Unta Nabi Shaleh: Badannya Terbuat dari Emas dan Kakinya dari Perak
Sabtu, 09 Mei 2020 - 03:17 WIB
Selanjutnya, Allah mewahyukan kepada Nabi Shaleh AS untuk pergi dari tengah-tengah kaum Tsamud beserta orang-orang yang beriman kepadanya.
Menetap di Makkah
Setelah mendapatkan perintah tersebut, Nabi Shaleh AS pergi beserta orang-orang mukmin ke daerah Syam; lalu mereka menetap di Palestina.
Ketika kaum Tsamud bangun pagi di hari keempat, mereka merasakan telah diselimuti oleh kematian. Mereka kenakan kain kafan dan menunggu turunnya azab. Ketika tiba hari Ahad tanggal 12 Shafar, ada sebuah teriakan dari langit datang kepada mereka sehingga jantung mereka berjatuhan dari dada-dada mereka. Mereka semua mati, baik yang tua maupun yang mudanya. Itulah firman Allah: Maka jadilah mereka mayat-mayat bergelimpangan di tempat tinggal mereka (QS al-A’raaf:78).
Setelah dari Palestina, Nabi Shaleh AS pergi menuju Makkah. Dia senantiasa menangisi unta siang dan malam. Maka, Jibril datang kepadanya dan memberikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah akan membangkitkan unta tersebut di Hari Kiamat dan dia akan menungganginya.
Mendengar kabar tersebut, hati Nabi Shaleh AS pun menjadi tenang. Dia terus menetap di Makkah hingga wafatnya. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepadanya. Dia meninggal kira-kira dalam umur 180 tahun. Abdurrahman bin Sabith mengatakan, “Antara Rukun dan Maqam Ibrahim telah dikuburkan tujuh puluh nabi. Di antara mereka adalah Nabi Hud, Nabi Shaleh AS, dan Nabi Isma’il AS.”
Menetap di Makkah
Setelah mendapatkan perintah tersebut, Nabi Shaleh AS pergi beserta orang-orang mukmin ke daerah Syam; lalu mereka menetap di Palestina.
Ketika kaum Tsamud bangun pagi di hari keempat, mereka merasakan telah diselimuti oleh kematian. Mereka kenakan kain kafan dan menunggu turunnya azab. Ketika tiba hari Ahad tanggal 12 Shafar, ada sebuah teriakan dari langit datang kepada mereka sehingga jantung mereka berjatuhan dari dada-dada mereka. Mereka semua mati, baik yang tua maupun yang mudanya. Itulah firman Allah: Maka jadilah mereka mayat-mayat bergelimpangan di tempat tinggal mereka (QS al-A’raaf:78).
Setelah dari Palestina, Nabi Shaleh AS pergi menuju Makkah. Dia senantiasa menangisi unta siang dan malam. Maka, Jibril datang kepadanya dan memberikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah akan membangkitkan unta tersebut di Hari Kiamat dan dia akan menungganginya.
Mendengar kabar tersebut, hati Nabi Shaleh AS pun menjadi tenang. Dia terus menetap di Makkah hingga wafatnya. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepadanya. Dia meninggal kira-kira dalam umur 180 tahun. Abdurrahman bin Sabith mengatakan, “Antara Rukun dan Maqam Ibrahim telah dikuburkan tujuh puluh nabi. Di antara mereka adalah Nabi Hud, Nabi Shaleh AS, dan Nabi Isma’il AS.”
(mhy)