Raja Kisra Berakhir Tragis karena Hina Nabi, Bandingkan dengan Raja Heraclius yang Hormat
Rabu, 21 Oktober 2020 - 14:28 WIB
Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Surat Al-Kautsar, alangkah agungnya surat ini dan alangkah banyak ilmu padanya meskipun surat ini pendek. Hakekat maknanya bisa dimengerti dari akhir surat tersebut, sesungguhnya Allah SAW akan memutus segala kebaikan orang yang membenci Rasulullah SAW.
Allah Ta’ala akan memutus penyebutannya, keluarga, dan hartanya. Maka rugilah ia di akhirat kelak. Dan Allah SAW akan memutus kehidupannya sehingga tidak bermanfaat, (sehingga) ia tidak berbekal kebaikan untuk akhiratnya.
Dan AllahTa’ala akan memutus hatinya, (hingga) ia tidak memperhatikan kebaikan, dan tidak mempersiapkan hatinya untuk mengetahui dan mencintai kebaikan serta beriman kepada RasulNya, dan terputus amalannya sehingga tidak ia tidak bisa menggunakannya dalam kataatan. Allah Ta’ala juga memutusnya dari penolong sehingga ia tak mendapatkan seorang penolong pun atau pembantu. Dan memutusnya dari segala amal saleh yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala, sehingga ia tidak dapat merasakan amal-amal saleh itu rasa manis dalam hatinya, meskipun dalam fisiknya ia melakukan amal-amal saleh itu namun hatinya kosong. ( )
Allah Ta’ala akan memutus penyebutannya, keluarga, dan hartanya. Maka rugilah ia di akhirat kelak. Dan Allah SAW akan memutus kehidupannya sehingga tidak bermanfaat, (sehingga) ia tidak berbekal kebaikan untuk akhiratnya.
Dan AllahTa’ala akan memutus hatinya, (hingga) ia tidak memperhatikan kebaikan, dan tidak mempersiapkan hatinya untuk mengetahui dan mencintai kebaikan serta beriman kepada RasulNya, dan terputus amalannya sehingga tidak ia tidak bisa menggunakannya dalam kataatan. Allah Ta’ala juga memutusnya dari penolong sehingga ia tak mendapatkan seorang penolong pun atau pembantu. Dan memutusnya dari segala amal saleh yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala, sehingga ia tidak dapat merasakan amal-amal saleh itu rasa manis dalam hatinya, meskipun dalam fisiknya ia melakukan amal-amal saleh itu namun hatinya kosong. ( )
(mhy)