Begini Cara Merayakan dan Memaknai Lebaran dan Idul Fitri

Jum'at, 08 Mei 2020 - 16:23 WIB
Keempat, bertakbir sejak keluar dari rumahnya menuju tempat salat sehingga imam memasuki tempat salat. Dan takbir ini disyari’atkan berdasarkan kesepakatan ulama empat mazhab. Berjalan kaki ke tempat salat dan pergi pulang lewat jalan yang berbeda.

Dianjurkan untuk mendatangi tempat salat dengan berjalan kaki. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Hisyam bin ‘Ammar bahwa Rasulullah berangkat menuju salat id dengan berjalan, demikian juga ketika kembali. (HR. Ibnu Majah, 1284)

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, “Pada hari ied beliau pulang pergi lewat jalan yang berbeda.” (Bukhari 986, Baihaqi 3/308)

Ini adalah pendapat jumhur ulama, Imam Malik dan Syafi’i. (Salsabil fi ma’rifati dalil, 2/32, Al Majmu’ 5/15)

Kelima, saling mengucapkan ucapan selamat. Muhammad bin Ziad berkata, “Saya bersama abi Umamah Al Bahiliy dan yang lainnya dari para sahabat Rasulullah, maka apabila mereka pulang dari salat ied, mereka saling mengucapkan:

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ

“Semoga Allah menerima amal kita dan amalmu semua” (Ahmad berkata, “Isnadnya bagus”)

Keenam, setelah menunaikan salat subuh dianjurkan segera pergi ke tempat salat walaupun matahari belum terbit, kecuali imam. Ini adalah pendapat Hanafi, Syafi’i da Hambali. Sedangkan menurut Madzhab Malikyah disunnahkan setelah terbitnya fajar. (Fiqih ‘ala Madzahil Arba’ah 1/318)

Ketujuh, hendaknya menampakkan wajah yang berseri-seri penuh kebahagiaan kepada siapa saja yang ditemuinya dari orang-orang mukmin. (Fiqih ‘ala Madzahil Arba’ah 1/318)

Takbir ‘Idul Fitri

Salat idul fitri merupakan sunah Rasulullah yang dikerjakan setelah berpuasa di bulan Ramadhan. Sebelum kita menunaikannya, kita disunahkan untuk mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. Berikut ini adalah penjelasan tentang tata cara takbir menjelang salat idul fitri.

Para ulama berbeda pendapat tentang kapan takbir tersebut dimulai: Pertama, sejak tengggelamnya matahari di malam ‘Ied. Ini adalah pendapat Sa’id bin Musayyib, Abu Salamah, Urwah, Zaid bin Aslam dan Syafi’i. Berdasarkan firman Allah:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

…Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah [2] : 185)

Bisa dipahami bahwa sempurnanya bilangan shaum Ramadhan satu bulan adalah dengan tenggelamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan dan terbitnya hilal Syawal. Dari situlah takbir dimulai.

Kedua, sejak berangkat menuju tempat salat. Ini adalah pendapat jumhur ulama, Ali, Umar, Abu Umamah dan sebagian besar para sahabat. Juga pendapat Abdurrahman bin Abi Laila, Sa’id bin Jubair, An Nakha’i, Abu Zanad, Umar bin Abdul Aziz, Ubay bin Utsman, Abu Bakar bin Muhammad, Al Hakam, Hammad, Imam Malik, Ishak, Abu Tsaur dan juga Auza’i. Mereka berdalil dengan perkataan Nafi’:

”Ibu Umar bertakbir pada hari ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha, beliau bertakbir dan mengeraskan suaranya.” (Ad Daruquthni 2/45, Baihaqi 3/279)

Abu Jamilah Masyawah bin Ya’kub berkata, “Saya melihat Ali keluar pada hari ‘Ied, ia terus bertakbir sampai ke tempat salat”. (Daruqutni 2/44)

Kemudian para ulama juga berbeda pendapat tentang kapan takbir ini diakhiri; menurut salah satu riwayat dari Imam Abu Hanifah takbir ini diakhiri ketika sampai di tempat salat, dan dalam riwayat lain disebutkan bahwa beliau berpendapat takbir ini berakhir hingga salat dilaksanakan.

Menurut pendapat mazhab Hambali takbir idul fithri sampai selesai khutbah lebih kuat daripada takbir pada malam hari idul fitri. Karena sesuai dengan firman Allah, “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah [2] : 185) Karena takbir menampakan syi’ar-syi’ar Islam dan mengingatkan orang lain.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar dari Hafshah ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat di waktu malamnya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 1690)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More