Aktivitas Sosial Kemasyarakatan Rasulullah SAW di Masa Mudanya

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 10:05 WIB
Ustaz Miftah el-Banjary, Dai yang juga pakar ilmu linguistik Arab dan Tafsir Al-Quran asal Banjar Kalimantan Selatan. Foto/Ist
Ustaz Miftah el-Banjary

Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an

Kebanyakan catatan Sirah Nabawiyyah yang dibahas sejarawan dan para ulama hanya berkisar pada periodesasi dakwah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم di Kota Makkah dan Madinah setelah beliau menerima wahyu saja.

Meskipun tidak banyak literatur sejarah yang membahas rekam jejak Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم belum diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul pada usia 40 tahun, tapi bukan berarti tidak ada sama sekali catatan sejarah tentang aktivitas beliau sebagai seorang anak muda yang juga pernah mengalami masa-masa muda. ( )

Di antara beberapa literatur sejarah yang mengabadikan tentang masa perjalanan Rasulullah صلى الله عليه وسلم sebelum diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul akhir zaman, yaitu Tarikh Ibn Hisyam.

Pada tarikh itu disebutkan bahwa Muhammad muda pernah terlibat beberapa kali peperangan dan perundingan. Di antaranya peperangan Fijar antara pihak klan Qais Ailan dan bani Kinanah. Peperangan itu dipicu oleh pembunuhan terhadap tiga orang dari suku Qais Ailan oleh seorang pemuda bernama Barradh dari suku Kinanah.

Muhammad muda yang ketika itu masih berusia 20 tahun ikut terlibat dalam peperangan Fijar tersebut. Beliau membantu paman-pamannya menyediakan anak panah dan ikut menyerukan perdamaian saat telah terjadi banyak korban di antara kedua belah pihak.

Selanjutnya, secara politik beliau juga pernah ikut terlibat dalam "Hifzul Fudhul" dimana terjadi perjanjian damai pada bulan Dzulqaidah atau bulan Muharram yang melibatkan Bani Quraisy. Perjanjian damai antara suku itu disaksikan oleh Rasulullah muda dan beliau ungkapkan kebanggaannya setelah diangkat menjadi seorang Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

"Sungguh aku telah menyaksikan satu perjanjian di rumah Abdullah bin Jud'an. Sungguh aku lebih menyukai perjanjian tersebut daripada keledai terbagus sekalipun. Apabila aku diundang untuk menghadirinya di masa Islam , niscaya aku akan menghadirinya."

Terakhir, peristiwa yang juga tak kalah populernya adalah keterlibatan langsung Muhammad muda yang ketika ikut mendamaikan kabilah yang bertikai saat perebutan peletakan batu Hajar Aswad kembali ke tempatnya. [ ]

Pada saat Rasulullah صلى الله عليه وسلم berusia 35 tahun, orang-orang Qurasiy melakukan renovasi Ka'bah, disebabkan susunan batu-batu pada bangunan Ka'bah banyak yang mengalami kerusakan. Ditambah lagi, pada masa itu tinggi Ka'bah sejak peninggalan Nabi Ismail hanya 9 hasta, sedikit lebih tinggi dari badan manusia, sehingga seringkali terjadi pencurian barang-barang berharga yang diletakkan di dalamnya.

Kemudian Walid bin Mughirah mengambil inisiatif untuk mengawali menghancurkan dan merenovasi kembali Ka'bah. Setelah itu, orang-orang Quraisy ikut memugarnya. Hingga sampailah, pada saat peletakan batu Hajar Aswad, para pemuka kabilah saling bertengkar dan berebut merasa paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad tersebut.

Lagi-lagi, Muhammad muda tampil sebagai penengah perseteruan. Beliau tampil sebagai anak muda bijaksana yang hadir sebagai solusi. Muhammad muda membentangkan selembar surban, lantas meletakkan batu Hajar Aswad tersebut tepat di bagian tengah-tengah di atas kain surban itu.

Para perwakilan dari setiap pemimpin suku Arab itu diminta untuk mengangkat setiap ujung surban tersebut dan kemudian beliau pula lah yang meletakkan kembali batu Hajar Aswad itu pada tempatnya semula. Konflik perseteruan pun dapat dihindari.

Dari beberapa rekam jejak sejarah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم ketika masa mudanya menunjukkan beliau seorang yang sangat aktif terlibat dalam urusan kemasyarakatan, sosial dan politik, jauh sebelum mengemban risalah kenabian.

Oleh karena itu, momentum Sumpah Pemuda yang kita peringati beberapa hari lalu bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi para anak muda. Anak-anak muda yang ingin membangun bangsanya melalui pemikiran dan kreativitasnya dapat meneladani kiprah Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada masa mudanya. ( )
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang berkata kepada saudaranya 'Wahai kafir', maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya.

(HR. Bukhari No. 5638)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More