Perempuan Gila yang Gigih Menutup Aurat

Minggu, 29 November 2020 - 21:51 WIB
Kisah Ummu Zufar memberi pelajaran penting tentang kesabaran dan tetap menutup aurat. Foto ilustrasi/ist
Kisahnya memberi pelajaran yang agung bagi setiap orang yang sedang sakit dan yang diuji kesabarannya , ketegarannya serta keridhaannya kepada takdir Allah azza wa jalla. Dialah Um mu Zufar al-Habasyiyah yang bertubuh tinggi dan perempuan berkulit hitam, meskipun mengalami sakit jiwa namun keinginannya tetap menutup aurat.

(Baca juga : 9 Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara Allah Ta'ala di Hari Kiamat )

Kisahnya dinukil dari kitab 'Durus Min Hayat ash-Shahabiyyat', karya Dr. Abdul Hamid as-Suhaibani. Diriwayatkan dalam Mushannaf Abdurrazzaq bahwa al-Hasan bin Muslim mendengar Thawus berkata, "Ada beberapa orang gila dihadapkan ke Nabi-shallallahu alaihi wa sallam beliau memukul dada salah seorang dari mereka hingga dia pun sembuh, lalu dihadapkan kepadanya seorang wanita gila, namanya Ummu Zufar. Beliau memukul dadanya, akan tetapi dia tidak sembuh dan setannya tidak keluar juga dari tubuhnya.

(Baca juga : Sempurnakan Wudhu agar Ibadah Diterima Allah Ta'ala )

Rasulullah-shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Setan membuatnya hina di dunia, dan di akhirat dia mendapat yang lebih baik."



Ibnu Juraij berkata, "Atha memberitahu saya bahwa dia bermimpi melihat Ummu Zufar, perempuan yang hitam dan tinggi itu berada di tangga Ka'bah (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, hal. 178)

Diriwayatkan bahwa perempuan ini (lehernya) diikat di dalam masjid, kemudian saudara-saudaranya datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mereka mengadukan hal ini kepada beliau maka beliau bersabda,

"Jika kalian berkehendak, maka aku akan berdoa untuknya kepada Allah sehingga dia sembuh, atau jika kalian berkehendak, maka dia tetap dalam keadaannya semula dan dia tidak akan dihisab di akhirat."

(Baca juga : Jodoh dan Kriterianya Menurut Syariat

Selanjutnya saudara-saudaranya menawarkan pilihan ini kepadanya. Ummu Zufar berkata, "Biarkan aku seperti ini, kemudian mereka meninggalkannya (al-Ishabah, 4/453)

Ibnu Hajar dalam al-Ishabah (4/453) berkata, "Hadis ini diriwayatkan oleh orang-orang yang tsiqah (terpercaya) dari Atha."

Ibnu Hajr menyebutkan di dalam Fath al-Bari beberapa faidah dari kisah Ummu Zufar ini, dia berkata,

1. Di dalam hadis ini ada keutamaan bagi orang yang kesurupan.

2. kesabaran terhadap cobaan di dunia menyebabkan masuk Surga

(Baca juga: Eks Menteri BUMN Tanri Abeng, Minta Erick Thohir Berdayakan Dewan Komisaris )

3. Memilih amalan yang berat lebih utama daripada amalan yang ringan bagi orang yang merasa dirinya mampu dan tidak lemah, jika melaksanakan yang berat.

4. Di dalamnya juga terdapat dalil bolehnya tidak berobat, mengobati semua penyakit dengan doa dan kembali kepada Allah lebih bermanfaat daripada mengobati dengan obat-obatan. Pengaruh pengobatan rohani tersebut dan perubahan badan yang ditimbulkannya lebih besar daripada pengaruh obat-obatan yang bersifat materi.

Akan tetapi, pengobatan ini akan bermanfaat jika didukung dari dua sisi. Pertama, dari sisi penderita, dia harus benar-benar memiliki tujuan yang jujur (benar). Sisi kedua, dari orang yang mengobati, hendaknya ia benar-benar mantap dalam tawajuhnya kepada Allah, hatinya benar-benar bertawakkal dan bertakwa (Fath al-Bari, 10/115)

(Baca juga : Kemenkumham Pastikan Permohonan Calling Visa Diawasi Ketat )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِنَّ الَّذِيۡنَ اتَّقَوۡا اِذَا مَسَّهُمۡ طٰۤٮِٕفٌ مِّنَ الشَّيۡطٰنِ تَذَكَّرُوۡا فَاِذَا هُمۡ مُّبۡصِرُوۡنَ‌ۚ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).

(QS. Al-A'raf Ayat 201)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More