Seruan Syaikh As-Sudais Terkait Karikatur Nabi Muhammad
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 09:40 WIB
Dalam seruannya, Syaikh as-Sudais juga mengungkap kepribadian agung Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Semuanya mengandung kebaikan, baik yang kecil, maupun yang besar, keseluruhannya petunjuk dan semuanya keadilan. Rasulullah صلى الله عليه وسلم memiliki bentuk fisik dan karakter yang begitu indah.
Adapun bentuk fisik beliau adalah kulitnya cerah, sosok lelaki yang tampan, wajahnya bersinar, ganteng, hitam bola matanya hitam, bulu matanya lebat dan lentik, suaranya berwibawa, lehernya bersih bercahaya, rambutnya hitam pekat, jika diam berwibawa, jika berbicara tutur katanya indah, manusia paling indah dipandang dari jauh, dan paling bagus dipandang dari dekat, manis bicaranya dan jelas tidak terlalu singkat serta tidak bertele-tele bahkan seperti untaian mutiara.
Postur tubuhnya sedang tingginya, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi sehingga diremehkan orang lain, jenggotnya lebat, kedua pundaknya kekar, telapak tangan dan telapak kakinya lebar, perawakannya sedang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, dan rambutnya bergelombang. Jika Rasulullah صلى الله عليه وسلم berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar dari celah-celah gigi serinya.
Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Barra' bin 'Azib radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau ditanya: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wajahnya seperti pedang?' Beliau menjawab: 'Tidak, tapi seperti bulan'. Lalu beliau berkata, ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya." [HR Al-Bukhari]
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: " Nabi صلى الله عليه وسلم tidak tinggi dan tidak pula pendek, telapak tangan dan kakinya terasa tebal, kepala beliau besar, demikian pula tulang sendinya. Jika beliau berjalan, jalannya pantas seakan-akan sedang turun ke tempat yang rendah. Aku tidak pernah melihat orang semisal beliau, baik sebelumnya, maupun sesudahnya."
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, "Aku melihat Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada malam bulan purnama. Ketika itu beliau memakai pakaian merah. Aku berganti-ganti memandang antara beliau dengan bulan, ternyata beliau lebih indah daripada bulan."
Adapun sesuatu yang berkaitan dengan perkataan dan ucapannya, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah banyak diam tidak berbicara yang tidak perlu. Beliau memulai dan mengakhiri perkataan dengan menyebut Nama Allah Ta'ala, berbicara dengan singkat dan padat serta perkataanya singkat dan padat. Diriwayatkan dari Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha, beliau berkata, " Rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah bicara terburu-buru seperti kalian, tapi beliau berbicara dengan jelas, rinci, dan bisa dihafalkan oleh orang yang duduk di dekat beliau." [HR Tirmidzi dan belaiu berkata hadits shahih]
Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah banyak senyum kepada para sahabat dan kepada orang yang duduk di dekatnya. Diriwayatkan dari Abdullah bin Harits radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang paling sering senyum dari Rasulullah sallallaahu 'alaihi wa sallam."
Beliau juga berkata, "Tidaklah Rasulullah صلى الله عليه وسلم tertawa kecuali hanya berupa senyuman."
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu berkata, " Rasulullah صلى الله عليه وسلم tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau sejak aku masuk Islam. Dan tidaklah beliau melihatku kecuali beliau tersenyum kepadaku." [HR Al-Bukhari]
Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, "Para sahaabat berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah , Sesungguhnya engkau sering mencandai kami.' Beliau menjawab, "Sesungguhnya saya tidaklah berkata kecuali yang benar."
Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah manusia yang paling tawadu'. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, "Seorang wanita datang menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, aku mempunyai keperluan denganmu.' Beliau bersabda, "Wahai Ummu fulan, duduklah di pojok mana saja yang kamu suka hingga aku dapat duduk bersamamu (menemuimu)." Anas berkata, 'Lalu wanita itu duduk, dan Nabi صلى الله عليه وسلم mendatangi tempat duduknya. Dan beliau tetap di situ hingga wanita tersebut menyelesaikan kebutuhannya." [HR Imam Ahmad dalam kitab Musnad]
Dari Anas radhiyallahu 'anhu berkata: " Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, mengendarai keledai dan memenuhi undangan seorang budak. Pada perang bani Quraizhah, beliau mengendarai keledai yang memakai tali kekang dari serat kayu, juga memakai pelana dari serat kayu." [HR Tirmidzi]
Demikian itu hanyalah sedikit dari luapan laut yang melimpah, tetesan awan yang membelah cahaya Rasul yang suci , pemilik petunjuk yang cemerlang dan budi pekerti yang bersinar, yang Allah menyebutkannya dengan semulia-mulia manaqib dan setinggi-tinggi kehormatan. Allah Ta'ala memberinya pribadi agung yang paling baik dan keutamaan yang paling agung, yang ianya merupakan mata air yang tercurah, sumber air bersih yang memancar. Di mana setiap orang yang menginginkan keselamatan di dunia dan akhirat, dapat minum dengan puas dari kelezatannya. Bahkan ia adalah rangkaian yang bercahaya, bintang yang bersinar, matahari yang terang-benderang, kilat yang berkilau dan suluh yang terang.
Kendati banyak yang tidak sempat menyaksikan Beliau صلى الله عليه وسلم dengan pandangan mereka, tetapi siapa yang merenungkan pribadinya yang agung, niscaya ia sebagai penghibur dan pelipur lara. Orang-orang yang menerapkan kepribadiannya, meskipun mereka tidak sempat bersahabat dengan beliau, akan tetapi detik nafas beliau selalu jadi sahabat.
Bertakwalah kepada Allah Ta'ala wahai hamba Allah, dan contohlah pribadi Nabi kalian, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu adalah bukti mencintainya, yang ianya merupakan kemuliaan dan tujuan yang agung. Sesungguhnya hubungan umat dan kecintaannya kepada Rasulnya, kekasihnya shallallahu 'alaihi wasallam, sejarah hidupnya dan pribadinya yang harum, tidak terikat pada waktu dan kesempatan tertentu. Tetapi ia berhubungan erat dengan segala kondisi dan lini kehidupan sampai kematian. ( )
( )
Adapun bentuk fisik beliau adalah kulitnya cerah, sosok lelaki yang tampan, wajahnya bersinar, ganteng, hitam bola matanya hitam, bulu matanya lebat dan lentik, suaranya berwibawa, lehernya bersih bercahaya, rambutnya hitam pekat, jika diam berwibawa, jika berbicara tutur katanya indah, manusia paling indah dipandang dari jauh, dan paling bagus dipandang dari dekat, manis bicaranya dan jelas tidak terlalu singkat serta tidak bertele-tele bahkan seperti untaian mutiara.
Postur tubuhnya sedang tingginya, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi sehingga diremehkan orang lain, jenggotnya lebat, kedua pundaknya kekar, telapak tangan dan telapak kakinya lebar, perawakannya sedang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, dan rambutnya bergelombang. Jika Rasulullah صلى الله عليه وسلم berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar dari celah-celah gigi serinya.
Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Barra' bin 'Azib radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau ditanya: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wajahnya seperti pedang?' Beliau menjawab: 'Tidak, tapi seperti bulan'. Lalu beliau berkata, ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya." [HR Al-Bukhari]
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: " Nabi صلى الله عليه وسلم tidak tinggi dan tidak pula pendek, telapak tangan dan kakinya terasa tebal, kepala beliau besar, demikian pula tulang sendinya. Jika beliau berjalan, jalannya pantas seakan-akan sedang turun ke tempat yang rendah. Aku tidak pernah melihat orang semisal beliau, baik sebelumnya, maupun sesudahnya."
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, "Aku melihat Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada malam bulan purnama. Ketika itu beliau memakai pakaian merah. Aku berganti-ganti memandang antara beliau dengan bulan, ternyata beliau lebih indah daripada bulan."
Adapun sesuatu yang berkaitan dengan perkataan dan ucapannya, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah banyak diam tidak berbicara yang tidak perlu. Beliau memulai dan mengakhiri perkataan dengan menyebut Nama Allah Ta'ala, berbicara dengan singkat dan padat serta perkataanya singkat dan padat. Diriwayatkan dari Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha, beliau berkata, " Rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah bicara terburu-buru seperti kalian, tapi beliau berbicara dengan jelas, rinci, dan bisa dihafalkan oleh orang yang duduk di dekat beliau." [HR Tirmidzi dan belaiu berkata hadits shahih]
Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah banyak senyum kepada para sahabat dan kepada orang yang duduk di dekatnya. Diriwayatkan dari Abdullah bin Harits radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang paling sering senyum dari Rasulullah sallallaahu 'alaihi wa sallam."
Beliau juga berkata, "Tidaklah Rasulullah صلى الله عليه وسلم tertawa kecuali hanya berupa senyuman."
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu berkata, " Rasulullah صلى الله عليه وسلم tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau sejak aku masuk Islam. Dan tidaklah beliau melihatku kecuali beliau tersenyum kepadaku." [HR Al-Bukhari]
Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, "Para sahaabat berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah , Sesungguhnya engkau sering mencandai kami.' Beliau menjawab, "Sesungguhnya saya tidaklah berkata kecuali yang benar."
Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah manusia yang paling tawadu'. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, "Seorang wanita datang menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, aku mempunyai keperluan denganmu.' Beliau bersabda, "Wahai Ummu fulan, duduklah di pojok mana saja yang kamu suka hingga aku dapat duduk bersamamu (menemuimu)." Anas berkata, 'Lalu wanita itu duduk, dan Nabi صلى الله عليه وسلم mendatangi tempat duduknya. Dan beliau tetap di situ hingga wanita tersebut menyelesaikan kebutuhannya." [HR Imam Ahmad dalam kitab Musnad]
Dari Anas radhiyallahu 'anhu berkata: " Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, mengendarai keledai dan memenuhi undangan seorang budak. Pada perang bani Quraizhah, beliau mengendarai keledai yang memakai tali kekang dari serat kayu, juga memakai pelana dari serat kayu." [HR Tirmidzi]
Demikian itu hanyalah sedikit dari luapan laut yang melimpah, tetesan awan yang membelah cahaya Rasul yang suci , pemilik petunjuk yang cemerlang dan budi pekerti yang bersinar, yang Allah menyebutkannya dengan semulia-mulia manaqib dan setinggi-tinggi kehormatan. Allah Ta'ala memberinya pribadi agung yang paling baik dan keutamaan yang paling agung, yang ianya merupakan mata air yang tercurah, sumber air bersih yang memancar. Di mana setiap orang yang menginginkan keselamatan di dunia dan akhirat, dapat minum dengan puas dari kelezatannya. Bahkan ia adalah rangkaian yang bercahaya, bintang yang bersinar, matahari yang terang-benderang, kilat yang berkilau dan suluh yang terang.
Kendati banyak yang tidak sempat menyaksikan Beliau صلى الله عليه وسلم dengan pandangan mereka, tetapi siapa yang merenungkan pribadinya yang agung, niscaya ia sebagai penghibur dan pelipur lara. Orang-orang yang menerapkan kepribadiannya, meskipun mereka tidak sempat bersahabat dengan beliau, akan tetapi detik nafas beliau selalu jadi sahabat.
Bertakwalah kepada Allah Ta'ala wahai hamba Allah, dan contohlah pribadi Nabi kalian, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu adalah bukti mencintainya, yang ianya merupakan kemuliaan dan tujuan yang agung. Sesungguhnya hubungan umat dan kecintaannya kepada Rasulnya, kekasihnya shallallahu 'alaihi wasallam, sejarah hidupnya dan pribadinya yang harum, tidak terikat pada waktu dan kesempatan tertentu. Tetapi ia berhubungan erat dengan segala kondisi dan lini kehidupan sampai kematian. ( )
( )
(rhs)