ia meninggalkan Mada'in untuk berperang menghadapi musuh. Tetapi dengan perlahan-lahan dan berlambat-lambat demikian, menurut perkiraannya, pihak Arab akan menjadi lemah kalau mereka tidak mendapat bahan makanan yang cukup, atau mereka akan menjadi bosan sendiri tinggal
terlalu lama, dan akan kembali pulang. Juga berlambat-lambat begitu untuk menghindari pertemuannya dengan Sa’ad, mengingat ramalan buruk yang sudah diisyaratkan oleh pernujuman mengenai nasib Persia. ( )
Seperti yang sudah kita lihat, dia lebih suka tinggal di Mada'in dan akan mengadakan mobilisasi untuk memerangi pihak Arab, pasukan demi pasukan, sampai barisan mereka berantakan dan semangat mereka menjadi surut. Tetapi Yazdigird menolak pendapatnya itu dan memerintahkannya ia sendiri yang harus berangkat. Itulah sebabnya ia berlambat-lambat sampai memakan waktu empat bulan dalam perjalanan yang sebenarnya dapat ditempuh dalam beberapa hari saja. (Bersambung)
Tulaihah berkata: "Saya sudah terjun ke dalam peperangan sejak saya masih anak-anak. Saya sudah mendengar cerita tentang para pahlawan, tetapi saya belum mendengar yang seperti ini: orang ini menempuh perjalanan sejauh dua farsakh ke sebuah markas yang dihuni oleh 70.000 anggota pasukan. Dia tidak mau keluar sebelum merampas beberapa kuda tentara dan memorakporandakan tenda-tenda besar. Setelah kami berhasil menyusulnya, orang pertama yang sama dengan seribu kesatria, dibunuhnya; kemudian orang yang kedua, sama dengan yang pertama. Setelah itu saya menyusulnya dan saya menunjuk pengganti saya untuk mengimbangi saya. Saya yang akan menuntut balas atas kematian dua orang itu. Saya sudah melihat maut tetapi sekarang saya menjadi tawanan." ( )
Ramalan Rustum
Rustum meneruskan perjalanannya hingga sampai ke Kadisiah sesudah menghabiskan waktu empat bulan sejak ia meninggalkan Mada'in untuk berperang menghadapi musuh. Tetapi dengan perlahan-lahan dan berlambat-lambat demikian, menurut perkiraannya, pihak Arab akan menjadi lemah kalau mereka tidak mendapat bahan makanan yang cukup, atau mereka akan menjadi bosan sendiri tinggal
terlalu lama, dan akan kembali pulang. Juga berlambat-lambat begitu untuk menghindari pertemuannya dengan Sa’ad, mengingat ramalan buruk yang sudah diisyaratkan oleh pernujuman mengenai nasib Persia. ( )
Seperti yang sudah kita lihat, dia lebih suka tinggal di Mada'in dan akan mengadakan mobilisasi untuk memerangi pihak Arab, pasukan demi pasukan, sampai barisan mereka berantakan dan semangat mereka menjadi surut. Tetapi Yazdigird menolak pendapatnya itu dan memerintahkannya ia sendiri yang harus berangkat. Itulah sebabnya ia berlambat-lambat sampai memakan waktu empat bulan dalam perjalanan yang sebenarnya dapat ditempuh dalam beberapa hari saja. (Bersambung)
(mhy)